Pengertian Pemasaran Analisa SWOT

c. Mutu

Arbuckle and Marshall 2000 berpendapat bahwa faktor-faktor yang menentukan mutu es krim adalah : 1 Kebersihan, kesehatan pekerja dan sikap ketelitian pekerja. 2 Bahan mutu. 3 Formulasi dan campuran komposisi yang diperlukan. 4 Metode pengolahan yang tepat. 5 Peralatan yang baik. 6 Kebersihan dan prosedur sanitasi yang efektif. 7 Penyimpanan dan distribusi yang tepat. Menurut Fardiaz 1998, masa simpan dan penurunan mutu bahan pangan yang disimpan dengan cara pendinginan sangat tergantung dari suhu penyimpanan. Adanya mikroorganisme psikotrof pada makanan yang telah diproses dengan pemanasan biasanya menunjukkan terjadinya kontaminasi setelah pengolahan atau terjadinya fluktuasi suhu selama pembekuan.

2. Pengertian Pemasaran

Pengertian atau definisi pemasaran menurut Kotler 2000 adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginannya dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Menurut Drucker 1973 yang dimaksud dengan pemasaran adalah “The aim of marketing is to make selling superfluous. The aim is to know and understand the customer so well that the product or service fits him and sells it self”. Menurut Soemantri 2003, dari kedua pengertiandefinisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses penciptaan nilai value yang diarahkan untuk menciptakan suatu pertukaran yang saling memuaskan. Keberhasilan dalam pemasaran tersebut diharapkan mencapai sasaran melalui hal berikut : a. Omzet penjualan produk dan jasa akan menjadi sangat besar. b. Untuk tercapainya peningkatan penjualan yang besar, maka harus mampu mengenal dan memahami pelanggan dengan sebaik-baiknya. c. Kalau sudah mengenal dan memahami pelanggan dengan baik, maka sanggup menawarkan produk dan jasa yang memiliki nilai sesuai dengan kebutuhan pelanggan. d. Akhirnya melalui pelanggan yang sudah terpuaskan tersebut, secara tidak langsung akan mempromosikan produk dan jasa, sehingga terjual dengan sendirinya dicari konsumen.

3. Analisa Persepsi Pasar

a. Persepsi Konsumen

Menurut Kotler 2000, persepsi adalah proses bagaimana seseorang memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi masukan-masukan informasi untuk membantu konsumen menginterpretasikan dunia sekitarnya. Setiap individu dapat memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama. Persepsi konsumen memegang peranan penting dalam pemasaran, karena persepsi yang diterima konsumen dapat mempengaruhi mutu, harga dan juga citra yang dihasilkan produk tertentu.

b. Analisa Persaingan

Analisis persaingan adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh banyak industri untuk membangun strategi. Intensitas persaingan diantara perusahaan- perusahaan sangat bervariasi. Analisa dasar dalam memahami persaingan adalah industri. Sebuah industri yang menghasilkan produk ataupun jasa adalah sekumpulan pesaing yang menghasilkan produk atau jasa yang bersaing satu sama lain Porter, 1990. Suyanto 2007 berpendapat bahwa pesaing suatu perusahaan meliputi pihak yang berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan pelanggan yang sama, serta menyediakan penawaran yang serupa kepada pelanggan. Menurut Pearce and Robinson 1991, analisa persaingan umumnya memiliki tujuan untuk mengidentifikasi pesaing yang ada sekarang dan pesaing potensial serta mengidentifikasi pergerakan potensial, dari pesaing untuk membantu perusahaan merencanakan persaingan yang efektif. Kotler dan Keller 2007 berpendapat bahwa analisa strategi bersaing merupakan bagian penting dalam rencana pemasaran, yaitu : 1 Dalam menilai situasi terkini, perusahaan perlu mengidentifikasi pesaing- pesaing kunci, serta mempelajari kekuatan dan kelemahan pesaing. 2 Analisis dan intelegensi bersaing membentuk strategi bersaing yang didukung oleh bauran pemasaran. Dalam menganalisa persaingan industri, Kotler 2000 mengemukakan bahwa ada delapan hal yang harus diperhatikan, yaitu : 1 Mengidentifikasi Pesaing. Hal ini dapat dibedakan berdasarkan empat tingkat substitusi, yaitu : i. Persaingan Merk, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa yang serupa pada pelanggan sama dengan harga sama. ii. Persaingan Industri, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama. iii. Persaingan Bentuk, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan memproduksi produk yang memberikan jasa sama. iv. Persaingan generik, terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan harga konsumen yang sama. 2 Mengidentifikasi Strategi Pesaing. Pesaing terdekat perusahaan adalah yang mengejar pasar sasaran sama dengan strategi sama. 3 Menentukan tujuan pesaing. Tujuan pesaing beraneka ragam, misalnya profitabilitas, pertumbuhan pangsa pasar, arus kas, keunggulan teknologi dan keunggulan pelayanan. 4 Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing. Sumber daya dan kemampuan dari masing-masing pesaing dapat menentukan keberhasilan perusahaan dalam menjalankan strategi. 5 Mengestimasi pola reaksi pesaing. Pola reaksi pesaing ada yang lambat, cepat, penuh perhitungan dan tidak terduga. 6 Merancang sistem intelejen persaingan. 7 Memilih pesaing untuk diserang dan dihindari. 8 Menyeimbangkan orientasi pelanggan dan pesaing.

4. Analisa SWOT

Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam proses perumusan strategi perusahaan adalah tahap input, tahap analisis dan tahap pengambilan keputusan. Dalam Analisa Strength, Weakness, Opportunities and Threats SWOT, tahap input adalah mengumpulkan informasi-informasi yang diperlukan dalam formulasi strategi yang diformulasikan menjadi External Factor Evaluation EFE dan Internal Factor Evaluation IFE perusahaan. Tahap analisis adalah menganalisa kondisi dan posisi perusahaan, dengan menggunakan matriks Internal-External I-E. Tahap pengambilan keputusan adalah tahapan untuk memilih strategi yang tepat bagi perusahaan, salah satu yang digunakan perusahaan adalah dengan menggunakan matriks SWOT David, 1997. Pengembangan bisnis oleh perusahaan termasuk industri kecil pada awalnya ditentukan oleh kemampuan untuk mengidentifikasi diagnosis pengelolaan produksi metode dan kerjasama tim atas faktor eksternal peluang dan ancaman dan faktor internal kekuatan dan kelemahan melalui analisis SWOT. Dengan analisis ini didapatkan tahapan seperti menilai keadaan, menentukan tujuan dan memutuskan pilihan dan evaluasi kegiatan Hubeis, 1997 Menurut Hubeis 2003, komponen-komponen dalam analisa SWOT dapat diartikan sebagai berikut : a. Strengths Kekuatan adalah sumberdaya atau kapasitas perusahaan yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan. b. Weaknesses kelemahan adalah keterbatasan, toleransi ataupun cacat dari perusahaan yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan. c. Opportunities peluang adalah situasi mendukung dalam suatu perusahaan yang digambarkan dari kecenderungan atau perubahan sejenis atau hal-hal yang memungkinkan organisasi untuk meningkatkan posisinya melalui kegiatan pemasaran sehingga mampu meningkatkan permintaan produkjasa. d. Threats ancaman adalah hambatan situasi yang tidak mendukung, kendala atau berbagai unsur eksternal lainnya dalam lingkungan perusahaan yang potensial merusak strategi yang telah disusun, sehingga menimbulkan permasalahan bagi perusahaan.

5. Penciptaan Value