64 Dari gambar tersebut terlihat bahwa tidak terdapat beda fase antara pasang
surut hasil masukan model dan pasang surut insitu. Namun terdapat perbedaan nilai amplitudo pada kedua data pasang surut tersebut. Umumnya, tinggi muka
laut hasil pengukuran insitu memiliki nilai amplitudo yang lebih besar dari data hasil masukan model. Perbedaan amplitudo pada kedua grafik pasang surut
tersebut mencapai 0.15 meter. Perbedaan nilai tersebut cukup kecil dan tidak banyak berpengaruh pada sebaran lapisan minyak di Perairan Cilacap.
4.2. Hasil Pemodelan Hidrodinamika
Kondisi hidrodinamika yang diamati setiap musimnya mengacu pada kondisi pasang surut perairan setempat, antara lain: kondisi pasang tertinggi, surut
terendah, menjelang pasang dan menjelang surut saat muka laut berada pada posisi Mean Sea Level MSL. Penentuan kondisi hirodinamika berdasarkan
posisi tinggi muka laut ini bertujuan untuk membandingkan pola pergerakan arus di setiap kondisi tersebut yang akan mempengaruhi pola sebaran lapisan minyak
di permukaan laut.
4.2.1. Musim Barat
4.2.1.1. Menjelang Pasang Muka Laut pada Kondisi MSL
Gambar 27 menampilkan kondisi hidrodinamika perairan Cilacap pada bulan Februari 2007. Kondisi hidrodinamika ditinjau saat air laut di titik P dalam
kondisi menjelang pasang dimana muka laut berada dalam posisi Mean Sea Level MSL. Tinggi muka air laut pada saat MSL seluruhnya berada pada kisaran nol
hingga 0.07 meter di atas permukaan laut. Dalam kondisi tersebut tidak terjadi perbedaan gradien tinggi muka air laut di seluruh perairan dalam domain model.
65 Kondisi angin di titik P Gambar 27 terlihat mengarah ke tenggara dengan
kecepatan angin sebesar 1.3 meterdetik, sedangkan kondisi arus di titik P bergerak menuju timur laut dengan besar kecepatan arus mencapai 0.0124
meterdetik. Arus yang berada pada batas barat domain mengalir di sepanjang kanal utama hingga keluar menuju muara kanal. Di sepanjang Kali Donan terlihat
bahwa arus yang mengalir di dalamnya bergerak menuju utara dengan kecepatan yang sangat kecil. Arus di seluruh perairan Teluk Penyu dengan kecepatan rendah
bergerak cenderung menuju utara. Sebagian dari arus yang mengalir di perairan Teluk Penyu tersebut mendapat pengaruh dari pembelokan arus yang berasal dari
kanal utama.
Gambar 27. Kondisi Hidrodinamika Perairan Cilacap Menjelang Pasang Muka
Laut Berada pada Kondisi MSL pada Bulan Februari 2007 Arus yang terbentuk di perairan secara dominan masih dipengaruhi oleh
kondisi surut pada fase sebelumnya. Hal ini terlihat dari arah arus yang mengarah keluar dari kanal utama menuju Teluk Penyu yang berbatasan dengan Samudera
Hindia.
66
4.2.1.2. Pasang
Kondisi hidrodinamika hasil pemodelan di perairan Cilacap saat perairan mengalami pasang pada bulan Februari 2007 tersaji dalam Gambar 28. Tinggi
muka laut pada saat pasang di titik P yaitu 0.8 meter di atas permukaan laut, sedangkan kondisi tinggi muka air laut secara keseluruhan di perairan Cilacap
berkisar antara 0.76 - 0.84 meter di atas permukaan laut. Kondisi angin pada titik P memiliki kecepatan sebesar dua meterdetik dengan arah bertiup menuju
tenggara, sedangkan kondisi arus pada titik yang sama memiliki kecepatan sebesar 0.0088 meterdetik dengan arah mengalir menuju barat laut.
Gambar 28. Kondisi Hidrodinamika Perairan Cilacap saat Pasang pada Bulan
Februari 2007 Arus pada batas timur domain bergerak langsung menuju ke dalam
perairan Cilacap dan mengalir menuju utara, sesuai dengan kondisi perairan yang sedang mengalami pasang. Semakin mendekati pantai, kecepatan arus yang
dihasilkan semakin berkurang. Kondisi tersebut disebabkan oleh pengaruh gesekan dasar yang semakin besar akibat perubahan kedalaman di wilayah pantai
67 yang relatif lebih dangkal. Arus pada batas barat domain justru mengarah ke
timur atau keluar dari perairan Cilacap. Hal tersebut disebabkan sebagian perairan Cilacap masih dipengaruhi oleh fase surut yang terjadi sebelumnya beda
fase. Arus tersebut kemudian bergabung dengan arus yang berasal dari kanal utama dan bergerak membelok menuju aliran Kali Donan.
4.2.1.3.
Menjelang Surut Muka Laut pada Kondisi MSL
Gambar 29 menampilkan kondisi hidrodinamika perairan Cilacap pada bulan Februari 2007. Kondisi hidrodinamika ditinjau saat air laut di titik P dalam
kondisi menjelang surut dimana muka laut berada dalam posisi Mean Sea Level MSL. Sebagian besar perairan Cilacap memiliki tinggi muka laut antara nol
hingga 0.07 meter di atas permukaan laut, sedangkan disekitar batas barat domain, bagian barat kanal utama, dan disekitar muara Kali Donan memiliki tinggi muka
laut berkisar antara -0.08 hingga nol meter di atas permukaan laut. Kondisi angin di titik P memiliki kecepatan sebesar 2.2 meterdetik dengan arah bertiup menuju
tenggara. Sedangkan kondisi arus pada titik P memiliki kecepatan sebesar 0.0108 meterdetik serta mengarah ke barat laut.
Pola arus pada batas timur domain bergerak masuk menuju Teluk Penyu dengan kecepatan kurang dari 0.25 meterdetik. Arus tersebut bergerak
menyusuri pantai Cilacap, kemudian keluar menuju batas timur domain bagian utara. Sebagian arus yang berasal dari batas timur domain berbelok menuju kanal
utama kemudian mengalir menuju barat domain dengan kecepatan yang semakin besar. Semakin besarnya kecepatan arus pada daerah kanal tersebut dikarenakan
kondisi perairan masih mendapat pengaruh dari fase pasang sebelumnya. Selain
68 itu kondisi geografi perairan yang menyempit dan berbentuk kanal menyebabkan
arus bergerak lebih cepat.
Gambar 29. Kondisi Hidrodinamika Perairan Cilacap Menjelang Surut Muka