Bilangan TBA santan kelapa dengan penambahan air 2:1 jenis B

sesudah penyimpanan. Larutan karagenan dapat mengentalkan, mengikat dan menstabilkan partikel-partikel sebaik dispersi koloid dan emulsi air minyak Anonim 2004 c dalam Hidayat 2006. Tingkat kestabilan pada larutan santan dapat mengurangi terjadinya oksidasi lemak, karena kontak lemak dengan udara oksigen dapat diminimalisir. Namun kemampuan BHT butylated hidroxytoluene lebih tinggi daripada karagenan. Penambahan BHT 200 ppt pada larutan santan kelapa dapat mempertahankan nilai bilangan TBA thiobarbituric acid dari 0,0021 mg malonaldehidakg sebelum penyimpanan menjadi 0,0022 mg malonaldehidakg sesudah penyimpanan. Antioksidan yang berasal dari bahan sintetis memiliki sifat pencegahan ketengikan yang lebih tahan lama dan stabil, terutama pada suhu dan cahaya yang ekstrim Wahid 2007.

4.6.2. Bilangan TBA santan kelapa dengan penambahan air 2:1 jenis B

Nilai bilangan TBA tertinggi pada santan jenis B adalah santan kelapa tanpa perlakuan dengan nilai sebesar 0,0027 mg malonaldehidakg sesudah penyimpanan sedangkan nilai bilangan TBA sebelum penyimpanan sebesar 0,0021 mg malonaldehidakg. Penambahan karagenan sebesar 0,5 dapat mempertahankan nilai TBA dari 0,0013 mg malonaldehidakg sebelum penyimpanan dan 0,0018 mg malonaldehidakg sesudah penyimpanan. Sedangkan penambahan BHT 200 ppt dapat mempertahankan nilai bilangan TBA dari 0,0013 mg malonaldehidakg sebelum penyimpanan dan 0,0018 mg malonaldehidakg sesudah penyimpanan. Secara langsung karagenan tidak dapat menekan ketengikan, struktur karagenan dapat memperangkap antara air dan minyak sehingga santan kelapa yang dihasilkan lebih stabil. Lemak tidak menumpuk dibagian atas santan kelapa sehingga kontak dengan udara lebih kecil. Penambahan BHT mampu mengurangi ketengikan lebih besar dibandingkan dengan perlakuan yang lain, Antioksidan yang berasal dari bahan sintetis memiliki sifat pencegahan ketengikan yang lebih tahan lama dan stabil, terutama pada suhu dan cahaya yang ekstrim. Namun dari sudut kesehatan, bahan tersebut bisa mendatangkan efek negatif, seperti munculnya penyakit kanker dan gangguan liver, terutama untuk penggunaan di atas ambang batas Wahid 2007. Pembuatan santan untuk kebutuhan sehari-hari biasanya ditambahkan air setengah dari parutan kelapa Koswara 2006. Penambahan air pada sari kelapa bertujuan untuk mendapatkan larutan santan kelapa yang lebih encer sehingga dapat digunakan lebih efisien untuk kebutuhan sehari-hari. Penambahan karagenan akan membatu menstabilkan larutan santan kelapa. Hal ini sangat berguna terutama jika dilakukan penyimpan baik di kulkas atau tempat penyimpanan lain. Nilai bilangan TBA santan kelapa dengan penambahan air 2:1 pada proses pembuatannya sebelum dan sesudah penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Histogram nilai TBA pada santan kelapa jenis B. 4.6.3. Bilangan TBA santan kelapa ampas dari jenis A dengan penambahan air 2:1 jenis C Nilai bilangan TBA tertinggi pada santan kelapa jenis C adalah santan kelapa tanpa penambahan apa-apa sebesar 0,0027 mg malonaldehidakg sesudah penyimpanan dan 0,0017 mg malonaldehidakg sebelum penyimpanan. Penambahan karagenan 1 dapat mempertahankan bilangan TBA dari 0,0022mg malonaldehidakg sebelum penyimpanan menjadi 0,0025 mg malonaldehidakg sesudah penyimpanan. Penambahan BHT 200 ppt dapat mempertahankan nilai bilangan TBA dari 0,0015 mg malonaldehidakg sebelum penyimpanan menjadi 0,0020 mg malonaldehidakg sesudah penyimpanan. Penambahan karagenan pada santan kelapa akan menyebabkan stabilitas larutan 0,0013 0,0013 0,0021 0,0017 0,0018 0,0016 0,0027 0,0019 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003 karagenan 0,5 BHT 200ppt tanpa pnambahan kontrol sebelum penyimpanan sesudah penyimpann perlakuan penambahan n il a ib il a n g a n T BA m g k g keterangan : santan makin tinggi sehingga ketengikan berkurang karena mengurangi aktivitas oksidasi. Nilai bilangan TBA santan kelapa ampas dari jenis A dengan penambahan air 2:1 pada proses pembuatannya sebelum dan sesudah penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20. Histogram nilai TBA pada santan kelapa jenis C. Secara umum penambahan BHT 200 ppt memiliki kemampuan mempertahankan kualitas santan lebih baik daripada penambahan karagenan. Namun, penggunaan yang berlebih dapat menyebabkan penyakit kanker dan gangguan pada liver Helmenstine 2001. Kerusakan ketengikan santan kelapa yang diujicobakan masih dibawah ambang batas nilai TBA, batas maksimum kadar TBA untuk hasil pertanian adalah 1-2 mg malonaldehidakg Chen et al.- 1996. Sehingga ada kemungkinan kerusakan santan disebabkan oleh faktor-faktor yang lain seperti aktivitas mikroba. Sifat santan kelapa dengan kadar air yang tinggi akan lebih mudah mengalami kerusakan karena air sebagai daya dukung tumbuh dan berkembangbiaknya mikroorganisme. Dekomposisi lemak oleh mikroba hanya dapat terjadi jika terdapat air, senyawa nitrogen dan garam mineral, oksidasi oleh oksigen udara terjadi spontan jika bahan yang mengandung lemak dibiarkan kontak dengan udara Ketaren 2005. 0,0022 0,0015 0,0017 0,0017 0,0025 0,002 0,0027 0,0019 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003 karagenan 1 BHT 200ppt tanpa penambahan kontrol sebelum penyimpanan sesudah penyimpanan keterangan : perlakuan penambahan n il a ib il a n g a n T BA m g k g

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Karagenan dapat digunakan sebagai penstabil santan kelapa dan dapat mengurangi terjadinya ketengikan walaupun tidak sebaik BHT butylated hydroxytoluene . Karagenan dapat digunakan sebagai alternatif hidrokoloid alami yang aman. Konsentrasi karagenan terpilih dari panelis semiterlatih pada berbagai perlakuan sebagai berikut: santan kelapa tanpa penambahan air sebelum pengepresan yaitu 0,5 , santan kelapa dengan penambahan air 2:1 yaitu 0,5 , sedangkan pada santan kelapa sisa ampas dari santan yang tidak ditambahkan air yang kemudian ditambahkan air 2:1 sebesar 1 . Kandungan kadar air pada buah santan menentukan besar kecilnya kebutuhan hidrokoloid pada larutan santan. Penambahan karagenan pada santan kelapa dapat meningkatkan daya tahan santan kelapa dengan meningkatkan kestabilannya pada santan jenis A, jenis B, dan jenis C. Hal ini bisa dilihat dari nilai stabilitas santan jenis A tertinggi pada penambahan karagenan 0,5 sebesar 81,11 , pada santan jenis B yaitu penambahan karagenan 0,5 sebesar 57,43 , dan santan jenis C yaitu penambahan 1 sebesar 46,35 . Penambahan karagenan dapat mempertahankan nilai TBA sesudah penyimpanan, walaupun tidak sebaik BHT butylated hydroxytoluene .

5.2. Saran

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dari hasil pengujian karagenan sebagai penstabil santan kelapa dalam penelitian ini: a. Diperlukan pengujian aplikasi karagenan sebagai penstabil santan kelapa pada produk santan olahan. b. Diperlukan adanya sosialisasi penggunaan karagenan sebagai penstabil santan kelapa pada pengusaha produk berbahan baku santan.