Sistematika arus data dan informasi

secara terpusat dikelola manajer operasional dengan spesifikasi data sebagai berikut: 1 Data Produksi berupa kualitas, kuantitas dan jenis produk yang tersedia yang menjadi input untuk melakukan kegiatan pemasaran berikutnya. Data Produksi ini telah diwujudkan dalam bentuk tabel yang dibuat secara manual. 2 Data pelanggan yang diperoleh dari pelanggan utama perusahaan induk PT AGB melalui pencatatan yang dilakukan oleh bagian pemasaran. Data pelanggan tersebut merupakan rantai penghubung antara perusahaan dengan pelanggan utama. Data pelanggan tersebut berisi data kualitas, kuantitas dan jenis produk yang diinginkan, frekuensi dan lain-lain. 3 Data Penjualan berupa kualitas, kuantitas, jenis produk, waktu pemasaran, pelanggan, biaya pengiriman dan lain-lain yang didapatkan setelah transaksi dilakukan. Data-data tersebut kemudian dikumpulkan kemudian diwujudkan berupa laporan penjualan. 4 Data pemasok yang merupakan jembatan antara perusahaan dengan para pemasok. Data pemasok tersebut berisi data nama pemasok, alamat, telepon, dan jenis pasokan. 5 Data pembelian yang berupa kualitas, kuantitas, jenis produk, waktu pembelian, pemasok, biaya pengiriman dan lain-lain yang dikumpulkan kemudian diwujudkan berupa laporan pembelian. 6 Data kepegawaian berupa jumlah, identitas dan keterangan-keterangan lainnya mengenai pegawai yang bekerja di suatu perusahaan.

5.2.2 Sistematika arus data dan informasi

Berdasarkan identifikasi sistem yang ada, seluruh kegiatan perusahaan PT AGB dapat dikelompokkan secara umum ke dalam 5 subsistem utama, yaitu: 1 Subsistem Pembelian; 2 Subsistem Penjualan; 3 Subsistem Persediaan; 4 Subsistem Pemasukan; dan 5 Subsistem Pengeluaran. Pihak-pihak yang terlibat dalam kelima subsistem tersebut adalah: 1 HRD Marketing Manajer Operasional; 2 Bagian Processing Cold Storage; 3 Bagian Keuangan; 4 Pemasok; dan 5 Pelanggan Kelima subsistem utama tersebut memiliki batasan kerja yang jelas dan saling terkait satu sama lain. Untuk memudahkan, maka aliran informasi ditelaah secara ringkas pada masing-masing subsistem. 1 Subsistem Produksi. Pada subsistem ini, kegiatan difokuskan pada pembelian produk oleh HRD marketing Manajer Operasional, kemudian produk disortir, ditimbang dan ditempatkan pada pan pembekuan berdasarkan jenis, ukuran dan keadaan produk. Kemudian produk dimasukkan kedalam cold storage. Pihak yang terlibat dalam subsistem ini adalah manajer operasional, bagian processing cold storage, dan bagian keuangan. Sedangkan file yang terlibat adalah laporan penerimaan barang, laporan pembelian dan data pemasok. 2 Subsistem penjualan. Pada subsistem ini, kegiatan difokuskan pada penjualan produk oleh bagian HRD marketing Manager Operasional. Pihak yang terlibat pada subsistem ini adalah bagian HRD marketing Manager Operasional, bagian keuangan, dan koordinator processing dan cold storage. 3 Subsistem persediaan. Pada subsistem ini, kegiatan difokuskan pada pemantauan dan pemeliharaan persediaan produk oleh koordinator processing cold storage. Pihak yang terlibat dalam subsistem ini adalah bagian processing cold storage, dan HRD marketing manajer operasional. Sedangkan file yang terlibat adalah laporan stok dan kerusakansusut barang, laporan penjualan dan laporan pembelian. 4 Subsistem pemasukan. Pada subsistem ini, kegiatan difokuskan pada pengevaluasian penjualan dan pemantauan marjin oleh bagian keuangan. Pihak yang terlibat dalam subsistem ini adalah bagian keuangan dan HRD marketing manajer operasional 5 Subsistem pengeluaran. Pada subsistem ini, kegiatan difokuskan pada pemantauan dan pengaturan pengeluaran biaya perusahaan untuk keperluan produksi, penggajian, pembayaran pajak dan pembayaran dana pinjaman modal perusahaan. Pihak yang terlibat dalam subsistem ini adalah general manager, HRD marketing manajer operasional, dan bagian keuangan. Sedangkan file yang terlibat adalah data pegawai, laporan pembukuan dan data pinjaman modal perusahaan. Berdasarkan uraian sistem informasi yang ada saat ini di perusahaan PT AGB Existing Information System didapatkan beberapa kekurangan, yaitu: 1 Sistem informasi manajemen masih berbentuk single file yang terpisah satu sama lain tidak terpadu. 2 Manajemen data yang kurang tertata rapi 3 Tidak adanya informasi tentang informasi produk kadaluarsa secara keseluruhan 4 Data pengeluaran untuk biaya penggajian Sistem yang ada pada saat ini belum memberikan informasi yang akurat mengenai kelima subsistem di atas disebabkan oleh beberapa hal teknis seperti verifikasi dokumen yang tidak tepat, dokumen yang tidak tersusun dengan sistematis, dan data timbangan yang tidak cocok antara PT AGB dan pemasok.

5.3. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak