3 METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di perusahaan pengekspor layur PT AGB di Palabuhanratu mulai bulan Juli-Agustus 2011. Alasan penulis memilih PT AGB
sebagai studi kasus, dikarenakan perusahaan pengekspor layur ini cukup besar dan lokasinya mudah dijangkau untuk penelitian.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang diperlukan adalah data sekunder. Jenis data sekunder tersebut adalah data produksi, data pelanggan, data penjualan, data pemasok, data
pembelian, data inventaris fasilitas penunjang produksi, data kepegawaian, dan data biaya. Sumber data diperoleh dari masing-masing kepala bagian di PT AGB.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah studi kasus dan wawancara langsung terhadap pimpinan perusahaan, staff dan
karyawan di PT AGB yang berada di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
3.4 Analisis Data
3.4.1 Perancangan sistem informasi manajemen
Pembuatan sistem informasi dilakukan dengan tahapan-tahapan kerja yaitu: perancangan sistem, desain basis data, pembuatan tampilan antar muka,
pemrograman, dan uji coba program. Tiap tahapan kerja memerlukan ketelitian yang tinggi agar kesalahan yang terjadi seminimal mungkin sehingga
menghasilkan sistem informasi yang baik. Tahap kerja pengembangan sistem informasi manajemen di PT AGB dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Tahap Kerja Pengembangan Sistem Informasi Manajemen di PT AGB Manetsch dan Park, 1997 dalam Supriyadi, 2002
Mulai
Tinjauan Lapang dan Identifikasi Sistem
Analisis Sistem
Desain Sistem
Pengkodean Program Komputer
Implementasi
Memuaskan?
Ya Tidak
Software Sistem Informasi Manajemen Perusahaan
di PT AGB
Selesai
3.4.2 Penyusunan
Proses pengembangan sistem informasi berbasis komputer yang akan dikembangkan ini mengikuti metode siklus hidup sistem. Menurut McLeod
1993 tahapan siklus hidup sistem dalam pengembangan sistem informasi berbasis komputer tediri dari tahap perencanaan, analisis sistem, rancang bangun,
penerapan dan penggunaan. Setiap tahapan dapat dibagi-bagi lagi menjadi tahapan-tahapan yang lenbih rinci sehingga dalam pelaksanaannya dapat lebih
sistematis dan terencana. Tahapan-tahapan kerja yang dilakukan untuk komputerisasi sistem informasi produksi di PT AGB adalah sebagai berikut:
1 Tinjauan lapang dan identifikasi sistem dimaksudkan untuk melihat kondisi dan masalah yang terjadi di lapangan. Teknik yang digunakan
pada tahapan ini yaitu dengan menggunakan teknik wawancara langsung terhadap pimpinan perusahaan, staff dan karyawan perusahaan. Pada
wawancara tersebut ditanyakan mengenai masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan serta harapan-harapan yang diinginkan dalam
penyajian informasi. Dengan pendekatan ini, diharapkan sistem informasi yang dibangun dapat lebih memuaskan pengguna.
2 Tahapan analisis sistem dimaksudkan untuk menjelaskan sistem yang sedang berjalan secara lebih detail, yaitu meliputi sumber data, pengguna
informasi, input dan output pengguna informasi serta mekanisme aliran informasi. Hal serupa juga dilakukan terhadap sistem yang akan dibangun,
yaitu dengan menetapkan tujuan-tujuan yang akan dicapai, menetapkan mekanisme serta kebutuhan-kebutuhan sistem untuk mencapai tujuan
tersebut. Alat bantu yang digunakan pada tahapan ini adalah diagam arus data DAD dan algoritma sistem.
3 Tahapan desain sistem dimaksudkan untuk membuat dokumentasi sistem yang lebih rinci lagi sehingga akan mempermudah proses pengkodean
program komputer. Alat bantu yang digunakan pada tahap ini adalah diagram arus data data flow diagram, pseudocode structured english
serta algoritma program. 4 Tahapan pengkodean program merupakan tahapan utama dari proses
pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Pada tahapan ini
dilakukan pengkodean program komputer sehingga diperoleh suatu sistem aplikasi dari sistem informasi yang dibangun. Pada penelitian ini, bahasa
yang digunakan adalah bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 Enterprise for Windows
3.4.3 Validasi
Tahapan pengujian dilakukan untuk melihat kevalidan kesesuaian dengan keinginan pengguna dari sistem aplikasi yang dibangun. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan data historis perusahaan. Bila pada sistem aplikasi yang dibangun masih belum valid, maka dilakukan perbaikan-perbaikan, sedangkan
bila sudah valid maka sistem aplikasi siap untuk diterapkan pada sistem.
4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Produk perikanan indonesia merupakan aset yang potensial, namun kurang tergarap dengan baik. Penerapan sistem manajeman yang kurang tertata
merupakan salah satu hambatan dalam pengembangan industri perikanan ekspor di Indonesia. Untuk mendukung produksi perikanan yang berkualitas baik dan
berkelanjutan, diperlukan manajemen perusahaan yang baik. Melihat pentingnya kebutuhan tersebut, maka PT AGB mengembangkan
usaha di Bidang ekspor ikan layur berkualitas. Perusahaan tersebut berdiri pada 5 Januari 2005 dengan mendapatkan izin usaha No. 503.22998.-DPTPM2007 pada
tanggal 23 Juli 2007. Lokasi PT AGB terletak di Jalan Siliwangi, Pelabuhan Perikanan
Nusantara Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lahan yang dimiliki oleh perusahaan sekitar 0,5 ha, digunakan untuk aktivitas seluruh kegiatan
perusahaan.
4.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi PT AGB adalah meningkatkan nilai jual produk perikanan Indonesia dengan dikelola oleh sumber daya manusia yang baik. Sedangkan misi dari
perusahaan ini adalah menumbuhkan ekonomi daerah dengan mengembangkan produksi perikanan layur di Palabuhanratu.
4.3 Bidang Usaha dan Wilayah Kerja