Analisis Statistik Deskriptif METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dalam perhitungan statistik deskriptif adalah Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah PAD;dan pertumbuhan ekonomi tahun 2010-2012. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari Belanja Modal, PAD dan Pertumbuhan EkonomiTahun 2010-2012 Pertumbuhan Ekonomi Belanja Modal PAD Mean 0.120793 143527.3 41391.71 Median 0.121750 111357.0 25054.00 Maximum 0.164800 462650.0 291018.0 Minimum 0.091800 27682.00 10007.00 Std. Dev. 0.018660 89436.48 54464.30 Skewness 0.231500 1.675288 3.285980 Kurtosis 2.219085 5.661477 13.84209 Sum 5.073300 6028147. 1738452. Sum Sq. Dev. 0.014276 3.28E+11 1.22E+11 Observations 42 42 42 Sumber : hasil olahan software Eviews 7 Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 33kabupatenkota yang terdapat sampel populasi sebanyak13kabupatenkota yang telah memenuhi kriteria sampel yang ditentukan.. 13 kabupatenkota yang menjadi sampel datanya dari tahun 2010- 2012. Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai belanja modal minimum adalah 27682.00 sedangkan nilai belanja modal maksimum adalah 462650.0. Nilai belanja modal minimum terjadi dikota Padangsidempuan pada tahun 2010, sedangkan nilai belanja modal maksimum terjadi dikabupaten Deli Serdang pada tahun 2012. Diketahui rata-rata mean belanja modal dari tahun 20110-2012 adalah 143527.3, dan standar deviasi belanja modal dari tahun 2010-2012 adalah 89436.48. Perhatikan bahwa nilai standar deviasi belanja modal yang lebih rendah dari nilai rata-rata belanja modal dapat diinterpretasikan bahwa besarnya simpangan data menunjukkan rendahnya fluktuasi dari data belanja modal pada periode tahun 2010-2012. Belanja modal merupakan belanja daerah yang dilakukan oleh pemerintah daerah diantaranya pembangunan dan perbaikan sektor pendidikan, kesehatan, transportasi, sehingga masyarakat juga menikmati manfaat dari pembangunan daerah.Tersedianya infrastruktur yang baik diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas di berbagai sektor, produktifitas masyarakat diharapkan menjadi semakin tinggi dan pada gilirannya terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai PAD minimum adalah 10007.00, sedangkan nilai PAD maksimum adalah 291018.0. Nilai PAD minimum terjadi dikabupaten Samosir pada tahun 2010, sedangkan nilai PAD maksimum terjadi dikabupaten Deli Serdang pada tahun 2012. Diketahui rata-rata mean PAD dari tahun 2010-2012 adalah 41391.71, dan standar deviasi NIM dari tahun 2010-2012 adalah 54464.30. Perhatikan bahwa nilai standar deviasi PAD yang lebih rendah dari nilai rata-rata PAD dapat diinterpretasikan bahwa besarnya simpangan data menunjukkan rendahnya fluktuasi dari data PAD pada periode tahun 2010-2012. PAD merupakan sumber pembelanjaan daerah, jika PAD meningkat maka dana yang dimiliki oleh pemerintah daerah akan lebih tinggi dan tingkat kemandirian daerah akan meningkat pula, sehingga pemerintah daerah akan berinsisiatif untuk lebih menggali potensi-potensi daerah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan PAD secara berkelanjutan akan menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah itu Tambunan, 2006. Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui nilai minimum pertumbuhan ekonomi adalah 0.091800, sedangkan nilai maksimum pertumbuhan ekonomi adalah 0.164800. Pertumbuhan ekonomi minimum terjadi di kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2011, sedangkan nilai maksimum pertumbuhan ekonomi terjadi di kabupaten Deli Serdang pada tahun 2010. Diketahui rata-rata mean pertumbuhan ekonomi dari tahun 2010-2012 adalah 0.120793, dan standar deviasi pertumbuhan ekonomi dari tahun 2010-2012 adalah 0.018660. Perhatikan bahwa nilai standar deviasi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari nilai rata-rata pertumbuhan ekonomi dapat diinterpretasikan bahwa besarnya simpangan data menunjukkan tingginya fluktuasi dari data pertumbuhan ekonomi pada periode tahun 20110-2012.

4.2 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

6 112 101

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Pengaruh Tax Effort, Pertumbuhan Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

7 76 100

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 66 78

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara)

1 39 97

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 20

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11