Fourier Transform Infrared FT-IR

2.9 Karakterisasi Polimer

2.9.1 Fourier Transform Infrared FT-IR

Dalam teknik spektroskopi inframerah, sampel molekul disinari dengan radiasi inframerah dengan bilangan gelombang tertentu. Beberapa bilangan gelombang radiasi yang sesuai dengan frekuensi vibrasi akan diserap dan radiasi yang diteruskan diamati dengan suatu detektor fotolistrik Wirjosentono, B. 1995. Spektroskopi inframerah bermanfaat untuk kajian mikrostruktur maupun gugus fungsi dalam polimer. Komposisi kopolimer olefin, gugus nitril, hidroksi sampai ketidakjenuhan dapat diungkapkan Hartomo, A. J. 1995. Kelebihan-kelebihan dari FT-IR mencakup ukuran sampel yang kecil, perkembangan spektrum yang cepat, dan dilengkapi komputer yang terdedikasi sehingga memiliki kemampuan untuk menyimpan dan memanipulasi spektrum. FT-IR telah membawa tingkat keserbagunaan yang lebih besar dalam penelitian- penelitian struktur polimer karena spektrum-spektrum bisa di-scan, disimpan dan ditransformasikan dalam hitungan detik, teknik ini akan memudahkan penelitian reaksi-reaksi polimer seperti degradasi dan ikat silang Stevens, M. P. 2001. Pada era modern ini, radiasi inframerah digolongkan atas empat daerah yang dapat dilihat dari tabel 2.3 berikut. Tabel 2.3 Penggolongan Daerah Radiasi Inframerah No Daerah Inframerah Rentang panjang gelombang λ dalam µm Rentang bilangan gelombang ύ cm -1 Rentang frekuensi ν Hz 1 Dekat 0,78-2,5 13000-4000 3,8-1,210 14 2 Pertengahan 2,5-50 4000-200 1,2-0,0610 14 3 Jauh 50-1000 200-10 6,0-0,310 12 4 Terpakai untuk analisis instrumental 2,5-15 4000-670 1,2-0,210 14 Disamping untuk maksud tujuan analisis kuantitatif, spektrofotometri inframerah ditujukan untuk maksud penentuan gugus-gugus fungsi molekul pada analisa kualitatif Mulja, M. 1995. Molekul polimer dikenal dengan karakteristik rantai yang terdiri dari sejumlah satuan ulangan. Secara teori spektrum inframerah bahan polimer akan tergantung dari karakteristik spektrum dan struktur kimia satuan ulangannya. Akan tetapi berbeda dengan senyawa berbobot molekul rendah yang murni Wirjosentono, B. 1995. Hadirnya sebuah puncak serapan dalam daerah gugus fungsi dalam sebuah spektrum inframerah merupakan petunjuk pasti bahwa beberapa gugus fungsi tertentu terdapat dalam senyawa cuplikan. Demikian pula tidak adanya puncak dalam bagian tertentu dari daerah gugus fungsi sebuah spektrum inframerah berarti bahwa gugus fungsi yang menyerap pada daerah tersebut tidak ada Pine, S. 1988.

2.9.2 Scanning Electron Microscopy SEM