Sedangkan grafik pada gambar 4.6 berikut menunjukkan hubungan antara nilai fluks sampel air payau dan variasi tawas dalam busa poliuretan.
50 60
70 80
90 0,00
0,05 0,10
0,15 0,20
0,25 0,30
0,35 0,40
0,45 0,50
N ila
i f lu
ks L
m
2
.s
Variasi tawas dalam PUF Busa poliuretan
Gambar 4.6 Grafik hubungan nilai fluks Vs variasi tawas dalam PUF
4.2.2 Analisa Gugus Fungsi Lignin Isolat dengan Fourier Transform
Infrared FT-IR
Analisa gugus fungsi secara kualitatif terhadap lignin isolat yang dihasilkan dilakukan dengan menginterpretasikan puncak-puncak serapan dari spektrum
inframerah. Analisa ini dikenal sebagai salah satu teknik identifikasi struktur baik untuk senyawa organik maupun anorganik. Analisa dengan spektrum inframerah
ini dilakukan dengan cara mengamati frekuensi-frekuensi yang khas dari gugus fungsi spektra FT-IR pada sampel lignin isolat.
Hasil spektra FT-IR terhadap lignin isolat yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut :
4000 3500
3000 2500
2000 1500
1000 500
10 20
30 40
50
OH OH
OCH
3
OCH
3
CH
3
O guaiasyl G
syringylS
1319, 31
1111, 00
1219. 01
1620, 21
2939, 52
3448, 72
T ra
n sm
ita n
si T
Bilangan Gelombang cm
-1
Lignin Isolat
Gambar 4.7 Spektrum FT-IR lignin isolat serbuk kayu jati
Hasil identifikasi gugus fungsi lignin isolat serbuk kayu jati menunjukkan adanya pita serapan pada berbagai daerah ulur yang dinyatakan pada tabel 4.2
berikut, yang kemudian dibandingkan dengan spektrum standar rujukan jenis polimer yang telah diketahui yaitu lignin dengan merek dagang Indulin AT
Lampiran 4.
Tabel 4.2 Pita Serapan FT-IR Lignin Isolat Serbuk Kayu Jati
No Standar Kisaran Pita
Serapan cm
-1
Indulin AT cm
-1
Lignin Isolat cm
-1
Keterangan 1
3450-3400 3411,36
3448,72 Rentangan OH
2 2940-2820
2936,36 2939,52
Rentangan OH pada gugus metil dan metilena
3 1605-1600
1602,27 1620,21
Vibrasi cincin aromatik 4
1330-1325 -
1319,31 Vibrasi cincin siringil
5 1270-1275
1270,45 1219,01
Vibrasi cincin guaiasil 6
1085-1030 1031,82
1111,00 Deformasi C-H, C-O
Hergert, H. L. 1971
Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa lignin isolat yang berasal dari serbuk kayu jati memiliki unit guaiasil yaitu pada serapan 1219,01 cm
-1
dan unit siringil pada serapan 1319,31 cm
-1
. Kedua unit tersebut merupakan ciri khas dari lignin isolat dari jenis kayu daun lebar. Hal ini sesuai dengan Hergert, H. L.
1971 yang menyatakan bahwa unit penyusun lignin berupa siringil pada umumnya muncul pada daerah bilangan gelombang sekitar 1330-1325 cm
-1
. Pergeseran bilangan gelombang mungkin saja terjadi akibat adanya pengaruh
struktur batas bordering pada inti aromatik yang terkandung dalam bahan yang dianalisis Fengel and Wegner. 1995. Sugesty, dkk 1986 menyatakan bahwa
lignin pada jenis gymnosperms kayu daun jarum terdiri dari unit guaiasil, lignin pada jenis angiosperms kayu daun lebar terdiri dari unit guaiasil dan siringil,
sedangkan pada jenis rumput-rumputan terdiri dari unit guaiasil, siringil, dan p- hidroksifenil.
4.2.3 Analisa Gugus Fungsi Busa Poliuretan dengan Fourier Transform