Scanning Electron Microscopy SEM Analisa Permeabilitas Busa Poliuretan

Disamping untuk maksud tujuan analisis kuantitatif, spektrofotometri inframerah ditujukan untuk maksud penentuan gugus-gugus fungsi molekul pada analisa kualitatif Mulja, M. 1995. Molekul polimer dikenal dengan karakteristik rantai yang terdiri dari sejumlah satuan ulangan. Secara teori spektrum inframerah bahan polimer akan tergantung dari karakteristik spektrum dan struktur kimia satuan ulangannya. Akan tetapi berbeda dengan senyawa berbobot molekul rendah yang murni Wirjosentono, B. 1995. Hadirnya sebuah puncak serapan dalam daerah gugus fungsi dalam sebuah spektrum inframerah merupakan petunjuk pasti bahwa beberapa gugus fungsi tertentu terdapat dalam senyawa cuplikan. Demikian pula tidak adanya puncak dalam bagian tertentu dari daerah gugus fungsi sebuah spektrum inframerah berarti bahwa gugus fungsi yang menyerap pada daerah tersebut tidak ada Pine, S. 1988.

2.9.2 Scanning Electron Microscopy SEM

SEM berbeda dengan mikroskopi elektron transmisi TEM dalam hal bahwa suatu berkas insiden elektron yang sangat halus di-scan menyilangi permukaan sampel dalam sinkronisasi dengan berkas tersebut dalam tabung sinar katoda. Elektron-elektron yang terhambur digunakan untuk memproduksi sinyal yang memodulasi berkas dalam tabung sinar katoda, yang memproduksi suatu citra dengan kedalaman medan yang besar dan penampakan yang hampir tiga dimensi Stevens, M. P. 2001. SEM merupakan teknik yang digunakan untuk mempelajari permukaan sampel dan material yang tebal. Berkas elektron berenergi tinggi digunakan sehingga memberikan keuntungan resolusi yang lebih baik karena radiasi elektronnya memiliki panjang gelombang yang sangat pendek Gupta et al. 2010.

2.9.3 Analisa Permeabilitas Busa Poliuretan

Analisa permeabilitas sebenarnya umum digunakan untuk membran, namun bisa juga digunakan untuk busa poliuretan yang difungsikan sebagai membran. Proses pemisahan dengan membran dapat terjadi karena adanya perbedaan ukuran pori, bentuk, serta struktur kimianya. Membran demikian biasa disebut sebagai membran semipermeabel, artinya dapat menahan spesi tertentu, tetapi dapat melewatkan spesi yang lainnya. Fasa campuran yang akan dipisahkan disebut umpan feed, dan fasa hasil pemisahan disebut permeat permeate. Sifat-sifat membran perlu dikarakterisasi, yang meliputi efisiensi serta mikrostrukturnya. Permeabilitas merupakan ukuran kecepatan dari suatu spesi untuk melewati membran. Sifat ini dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran pori, tekanan yang diberikan, serta ketebalan membran. Permeabilitas dinyatakan sebagai suatu besaran fluks dan dilambangkan dengan J, yang didefinisikan sebagai jumlah volume permeat yang melewati satu satuan luas membran dalam satuan waktu tertentu dengan adanya gaya penggerak berupa tekanan. Fluks = jumlah volume permeat luas membran x waktu x tekanan 1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : - Alat-alat gelas Pyrex - Neraca analitis Ohaus - Kertas saring biasa - Termometer Fischer - Hotplate Cimarec - Oven Carbolite - Indikator universal - Ayakan - Stirer fischer scientific Made in USA - Statif dan klem - Mixer Miyako - Kertas saring No. 42 Whatmann - Blender Philips - pH meter WalkLAB - Botol plastik - Batang stainless steel - Stopwatch - Desikator - Seperangkat alat FT-IR Shimadzu - Seperangkat alat SEM Hitachi

3.2 Bahan