4  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Pengaruh rasio mol katalis dan suhu pada proses butanolisis
Proses sintesis APG dua tahap diawali oleh  proses butanolisis. Penggunaan bahan baku sakarida yang memiliki dextrose equivalent DE yang rendah seperti
sirup dextrosa atau pati  melalui proses butanolisis terlebih dahulu  Eskuchen dan Michael  1997.  Pada  proses  ini  terjadi  proses  hidrolisis  asam  untuk  memutus
ikatan  glikosida  pada  pati  kemudian  terbentuk  gula  sederhana.  Gula  sederhana tersebut  akan  berikatan  dengan  butanol  melalui  proses  alkoholisis  hingga
terbentuknya butil monoglikosida atau butil poliglikosida. Bahan baku pati yang digunakan dalam penelitian ini adalah tapioka. Alasan
pemilihan  bahan  baku  tapioka  karena  lebih  mudah  didapatkan,  selain  itu  harga tapioka  yang  juga  relatif  lebih  murah,  jika  dibandingkan  dengan  jenis  pati  lain
atau  menggunakan  gula  dengan  tingkat  derajat  ekuivalensi  yang  tinggi. Karakteristik  fisiko  kimia  tapioka  sesuai  dengan  pati  pada  umumnya  yang
mengandung amilosa dan amilopektin yang disusun oleh D-glukosa. Alkoholisis  pati  membutuhkan  kondisi  yang  lebih  ekstrim  dibandingkan
proses alkoholisis D-glukosa. Hal  ini disebabkan  karena pati  masih  mengandung amilosa dan amilopektin yang memiliki keterbatasan pelarutan dan sweeling pada
alkohol, khususnya alkohol hidrofobik. Karena hal tersebut maka diperlukan suhu yang  tinggi  dan  bertekanan,  serta  kondisi  asam  untuk  memutus  ikatan  glikosida
pati.  Pemecahan  pati  menjadi  D-glukosa  diharapkan  dapat  berikatan  dengan butanol.  Pada proses ini terjadi pelepasan H
2
O akibat proses pembentukan asetal antara  gugus  aldehid  pati  dan  alkohol  dengan  bantuan  katalis  asam.  Suhu  yang
tinggi dan kondisi asam selain menyebabkan pemutusan ikatan glikosida pati juga mampu membuat dehidrasi gula sederhana yang telah terbentuk menjadi hidroksil
metil furfural HMF. Senyawa HMF ini menyebabkan warna gelap pada produk hasil proses butanolisis. Selain pembentukan warna gelap juga terdapat residu dari
gula yang tidak ikut bereaksi dengan butanol. Proses  butanolisis  diberikan  perlakuan  penambahan  katalis  PTSA  dengan
rasio  molmol  pati  sebesar  0,018 –  0,036,  sedangkan  perlakuan  suhu  yang
diberikan yaitu suhu 140
O
C dan 150
O
C. Proses ini berlangsung selama 30 menit