Radikal Bebas TINJAUAN PUSTAKA

7 senyawa metabolit sekunder komponen bioaktif karena beberapa senyawa metabolit sekunder merupakan hasil samping dari metabolisme primer termasuk asam amino. Adanya limbah organik yang menyebabkan lingkungan perairan menjadi subur juga berpengaruh terhadap kandungan bioaktif karang lunak. Perairan yang subur menyebabkan banyaknya alga yang tumbuh di kolom perairan sehingga terjadinya kompetisi dalam memperoleh cahaya matahari. Semakin banyaknya alga yang hidup di kolom perairan marak alga, maka semakin sedikit cahaya yang mencapai habitat karang lunak sehingga zooxanthellae yang bersimbion di dalam tubuh karang lunak tidak mampu untuk berfotosintesis dan kemudian mati coral bleaching. Zooxanthellae diduga memiliki kandungan bioaktif yang akan terdeteksi ketika dilakukan ekstraksi terhadap karang lunak.

2.4. Radikal Bebas

Radikal bebas adalah atom atau gugus atom yang memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan. Adanya elektron tidak berpasangan menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan. Radikal ini akan merebut elektron dari molekul lain yang ada di sekitarnya untuk menstabilkan diri sehingga senyawa kimia ini sering dihubungkan dengan terjadinya kerusakan sel, kerusakan jaringan, dan proses penuaan Fessenden dan Fessenden, 1986. Radikal bebas dapat bekerja dengan aman dan efektif dalam tubuh manusia bila jumlahnya tidak berlebihan. Radikal bebas mempunyai aktivitas sinergistik dalam tubuh manusia, yaitu tidak hanya berfungsi untuk menumpas bakteri, virus, atau benda asing lain yang bertumpuk di tubuh dalam sistem imun tapi juga 8 menyerang jaringan tubuh dan menghasilkan efek sitotoksik yang berbahaya Fang et al., 2002. Radikal bebas memiliki reaktivitas yang sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh sifatnya yang segera menarik atau menyerang elektron di sekelilingnya. Reaktivitas radikal bebas merupakan upaya untuk mencari pasangan elektron. Sebagai dampak dari kerja radikal bebas tersebut maka akan terbentuk radikal bebas baru yang berasal dari atom atau molekul yang elektronnya diambil untuk berpasangan dengan radikal sebelumnya. Namun bila dua senyawa radikal bertemu maka elektron-elektron yang tidak berpasangan dari kedua senyawa tersebut akan bergabung dan membentuk ikatan kovalen yang stabil. Sebaliknya, bila senyawa radikal bebas bertemu dengan senyawa yang bukan radikal bebas maka akan terjadi tiga kemungkinan, yaitu : radikal bebas akan memberikan elektron yang tidak berpasangan kepada senyawa bukan radikal bebas, radikal bebas menerima elektron dari senyawa bukan radikal bebas, radikal bebas bergabung dengan senyawa bukan radikal bebas Winarsi, 2007. Radikal bebas dapat terbentuk melalui dua cara, yaitu secara endogen dan secara eksogen. Radikal bebas juga dapat terbentuk dari senyawa lain yang bukan radikal bebas tetapi mudah berubah menjadi radikal bebas. Sumber-sumber radikal bebas yang bersifat endogen dan eksogen dapat dilihat pada Tabel 1. 9 Tabel 1. Sumber Endogen dan Eksogen Radikal Bebas di dalam Tubuh Manusia Endogen Eksogen Mitokondria Rokok Fagosit Polutan lingkungan Reaksi yang melibatkan logam transisi Radiasi Jalur Arakhidonat Obat tertentu Peroksisom Pestisida Olahraga Anestesi Peradangan Larutan industri Iskemia Ozon Xantin oksidase Sumber: Tuminah 2000 in Andriyanti 2009

2.5. Antioksidan