Rumusan Masalah Ruang Lingkup

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.2 Rumusan Masalah

• Dari hasil penelitian Ivonia, Raden, Prasetyo, Handayani dan Mohammed, penggunaan antihipertensi di Rumah Sakit lain sudah melakukan analisa dengan menggunakan sistem DDD. • Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, menunjukan bahwa RSUD Tangerang belum melakukan sistem DDD Defined Daily Dose dalam mengetahui kuantitas penggunaan obat. • Penggunaan sistem DDD sangat penting guna untuk mengetahui obat apa saja yang penggunaanya 90 di RSUD Kota Tangerang. • Dengan sistem DDD dapat diketahui kuantitas penggunaan obat.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui kuantitas penggunaan obat pada pasien hipertensi yang di rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang.

1.3.2 Tujuan Khusus

• Untuk mengetahui jenis-jenis obat antihipertensi yang digunakan pasien hipertensi yang di rawat inap di RSUD Kota Tangerang. • Untuk mengetahui nilai DDD dari masing-masing jenis antihipertensi yang digunakan pasien hipertensi yang di rawat inap di RSUD Kota Tangerang. • Untuk mengetahui persentase penggunaan obat antihipertensi yang digunakan pasien hipertensi yang di rawat inap di RSUD Kota Tangerang. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini akan menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang penggunaan sistem DDD dalam menentukan kuantitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di RSUD Kota Tangerang.

1.4.2 Manfaat Metodologi

Metodologi penelitian ini hendaknya dapat digunakan untuk penelitian serupa dalam penelitian farmasi klinis sejenis lainnya.

1.4.3 Manfaat Aplikatif

Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam menyusun atau membuat kebijakan di RSUD Kota Tangerang dalam penggunaan obat antihipertensi.

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian dengan judul Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang dengan metode ATCDDD pada tahun 2015 hanya dibatasi pada evaluasi penggunaan obat yang dilihat dari perhitungan nilai DDD masing-masing jenis antihipertensi dan persentase penggunaan antihipertensi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Juni2016 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 215 dengan sampel sebesar 100 sampel melalui teknik purposive sampling. 8 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan Klasifikasi Hipertensi

Hipertensi adalah m eningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahattenang Pusat Data dan lnformasi Kementerian Kesehatan Rl. Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure sebagai tekanan darah yang lebih tinggi dari 14090 mmHg JNC VII, 2003. Hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan tingginya tekanan darah dan berdasarkan etiologinya. Berdasarkan tingginya tekanan darah, seseorang dikatakan hipertensi bila tekanan darahnya 14090 mmHg. Klasifikasi tekanan darah oleh JNC VII untuk pasien dewasa usia ≥ 18 tahun berdasarkan rata-rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih pada dua atau lebih kunjungan klinis dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah berdasarkan JNC VII Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik Normal 120 mmHg dan 80 mmHg Pre-hipertensi 120-139 mmHg atau 80-89 mmHg Stadium 1 140-159 mmHg atau 90-99 mmHg Stadium 2 ≥ 160 mmHg atau ≥ 100 mmHg Klasifikasi tekanan darah yang telah dirilis oleh JNC VIII pada tahun 2013 masih merujuk klasifikasi tekanan darah JNC VII. Tetapi, manajemen terapi hipertensi dalam JNC VIII lebih berdasarkan Evidence Based Medicine