Kewenangan Penyelesaian Sengketa Kepailitan
71
POSISI KASUS
Para pihak yang termasuk dalam kasus tersebut yaitu PT. Enviromental Network Indonesia Enindo dan Kelompok Tani Tambak
FSSP Maserrocinnae selaku pihak pemohon yang memohon pernyataan pailit terhadap PT. Putra Putri Fortuna Windu PT. PPFW dan PPF
International Corporation Selanjutnya disebut dengan Para Termohon dengan surat perkara tertanggal 01 Maret 1999 yang ditandatangani oleh
kuasa hukumnya, dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta
Pusat di
bawah nomor
register perkara
: 14PailitPN.NIAGAJKT.PST. tanggal 02 Maret 1999, mengemukakan
permohonannya yang berisi hal sebagai berikut, bahwa : 1.
Berdasarkan Perjanjian Manajemen “Turnkey” tertanggal 30 Oktober 1995, PT. Enindo menerima pekerjaan jasa manajemen, termasuk
konstruksi bidang industri agrikultur atau proyek tambak udang dari PT. PPFW;
2. Sesuai prinsip dan isi perjanjian tersebut di atas, PT. Enindo terlebih
dahulu mengeluarkan biaya pekerjaan termasuk membayar tenaga kerja yang diperlukan dan secara berkala dibayar kembali oleh PT.
PPFW kepada PT. Enindo dengan menggunakan uang dari PPF International Corporation selaku Pemilik dan Penyandang dana untuk
PT. PPFW; 3.
Sesuai ketentuan untuk masa berlakunya perjanjian adalah 10 tahun terhitung mulai tanggal 30 Oktober 1995, namun walaupun masa
perjanjian belum berakhir dan tanpa alasan yang sah pada tanggal 27 Juni 1997 para termohon mengakhiri secara paksa perjanjian tersebut
serta mengambil alih proyek; 4.
Untuk menghindari pertumpahan darah, PT. Enindo terpaksa mengalah dan atas pengambilalihan proyek tersebut telah diadakan
72
perhitungan utang piutang dengan pemohon dan perhitungan uang yang harus dibayar oleh para termohon;
5. Terdapat perbedaan mengenai jumlah utang para termohon kepada PT.
Enindo, yang menurut PT. Enindo yaitu sebesar US 552.785.06 dan oleh para termohon menyatakan sebesar US 496.284, dan setelah
dilakukan audit oleh akuntan publik Collins Barrow disebutkan utang PT. PPFW yang pembayarannya melalui PPF International
Corporation kepada PT. Enindo adalah sebesar US 496.284; 6.
Selain itu juga berdasarkan dari Laporan Akuntan Publik Collins Barrow angka 3 ditemukan bahwa PT. PPFW adalah anak perusahaan
dan merupakan asset dari PPF International Corporation; 7.
Setelah adanya Laporan Akuntan Publik Collins Barrow, maka sebagai pemilik dan juga penyandang dana pada tanggal 30 oktober
1998 sesuai suratnya nomor : 015DIRFM98, PPF International Corporation menjanjikan kepada PT. Enindo untuk melunasi utangnya
secara mengangsur dalam dua kali pembayaran, yaitu tahap pertama jatuh tempo tanggal 05 Oktober 1998 sebesar US 250.000 dan tahap
kedua jatuh tempo tanggal 31 Desember 1998 sebesar US 246.284; 8.
Melalui suratnya tanggal 26 Mei 1998, PT. Enindo telah melakukan penagihan kepada PT. PPFW dan PT. PPFW menjawabnya dengan
surat nomor : 003DIRFM98, tertanggal 11 Juni 1998, surat mana juga membuktikan bahwa PT. PPFW menunggu pembayaran dari PPF
International Corporation selaku pemilik PT. PPFW; 9.
Melalui surat tanggal 15 Juni 1998, PT. Enindo juga telah melaporkan kepada dan menyerahkan bukti-bukti tagihan kepada para termohon
melalui Akuntan Publik Collins Barrow, sebagai auditor yang memeriksa PPF International Corporation dan anak perusahaannya
yaitu PT. PPFW;