Tujuan Deskripsi dan Klasifikasi Rumput Laut Sargassum sp.

Indonesia Sulistijo dan Szeifoul 2006. Sargassum diketahui memiliki manfaat sebagai sumber glikolipid, senyawa fenolik dan karbohidrat. Sargassum juga diketahui sebagai sumber iodium alamiah. Pemanfaatan lainnya adalah Sargassum telah diperlihatkan memiliki kemampuan sebagai penyerap logam berat seperti tembaga Antunes et al. 2003, kromium, zink dan cadmium Cossich et al. 2002. Rumput laut jenis Sargassum dan Ulva lactuca telah diteliti mampu berperan sebagai adsorben pewarna biru metilena dalam limbah cair tekstil Tahir et al. 2008. Pemanfaatan Sargassum dalam pengolahan limbah tekstil diharapkan juga bisa dimanfaatkan dalam pengolahan limbah cair perikanan. Kemampuan adsorpsi Sargassum dapat diketahui dari beberapa uji yang dilakukan, seperti analisa warna dan kekeruhan, uji kadar total suspended solid TSS, uji nilai chemical oxygen demand COD dan analisa pH. Melalui penelitian ini, dapat diketahui pemanfaatan rumput laut Sargassum sp. sebagai adsorben pada pengolahan limbah cair perikanan.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini, yaitu : 1 Mempelajari pengaruh penggunaan Sargassum sebagai adsorben pada pengolahan limbah cair industri rumah tangga perikanan. 2 Mempelajari pengaruh modifikasi kimia pada rumput laut Sargassum sebagai adsorben pada pengolahan limbah cair industri rumah tangga perikanan. 3 Mempelajari pengaruh bobot adsorben yang digunakan terhadap kemampuan mengadsorpsi limbah cair industri rumah tangga perikanan. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Rumput Laut Sargassum sp.

Salah satu sumber daya hayati yang cukup potensial dari perairan laut Indonesia adalah rumput laut dengan berbagai macam jenisnya. Rumput laut merupakan bagian dari tanaman perairan yang termasuk dalam kelas makroalga Costa 2003. Rumput laut Sargassum sp. merupakan tumbuhan kosmopolitan yang dijumpai tumbuh di perairan karang dan pantai. Sargassum adalah rumput laut penghasil alginofit yang dapat dijadikan sumber industri alginat. Di pasar dunia, rumput laut alginofit diperoleh dari kelp yang merupakan rumput laut dari daerah subtropis, sedangkan di perairan Indonesia hanya mempunyai alginofit dari jenis Sargassum dan Turbinaria Sulistijo 2002. Menurut Anggadiredja et al. 2008, klasifikasi rumput laut Sargassum adalah sebagai berikut : Phylum : Phaeophyta Kelas : Phaeophyceae Ordo : Fucales Famili : Sargassaceae Genus : Sargassum Spesies : Sargassum sp. Adapun morfologi rumput laut coklat jenis Sargassum sp. dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Sargassum sp. Sumber : IPTEknet 2005 Kelompok alga coklat memiliki bentuk yang bervariasi dan sebagian besar jenis-jenisnya berwarna coklat atau pirang. Alga coklat biasanya dicirikan oleh 3 sifat, yaitu 1 adanya pigmen coklat, yaitu fukosantin yang menutupi warna hijau dari pigmen klorofil a dan c, 2 hasil fotosintesis terhimpun dalam bentuk laminaran dan 3 adanya flagel Juneidi 2004. Sargassum memiliki bentuk thallus silindris atau gepeng, banyak percabangan yang menyerupai pepohonan darat, bentuk daun melebar, lonjong atau seperti pedang, mempunyai gelembung udara bladder yang umumnya soliter, panjangnya mencapai 7 meter di Indonesia terdapat spesies yang panjangnya 3 meter dan warna thallus umumnya coklat Aslan 1998. Polisakarida yang terkandung dalam rumput laut Sargassum adalah asam alginat, polimer yang mengandung β-1,4 asam manuronat yang berasosiasi dengan α-1,4 asam guluronat. Kandungan asam manuronat dan asam guluronat yang terkandung pada rumput laut coklat berbeda-beda, tergantung pada lingkungan dan spesies, namun kedua senyawa tersebut memiliki kemampuan dalam mengakumulasi logam berat Vieira et al. 2007. Rumput laut dimanfaatkan selain sebagai sayuran juga dipakai sebagai pupuk, komponen makanan ternak dan makanan ikan. Seiring dengan perkembangan teknologi rumput laut telah ditingkatkan pemanfaatannya sehingga memberikan nilai yang lebih tinggi. Salah satu pemanfaatannya adalah sebagai biomassa adsorben dalam proses adsorpsi logam berat dalam perairan Sekhar et al. 2003.

2.2 Limbah Cair Industri Perikanan