4.6.4 Nilai total padatan te rsuspensi TSS
Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak mengendap langsung. Padatan tersuspensi terdiri dari
partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen, misalnya tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel mikroorganisme tertentu dan
sebagainya Prantommy 2005. Hasil analisis total padatan tersuspensi TSS limbah cair industri rumah tangga
perikanan setelah penambahan adsorben disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Nilai TSS limbah cair industri rumah tangga perikanan setelah penambahan adsorben
Perlakuan bobot gram dalam 100 mL limbah cair TSS mgliter
1,0 851,7 ± 58,5
1,5 1095,1 ± 52,4
2,0 1904 ± 11,5
Keterangan : Data dari rata-rata dua kali u langan.
Padatan tersuspensi merupakan unsur yang menyebabkan kekeruhan. Padatan tersuspensi yang terdapat pada limbah cair perikanan terutama didominasi
oleh partikel-partikel organik seperti protein, lemak dan sebagainya. Bahan-bahan tersuspensi tersebut sangat sulit mengendap. Partikel koloid yang tersuspensi pada
umumnya bermuatan negatif dan stabil Prantommy 2005. Pengaruh bobot adsorben terhadap nilai total padatan tersuspensi limbah cair industri rumah
tangga perikanan disajikan pada Gambar 18.
Gambar 18 menunjukkan bahwa semakin rendah bobot adsorben yang ditambahkan, maka semakin banyak pula padatan tersuspensi yang bisa diadsorpsi
oleh adsorben. Hal tersebut terlihat dari rendahnya nilai TSS yang dihasilkan. Penambahan adsorben sebesar 1,0 gram dalam 100 mL limbah cair mampu
menurunkan kadar TSS limbah cair industri rumah tangga perikanan hingga 851,7 NTU.
Gambar 18 Histogram pengaruh bobot adsorben terhadap nilai TSS dalam 100 mL limbah cair industri rumah tangga perikanan.
Berdasarkan analisis ragam anova yang dapat dilihat pada Lampiran 4b, diketahui bahwa peningkatan bobot adsorben 1,0, 1,5 dan 2,0 gram dalam
100 mL limbah cair memberikan pengaruh terhadap kualitas limbah cair industri rumah tangga perikanan. Setelah dilakukan uji lanjut Duncan didapatkan hasil
bahwa nilai TSS pada masing- masing perlakuan bobot adsorben saling memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil uji lanjut Duncan dapat dilihat
pada Lampiran 4c. Bahan-bahan tersuspensi dalam limbah cair perikanan memiliki ukuran
yang sangat kecil 1-100 nm dan mempunyai muatan yang sama sejenis yaitu bermuatan negatif. Adsorben yang digunakan, sebelumnya telah mengalami
protonasi oleh asam klorida. Dengan ditambahkannya adsorben yang bermuatan positif ke dalam limbah cair perikanan maka ion negatif dari partikel koloid dan
ion positif dari adsorben akan saling berikatan. Semakin besar bobot adsorben yang ditambahkan, maka semakin lemah kemampuan adsorben dalam menyerap
padatan tersuspensi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan sisi aktif akan meningkatkan penyebaran adsorbat, sehingga kapasitas adsorpsi lebih rendah
dibandingkan dengan jumLah sisi aktif yang lebih sedikit Amirullah 2006. 851,7 a
1095,1 b 1904 c
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800 2000
1 1.5
2 N
il ai
T S
S m
g li
te r
Bobot adsorben gram dalam 100 mL limbah
4.6.5 Nilai chemical oxygen demand COD