permukaan alga coklat akan terprotonisasi sehingga bersifat positif. Sementara gugus yang terionisasi akan kehilangan protonnya dan menjadi negatif pada pH
tinggi Kleinubing et al. 2010. Berdasarkan analisis ragam anova yang dapat dilihat pada Lampiran 3b
diketahui bahwa peningkatan bobot adsorben 1,0 ,1,5, 2,0 gram dalam 100 mL limbah cair memberikan pengaruh terhadap kualitas limbah cair industri rumah
tangga perikanan. Setelah dilakukan uji lanjut Duncan didapatkan hasil bahwa
nilai pH pada masing- masing perlakuan bobot adsorben saling memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil uji lanjut Duncan dapat dilihat pada
Lampiran 3c.
4.6.3 Nilai kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik seperti karbohidrat dan protein yang mengalami peruraian serta bahan koloid yang sukar mengendap
Hartati 2003. Kekeruhan juga dipengaruhi oleh adanya bahan-bahan tersuspensi seperti pasir, lumpur, bahan anorganik, plankton serta organisme mikroskopik
lainnya. Nilai kekeruhan yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan ekologis suatu habitat karena dapat mengurangi penetrasi cahaya matahari yang masuk.
Hasil analisis nilai kekeruhan limbah cair industri rumah tangga perikanan setelah penambahan adsorben disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Nilai kekeruhan limbah cair industri rumah tangga perikanan setelah penambahan adsorben
Perlakuan bobot gram dalam 100 mL limbah cair
Kekeruhan NTU 1,0
245,0 ± 49,6 1,5
280,0 ± 56,6 2,0
320,0 ± 84,9
Keterangan : Data dari rata-rata dua ka li u langan
Bahan-bahan tersuspensi dalam limbah cair perikanan memiliki ukuran yang sangat kecil 1-100 nm dan mempunyai muatan yang sama sejenis yaitu
bermuatan negatif. Partikel koloid inilah yang menyebabkan kekeruhan pada limbah cair perikanan. Pengaruh bobot adsorben terhadap nilai kekeruhan limba h
cair perikanan disajikan pada Gambar 17.
Gambar 17 Histogram pengaruh bobot adsorben terhadap nilai kekeruhan dalam 100 mL limbah cair industri rumah tangga perikanan.
Gambar 17 menunjukkan bahwa penambahan adsorben pada limbah cair perikanan mampu menurunkan nilai kekeruhan limbah. Nilai kekeruhan limbah
kontrol yang semula sebesar 785 NTU mengalami penurunan setelah penambahan 1,0, 1,5 dan 2,0 gram adsorben, yakni masing- masing sebesar
245 NTU, 280 NTU dan 320 NTU. Berdasarkan analisis ragam anova yang terdapat pada Lampiran 4a,
diketahui bahwa peningkatan bobot adsorben 1,0 ,1,5, 2,0 gram dalam 100 mL limbah cair tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas limbah cair industri
rumah tangga perikanan. Semua pelakuan bobot adsorben yang ditambahkan mampu menurunkan nilai kekeruhan limbah cair industri rumah tangga
perikanan. Perlakuan yang terbaik dalam menurunkan nilai kekeruhan limbah cair industri
rumah tangga perikanan adalah perlakuan bobot adsorben 1,0 gram.
Parameter kekeruhan tidak dijadikan sebagai bahan baku mutu dalam Daftar peraturan pemerintah Republik Indonesia tentang baku mutu limbah cair
bagi kegiatan industri karena kekeruhan terkait secara langsung dengan kandungan total padatan tersuspensi TSS sehingga hanya parameter TSS yang
dijadikan sebagai baku mutu. Kekeruhan merupakan bagian dari total padatan tersuspensi TSS yang disebabkan bahan-bahan tersuspensi di dalam air.
245 280
320
50 100
150 200
250 300
350
1 1.5
2 N
il ai
ke ke
ruha n
N T
U
Bobot adsorben gram dalam 100 mL limbah
4.6.4 Nilai total padatan te rsuspensi TSS