Analisis chemical oxygen demand COD SNI 6989.73-2009 Analisis pH Analisis Data

3.4.3 Analisis total suspended solid TSS SNI 06-6989.3-2004

Kertas saring kosong ditimbang kemudian ditaruh ke dalam oven dan dibilas dengan akuades sampai bersih dari partikel-partikel halus. Kemudian kertas saring dimasukkan ke dalam oven pada suhu 103-105 o C selama satu jam, setelah itu didinginkan dalam desikator selama sepuluh menit dan ditimbang dengan menggunakan neraca analitik hingga diperoleh berat tetap. Sebelumnya sampel limbah cair dibersihkan dari partikel yang besar, partikel yang mengapung dan zat-zat yang menggumpal yang tidak tercampur dalam air. Pertama-tama ambil contoh air dengan kadar residu tersuspensi antara 75 mg sampai 200 mg dan kocok hingga merata, selanjutnya kertas saring diletakkan ke dalam pompa vakum dan contoh air disaring dengan kertas saring yang telah diketahui beratnya. Setelah contoh tersaring semua, kertas saring dikeringkan pada suhu 103-105 o C selama satu jam dan didinginkan di dalam desikator kemudian ditimbang dengan neraca analitik sampai diperoleh berat akhir. Nilai total padatan tersuspensi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : contoh mL 1000 x B A suspensi residu ter mgL   Keterangan : A = Berat akhir kertas saring B = Berat kertas saring mula- mula

3.4.4 Analisis chemical oxygen demand COD SNI 6989.73-2009

Analisa COD yang dilakukan adalah metode tanpa refluks. Pereaksi yang digunakan adalah pereaksi K 2 Cr 2 O 7 0,025 N, larutan H 2 SO 4 pekat dan larutan Ferrous Amonium Sulfat FAS. a Ke dalam 125 mL erelenmeyer dimasukkan 10 mL larutan air sampel kemudin ditambahkan 5 mL larutan pengoksidasi K 2 Cr 2 O 7 dan dikocok. b Setelah itu ditambahkan dengan hati-hati 15 mL asam sulfat pekat gunakan ruang asam kemudian diaduk. Erlenmeyer ditutup dengan kaca penutup dan dibiarkan sekitar 30 menit. c Campuran dalam erlenmeyer diencerkan dengan menambahkan 7,5 mL air suling. d Kemudian ditambah 2-3 tetes indikator Ferroin dan dititrasi dengan FAS sehingga terjadi perubahan warna kuning oranye atau biru kehijauan menjadi merah kecoklatan. e Tahap a sampai d dilakukan pada larutan blanko dengan menggunakan akuades. contoh ml n pengencera x x N x S B L mg COD 8000   Keterangan : B = Volume FAS yang digunakan dalam larutan blanko mL S = Volume FAS yang digunakan dalam air sampel mL N = Normalitas FAS Penurunan COD limbah setelah selesai perlakuan dapat dihitung dengan persamaan berikut : awal COD x sampel COD awal COD COD Penurunan 100  

3.4.5 Analisis pH

Analisa pH dilakukan dengan menggunakan pH meter dengan membandingkan sampel limbah cair perikanan sebelum dan setelah adsorpsi.

3.4.6 Analisis Data

Rancangan percobaan yang digunakan untuk menguji pengaruh bobot adsorben terhadap kualitas limbah cair industri rumah tangga perikanan adalah metode rancangan acak lengkap RAL dengan satu faktor dan 3 taraf 1,0 gram, 1,5 gram dan 2,0 gram. Data dianalisis dengan ANOVA Analysis Of Variant menggunakan uji F. Penelitian ini dilakukan dengan 2 kali ulangan. A = perlakuan bobot adsorben yang digunakan A2 = 1,0 gram A3 = 1,5 gram A4 = 2,0 gram Hasil analisis kualitas limbah cair industri rumah tangga perikanan menggunakan rancangan acak lengkap dengan model sebagai berikut : Y ij = μ + τ i + ε ij Keterangan : Y ij = Nilai pengamatan pada taraf ke- i dan ulangan ke-j j=1,2 μ = Nilai tengah atau rataan umum pengamatan τi = Pengaruh bobot dsorben pada taraf ke- i i=1,2 ε ij = Galat atau sisa pengamatan taraf ke- i dengan ulangan ke-j Hipotesa terhadap data hasil uji kualitas limbah cair industri rumah tangga perikanan pada berbagai bobot adsorben adalah sebagai berikut: H = Peningkatan bobot adsorben tidak memberikan pengaruh terhadap kualitas limbah cair industri rumah tangga perikanan H 1 = Peningkatan bobot adsorben memberikan pengaruh terhadap kualitas limbah cair industri rumah tangga perikanan Jika uji F pada ANOVA memberikan pe ngaruh yang berbeda nyata terhadap kualitas limbah cair perikanan maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan dengan rumus sebagai berikut: Duncan = q p,db s � � Keterangan : q = Nilai tabel q p = banyaknya perlakuan KTS = Kuadrat tengah sisa db s = Derajat bebas sisa r = Banyaknya ulangan 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Preparasi Sargassum sp.