Jenis-Jenis Kredit Peraturan Perundang-undangan lain

menjadi suatu dasar hukum. Banyak hal yang lazim dilaksanakan dalam praktek tetapi belum mendapat pengaturan dalam perundang-undangan. Hal seperti ini tentu sah-sah saja dilakukan oleh perbankan asal tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Menurut Undang-undang No. 7 tahun 1992, bank dapat melakukan kegiatan lain selain dari yang diperinci oleh pasal 6, jika hal tersebut merupakan kelaziman dalam dunia perbankan vide pasal 6 huruf n. 5. Peraturan terkait lainnya Di samping peraturan perundang-undangan bidang perbankan, terkadang dalam hal pemberian dan atau pelaksanaan suatu kredit berlaku juga peraturan perundang- undangan lainnya misalnya : a KUH Perdata Buku III tentang perikatan karena kredit pada hakekatnya merupakan perjanjian. b Ketentuan mengenai hipotik dalam KUH Perdata. c Undang-undang Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996. d Ketentuan HIR tentang eksekusi hipotik dan surat pengakuan hutang. e Ketentuan hukum tanah dalam UUPA No. 5 Tahun 1960 beserta peraturan pelaksananya.

6. Jenis-Jenis Kredit

Dalam Undang-undang No. 7 tahun 1992 tidak disinggung sama sekali tentang macam-macam kredit tetapi dalam Undang-undang No. 14 Tahun 1967, serta faktor-faktor dan unsur-unsur yang ada dalam penggunaan kredit, maka kredit bank dapat dibedakan atas beberapa penggolongan antara lain : 3 Berdasarkan jangka waktu a Kredit jangka pendek yakni kredit yang waktunya tidak lebih dari satu tahun. b Kredit jangka menengah yakni kredit yang mempunyai jangka waktu 1 sampai 3 tahun. c Kredit jangka panjang yakni kredit yang mempunyai jangka waktu di atas 3 tahun. 4 Berdasarkan dokumentasi : Universitas Sumatera Utara a Kredit dengan perjanjian secara tertulis b Kredit tanpa surat perjanjian dibagi atas : a Kredit lisan b Kredit dengan instrumen surat berharga c Kredit cerukan c Berdasarkan kolektibilitas : a Kredit lancar b Kredit kurang lancar c Kredit diragukan d Kredit macet d Berdasarkan objek yang ditransfer : a Kredit uang dimana pemberian dan pengembalian kredit dilakukan dalam bentuk uang. b Kredit bukan uang, dimana kredit diberikan dalam bentuk barang dan jasa dan pengembaliannya dilakukan dalam bentuk uang. e Berdasarkan waktu pencairannya : a Kredit tunai, dimana pencairan kredit dilakukan dengan tunai atau pemindahbukuan ke dalam rekening debitur. b Kredit tidak tunai, dimana kredit tidak dibayar pada saat pinjaman dibuat. f Berdasarkan pihak krediturnya : a Kredit terorganisasi yaitu kredit yang diberikan oleh kredit yang terorganisasi secara legal dan berwenang memberikan kredit. Universitas Sumatera Utara b Kredit tidak terorganisasi, diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang ataupun badan yang tidak resmi memberikan kredit. g Berdasarkan negara asal kreditur : a Kredit domestik, merupakan kredit yang kreditur atau kreditur utamanya berasal dari dalam negeri. b Kredit luar negeri, kreditur atau kreditur utamanya berasal dari luar negeri. h Berdasarkan jumlah kreditur : a Kredit dengan kreditur tunggal merupakan kredit yang krediturnya satu orang atau satu badan saja. b Kredit sindikasi merupakan kredit dimana pihak krediturnya terdiri dari beberapa badan hukum dan biasanya salah satu diantaranya bertindak sebagai lead creditor.

7. Prinsip-prinsip Perkreditan