2. Untuk mengetahui pemberian kredit oleh peserta sindikasi para kreditur kepada debitur
tidak dapat dilepaskan dari adanya penyiapan dokumen-dokumen, dokumen-dokumen apakah yang dipersiapkan dan bagaimana cara mempersiapkan dokumen-dokumen
tersebut. 3.
Untuk mengetahui perjanjian kredit merupakan dokumen hukum yang penting pada perjanjian kredit sindikasi, agar mempunyai kekuatan berlaku dan mengikat harus
ditandatangani oleh para pihak yang terlibat, bagaimanakah upacara penandatanganan perjanjian kredit dan pelaksanaan publisitasnya.
4. Untuk mengetahui setelah perjanjian kredit sindikasi ditandatangani penyediaan dana
akan berlangsung melalui suatu proses dimana bank-bank sindikasi akan mentransfer jumlah dana yang telah disetujui untuk diberikan sebagai kredit kepada penerima kredit
ke dalam suatu rekening khusus yang akan ditatausahakan oleh suatu bank yang disebut agen bank, siapakah agen bank itu, bagaimanakah penunjukannya, apa yang menjadi
tugasnya. 5.
Untuk mengetahui alasan-alasan apa sajakah yang diperbolehkan untuk mengalihkan partisipasi peserta kredit sindikasi.
D. Keaslian Penulisan
Penulisan ini diselesaikan berdasarkan data yang dikumpulkan oleh penulis sendiri dari berbagai sumber, selain dari bacaan, juga berdasarkan hasil wawancara, dan sepanjang
pengetahuan penulis, penulisan tentang aspek hukum sindikasi sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam rangka kredit sudah diselidiki sesuai dengan objek yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
E. Tinjauan Kepustakaan
Istilah kredit bukan hal asing dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, sebab sering di jumpai ada anggota masyarakat yang jual beli barang dengan kreditan.Jual beli
tersebut tidak dilakukan secara tunai kontan, tetapi dengan cara mengangsur. Sebenarnya kata kredit berasal dari bahasa romawi yaitu credere
1
Menurut Gatot supramono yang artinya
percaya.Bila dihubungkan dengan bank, maka terkandung pengertian bahwa bank selaku kreditur percaya meminjamkan sejumlah uang kepada nasabahdebitur, karena debitur dapat
dipercaya kemampuannya untuk membayar lunas pinjamannya setelah jangka yang ditentukan.
2
Kredit merupakan perjanjian pinjam meminjam uang antara bank sebagai kreditur dengan nasabah debitur.
:
Dalam perjanjian ini bank sebagai pemberi kredit percaya terhadap nasabahnya dalam jangka waktu yang disepakatinya akan dikembalikan dibayar lunas.Tenggang waktu
antara pemberian dan penerimaan kembali prestasi ini, merupakan suatu hal yang abstrak, yang sukar diraba, karena masa antara pemberian dan penerimaan prestasi tersebut dapat
berjalan dalam beberapa bulan, tetapi dapat pula bejalan beberapa tahun. Menurut Mariam Barus Badrulzaman, terdapat beberapa pendirian mengenai kredit
3
1 H.M.A Savelberg menyatakan kredit mempunyai arti antara lain :
:
1
Gatot Supramono, Perbankan dan masalah kredit, Jakarta : Penerbit Djambatan, 1994, hal 28
2
Ibid
3
Mariam Barus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank,Bandung : Citra Aditya Bakti, 1991, hal 24
Universitas Sumatera Utara
a. Sebagai dasar dari setiap perikatan dimana seseorang berhak menuntut
sesuatu dari orang lain. b.
Sebagai jaminan, dimana seseorang menyerahkan sesuatu kepada orang lain dengan tujuan untuk memperoleh kembali apa yang diserahkan itu.
2 Mr. J.A Levy merumuskan arti hukum dari kredit adalah menyerahkan secara
sukarela sejumlah uang untuk dipergunakan secara bebas oleh penerima kredit. Penerima kredit berhak mempergunakan pinjaman itu untuk keuntungannya
dengan kewajiban mengembalikan jumlah pinjaman itu dibelakang hari. Pengertian yang dikemukakan H.M.A Savelberg menunjuk kepada arti hukum kredit
pada umumnya, yaitu kreditur percaya bahwa debitur dapat dipercaya kemampuannya untuk memenuhi perikatannya, sedangkan ajaran Levy telah mengarah kepada arti hukum dari
kredit, yaitu perjanjian pinjam uang. Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pada Pasal 1 angka 11 menyebutkan.
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga uang.
Apabila pengertian kredit dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 ini dihubungkan dihubungkan dengan arti kredit menurut perpustakaa Hukum perdata jelaslah
bahwa Undang-undang ini menggunakan pengertian kredit seperti yang dikemukakan oleh Mr. J.A Levy, yaitu perjanjian pinjam uang yang didasarkan kepercayaan akan kemampuan
ekonomi penerima kedit. Tinajuan umum mengenai kredit sindikasi
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa pengertian mengenai kredit sindikasi: a
Menurut Hasanuddin Rahman, menyatakan kredit sindikasi atau pinjaman sindikasi adalah pinjaman yang diberikan oleh dua atau lebih lembaga keuangan dengan
persyaratan dan kondisi yang serupa, menggunakan dokumentasi yang umum dan ditata usahakan oleh suatu agent bank, disusun oleh arrange yang bertugas dan
bertanggung jawab mulai dari proses solisitasi permintaan pinjaman nasabah sampai dengan proses penandatangananperjanjian kredit.
4
b Sutan Remy Sjahdeny, merumuskan arti dari kredit sindikasi adalah kredit yang
diberikan oleh sindikasi kredit. Sindikasi kredit adalah sautu sindikasi yang peserta- pesertanya terdiri dari lembaga-lembaga pemberi kredit dan yang dibentuk dengan
tujuan untuk memberi kedit kepada suatu perusahaan yang memerlukan kredit untuk membiayaai suatu proyek.
5
c Munir Fuady, yang dimaksud dengan kredit sindikasi tidak lain dari suatu pemberian
kredit seperti biasanya, baik domestik maupun internasional, hanya dalam suatu kredit sindikasi, pihak debitur lebih dari satu pihak sementara pihak debitur tetap satu
subjek hukum. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan kredit sindikasi adalah kredit yang diberikan
secara sindikasi oleh dua atau lebih bank danatau lembaga keuangan lainnya dengan persyaratan dan kondisi yang serupa kepada seorang debitur untuk membiayaai satu atau
beberapa proyek milik debitur.
4
Hasanuddin Rahman, Aspek-aspek Hukum Pemberian kredit Perbankan Di Indonesia, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1998, hal 113
5
Sutan Remy Sjahdeni, Kredit Sindikasi Proses Pembentukan Dan Aspek Hukum, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 1998, hal 2
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Penelitian