pertumbuhan sebesar 4,12 yoy dikarenakan meningkatnya produktivitas hasil panen akibat cuaca yang sangat bagus.
11
Perkembangan Ekonomi Makro Regional | BAB 1
Di sektor perdagangan, hotel dan restoran, mengalami pertumbuhan positif karena mulai
h banyak tumbuh rendah.
1. Sektor Pertanian
Setelah pada periode sebelumnya nilai tambah sektor pertanian mengalami penurunan pertumbuhan, pada triwulan ini sektor pertanian diperkirakan tumbuh meningkat yakni sebesar
4,12 yoy. Sektor pertanian diperkirakan relatif sedikit membaik seiring dengan peningkatan produksi padi pada Angka Ramalan aram III-2009 yang diperkirakan menjadi 3,48 juta ton atau
naik 3,85 dari aram II-2009 sebanyak 3,46 juta ton. Peningkatan sektor pertanian pada triwulan III-2009 sejalan dengan meningkatnya tingkat
kesejahteraan petani. Hal ini antara lain tercermin dari peningkatan nilai tukar petani NTP yang merupakan salah satu indikator kesejahteraan petani. Berdasarkan hasil p mantauan BPS Sumut
terhadap perkembangan harga-harga di kabupatenkota di Provinsi Sumut, NTP pada bulan naiknya permintaan menyusul meningkatnya kebutuhan pokok masyarakat menjelang Idul Fitri
dan tingkat hunian hotel yang meningkat selama musim liburan. Sektor industri pengolahan, listrik dan bangunan masih mencatat pertumbuhan positif. Secara keseluruhan perekonomian
Sumut di triwulan III-2009 sedikit melambat dibanding triwulan sebelumnya. Sektor yang tumbuh relatif tinggi merupakan sektor yang padat modal, sementara sektor ekonomi yang mampu
menyerap tenaga kerja lebi
e Agustus 2009 sebesar 106,16, meningkat 4,25 poin dibandingkan angka NTP pada bulan Juli
2009 yang sebesar 97,42.
Grafik I.20. Nilai Tukar Petani Sumut
Dinas Pertanian Sumatra Utara memprediksikan produksi padi meningkat sebesar 3,85 pada tahun 2009 karena cuaca yang sangat mendukung musim tanam. Tidak terjadinya musim
kemarau berkepanjangan seperti yang diprediksikan terjadi di sepanjang tahun 2009 sangat menguntungkan upaya peningkatan produksi padi di Sumut. Sebaliknya, intensitas curah hujan
yang turun juga cukup sehingga tidak menimbulkan puso atau gagal panen, sehingga angka ramalan aram III-2009 produksi padi Sumut mengalami kenaikan sebesar 3,85. Intensitas
curah hujan yang turun juga memenuhi kebutuhan padi, yakni sebesar 200 milimeter. Berdasarkan data Dinas Pertanian Sumut, produksi padi pada aram III-2009 diperkirakan menjadi
3,48 juta ton atau naik 3,85 dari aram II sebanyak 3,46 juta ton. Peningkatan produksi didorong oleh meningkatnya produktivitas padi pada aram III diperkirakan sebesar 45,46, naik
dibandingkan dengan aram II sebesar 44,89. Akan tetapi, luas panen padi mengalami penurunan menjadi 767.575 hektar pada aram III dari aram II seluas 772.927 hektar.
Selain curah hujan yang cukup kenaikan produksi didukung oleh tidak adanya keluhan kelangkaan pupuk urea bersubsidi di daerah sentra padi. Satu hektar lahan sawah membutuhkan
525 kg pupuk urea. Selain itu, program bantuan benih langsung unggul BLBU yang dicanangkan oleh pemerintah pusat mampu meningkatkan produktivitas padi. Berbagai program
yang dicanangkan pemerintah tahun 2009 berjalan baik sehingga tidak mengganggu proses pertanaman.
Tidak adanya masalah pada masa tanam hingga memasuki panen karena penyaluran pupuk
hun 2009
bersubsidi, khususnya urea tidak mengalami masalah. Penyaluran pupuk oleh PT. Pupuk Sriwijaya dilakukan sesuai dengan masa tanam dan didistribusikan sesuai dengan waktunya.
Produktivitas Tanaman Pangan Sumut Ta
Pada tahun 2009, produktivitas tanaman pangan padi diperkirakan sebesar 44,89 KuHa dengan produksi 3,47 juta Ku dan luas panen sebesar 772,93 ribu hektar. Sementara itu produktivitas
BAB 1 | Perkembangan Ekonomi Makro Regional
12
13
Perkembangan Ekonomi Makro Regional | BAB 1
tanaman jagung diperkirakan sebesar 45,69 KuHa dengan produksi 119,08 ribu Ku dan luas panen sebesar 260,60 ribu hektar.
Peningkatan pertumbuhan sektor pertanian juga sejalan dengan penyaluran kredit perbankan ke sektor ini yang meningkat 0,41 qtq. Nilai kredit ke sektor pertanian mencapai Rp9,80 triliun,
lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu sebesar Rp9,76 triliun.
Grafik I.21. Penyaluran Kredit oleh Bank Umum di Sumut ke Sektor Pertanian
dustri mengalami penurunan. urunnya pertumbuhan sektor industri pengolahan terutama diakibatkan oleh subsektor industri
kimia dan barang dari karet, industri semen dan barang galian bukan logam serta subsektor dustri makanan, minuman dan tembakau. Hal ini dapat terlihat dari permintaan dunia terhadap
mbuhan. 8 yoy
dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2
2. Sektor Industri Pengolahan