17
Perkembangan Ekonomi Makro Regional | BAB 1
5. Sektor Bangunan
Sektor bangunan dan konstruksi pada triwulan III-2009 tumbuh 4,57 yoy meningkat dibandingkan triwulan II-2009 sebesar 4,42. Pertumbuhan ini terutama dikonfirmasi oleh
masih meningkatnya konsu lan bahan konstruksi hasil
survei penjualan eceran. Faktor lain yang mempengaruhi ialah masih maraknya pembangunan properti komersial di Sumut, terutama di kota Medan. Indikator lainnya adalah peningkatan
kegiatan pembangunan infrastruktur, dan lain-lain.
Grafik I.27. Realisasi Pengadaan Semen Sumut
yang cukup baik secara lengkap dibahas pada Bab 3. Meskipun tekanan inflasi mengalami peningkatan, NPL bank umum di Sumut masih terjaga pada level yang cukup rendah.
msi semen dan pertumbuhan tinggi penjua
‐10 ‐5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 5
10 15
20 25
30 35
40
2008 2009
Sumber : Asosiasi Semen In
50 donesia
100 150
200 250
Ribu Ton
Pengadaan Semen kanan
Pertumbuhan yoy
Akan tetapi dari hasil Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia SHPR perkembangan mersial pada triwulan III-2009 diperkirakan mengalami penurunan yang signifikan,
rutama untuk jenis perumahan tipe besar. properti ko
te
18
Tabel I.6. Perkembangan Pembangunan Perumahan di Kota Medan
Sejalan dengan perkembangan di atas, pembiayaan yang dilakukan oleh bank umum di Sumut ke sektor bangunan dan konstruksi tumbuh 14,08 yoy. Penyaluran kredit sektor ini mencapai
Rp2,35 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,06 triliun. Sebagian besar kredit disalurkan ke subsektor konstruksi lainnya dan subsektor
erumahan sederhana.
Grafik I.28. Penyaluran Kredit Oleh Bank Umum di Sumut ke Sektor Konstruksi
p
6. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 7,24 yoy, meningkat dibandingkan triwulan II-2009 sebesar 7,04 yoy. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan di sub sektor ini
antara lain adalah relatif tingginya peningkatan angkutan jalan raya antar kota dalam dan luar propinsi dan angkutan laut. Lonjakan tersebut bertepatan saat masa liburan sekolah. Sementara
sub sektor komunikasi diperkirakan tetap tumbuh tinggi, antara lain dipengaruhi oleh perilaku
BAB 1 | Perkembangan Ekonomi Makro Regional
19
Perkembangan Ekonomi Makro Regional | BAB 1
kat mengalami peningkatan. Sebaliknya, untuk rute international mengalami sedikit penurunan.
Tabel I.7. Jumlah Penumpang Domestik dan Internasional Di Bandara Polonia
masyarakat yang sudah memasukkan sarana komunikasi sebagai kebutuhan pokok gaya hidup, ditambah inovasi layanan sehingga mampu menjadikan harga lebih menarik dan terjangkau. Hal
tersebut dapat menarik dan menjaring masyarakat mengkonsumsi sektor komunikasi menjadi lebih besar. Sementara itu, bersaingnya harga tiket maskapai penerbangan menyebabkan jumlah
penumpang pesawat udara dengan tujuan domestik yang berang
Tabel I.8. Jumlah Penumpang Dalam Negeri Di Pelabuhan Belawan
Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit ke sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh signifikan yakni sebesar 19,00 yoy. Nilai kredit sektor ini mencapai Rp1,19 triliun, lebih tinggi
dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1 triliun. Penyaluran kredit terbesar diperkirakan terutama terjadi di subsektor komunikasi.
Grafik I.29. Penyaluran Kredit Oleh Bank Umum di Sumut ke Sektor Pengangkutan Komunikasi
7. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih