tekanan inflasi diperkirakan dalam kecenderungan meningkat, namun masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Faktor administered prices diperkirakan menjadi
pendorong kenaikan inflasi, terutama terkait dengan kenaikan tarif jalan tol dan harga rokok.
2.2. INFLASI TRIWULANAN
Selama triwulan III-2009, Sumut mengalami inflasi sebesar 3,31 qtq, setelah pada dua triwulan sebelumnya mengalami deflasi. Faktor utama inflasi selama triwulan III-2009 bersumber
dari meningkatnya permintaan menjelang hari raya Idul Fitri dan pola tahunan kalender akademis. Di samping itu, penurunan harga berbagai bahan makanan, minyak tanah dan elpiji
untuk rumah tangga sejak beberapa bulan sebelumnya, juga turut mendorong deflasi Sumut.
Grafik 2.3. Inflasi Triwulanan Sumut Nasional
Berdasarkan komoditas, sepuluh komoditas dengan inflasi tertinggi dan penyumbang inflasi terbesar selama triwulan III-2009 didominasi bahan makanan dan transportasi, komunikasi dan
jasa keuangan.
BAB 2 | Perkembangan Inflasi Daerah
28
Tabel 2.1. Komoditas yang mengalami peningkatan harga tertinggi September 2009
Sumber : BPS, Sumut
Perkembangan nilai tukar Rupiah yang mulai menguat serta tekanan inflasi dari sisi ekspektasi tampaknya cukup mempengaruhi inflasi triwulan ini. Nilai tukar Rupiah secara rata-rata bulanan
pada triwulan III-2009 sedikit menguat dibandingkan dengan triwulan III-2008. Di sisi ekspektasi, para pelaku ekonomi khususnya pedagang eceran, dan konsumen pada triwulan laporan
tampaknya masih belum memperkirakan akan adanya kenaikan harga barang dan jasa. Perkembangan ekspektasi tersebut diindikasikan oleh hasil beberapa survei yang dilakukan oleh
KBI Medan, yaitu Survei Penjualan Eceran SPE, dan Survei Konsumen SK.
Grafik 2.4. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD
29
Perkembangan Inflasi Daerah | BAB 2
Grafik 2.5. Grafik 2.6. Ekspektasi Pedagang Ekspektasi Konsumen
Terhadap Nilai Jual Barang Jasa Terhadap Harga Jual Barang Jasa
Ekspektasi pedagang eceran responden SPE terhadap harga barang dan jasa menunjukkan arah yang sama dengan perkembangan inflasi bulanan pada triwulan III-2009. Mereka telah
memperkirakan sebelumnya bahwa harga eceran masih akan bergerak naik dan cenderung menguat pada triwulan III-2009, dengan keyakinan yang semakin menguat. Hal ini diindikasikan
oleh nilai indeks SB yang lebih besar dari 100. Hasil Survei Konsumen mengindikasikan ekspektasi konsumen terhadap harga barang dan jasa
yang searah dengan pergerakan inflasi bulanan sepanjang triwulan III-2009. Namun, jumlah konsumen yang memperkirakan akan terjadi kenaikan harga barang dan jasa semakin meningkat
di akhir triwulan III-2009. Menurut responden, kelompok barang dan jasa yang diperkirakan berpeluang paling besar mengalami kenaikan harga adalah kelompok bahan makanan; kelompok
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; serta kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar.
2.2.1. INFLASI MENURUT KELOMPOK BARANG DAN JASA
Pada triwulan III-2009 inflasi terjadi pada seluruh kelompok barang dan jasa. Dari tujuh kelompok barang dan jasa, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, peningkatan laju inflasi hanya
terjadi pada kelompok sandang, yang juga merupakan inflasi kelompok tertinggi. Sementara itu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, gas,
dan bahan bakar; kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga masih mengalami inflasi.
BAB 2 | Perkembangan Inflasi Daerah
30
Tabel 2.2. Inflasi Triwulanan di Sumut Menurut Kelompok Barang Jasa
Tw.I Tw.II
Tw.III Tw.IV
Tw.I Tw.II
Tw.III BAHAN
MAKANAN 6.77
4.74 6.67