Perkembangan Aliran Uang Kartal Inflow dan Outflow

Sementara itu, jumlah nilai transaksi atas penolakan cek dan bilyet giro kosong pada kliring retur di wilayah perbankan Sumatera Utara pada triwulan III 2009 tercatat sebesar Rp.315 milyar atau meningkat tipis sebesar 0,15 dibanding triwulan III 2008 yang tercatat sebesar Rp.275 milyar, dengan jumlah warkat cek dan bilyet giro kosong yang juga meningkat tipis sebesar 0,33 dari 11.241 warkat menjadi 14.984 warkat. Dibanding periode triwulan sebelumnya, perkembangan jumlah penolakan Cek dan Bilyet Giro Kosong relatif sama baik nilai transaksi maupun jumlah warkat penolakan cek dan bilyet giro kosong. Masih cukup tingginya jumlah penolakan cek dan bilyet giro kosong dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman dan ketaatan masyarakat dalam penggunaan akan fungsi dan tanggungjawab dalam penarikan cek maupun bilyet giro serta pemahaman petugas bank dalam pengelolaan administrasi dari penggunaan cek dan bilyet giro nasabahnya. Data perkembangan nilai transaksi kliring pada tabel 5.2 dibawah ini. Tabel 5.2. Perkembangan Transaksi Kliring dan CekBG Kosong

5.3. Perkembangan Aliran Uang Kartal Inflow dan Outflow

Aliran uang kartal masuk inflow dan uang kartal keluar outflow kedari Kas Bank Indonesia yang meliptui kas KBI Medan, KBI Pematang Siantar dan KBI Sibolga menunjukan posisi Netinflow atau jumlah uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia melalui penyetoran tunai perbankan, lebih besar dibanding jumlah uang kartal yang keluar dari Bank Indonesia melalui pembayaran tunai ke perbankan. Posisi netinflow pada periode ini tercatat sebesar Rp.1.606 milyar atau 22,34 lebih kecil dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp.2.068 milyar. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah outflow triwulan III 2009 sebesar 30,50, jauh lebih tinggi dibanding dengan peningkatan jumlah inflow triwulan III 2009 yang hanya tumbuh sebesar 5,79. BAB 5 | Perkembangan Sistem Pembayaran 64 Meningkatnya jumlah inflow maupun jumlah outflow pada triwulan III 2009 dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan uang kartal masyarakat dalam memenuhi kebutuhan barang pokok selama bulan ramadhan dan libur panjang dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriah. Perkembangan aliran uang kartal di Provinsi Sumatera Utara yang meliputi KBI Medan, KBI Pematang Siantar dan KBI Sibolga dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Grafik 5.3. Perkembangan Aliran Uang Kartal Provinsi Sumatera Utara Rata-rata per hari jumlah aliran uang kartal inflow pada triwulan III 2009 mencapai Rp.78,0 milyar atau naik 11,08 dibanding rata-rata inflow triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp.70,2 milyar sedangkan rata-rata per hari jumlah outflow mencapai Rp.51,2 milyar atau turun 37,03 dibanding rata-rata outflow triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp.37,4 milyar. Tabel 5.3. Perkembangan Aliran Kas Provinsi Sumatera Utara milyar rupiah 65 Perkembangan Sistem Pembayaran | BAB 5 Posisi Kas Bank Indonesia yang meliputi posisi kas KBI Medan, KBI Pematang Siantar dan KBI Sibolga, sampai dengan akhir periode triwulan III-2009 tercatat sebesar Rp.6.863 milyar atau menurun sebesar 3,30 dibanding periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp.7.097 milyar. Besarnya jumlah kas yang ada saat ini menunjukan ketersediaan uang kartal yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat dalam sistem pembayaran tunai di Provinsi Sumatera Utara. Tabel perkembangan posisi Kas Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 5.3 diatas.

5.4. Temuan Uang Palsu