B B
B A
A A
B B
B 4
44
PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
4.1. RANCANGAN PERUBAHAN APBD
Pemerintah propinsi Sumatera Utara mengajukan RP-APBD Rancangan Perubahan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Propsu TA 2009 yang diproyeksikan menjadi Rp3,89 triliun lebih
kepada DPRD Sumut. Pendapatan daerah pada P-APBD 2009 diproyeksikan Rp3,32 triliun atau naik sebesar Rp69 miliar dibanding dengan APBD 2009 sebesar Rp3,25 triliun. Perubahan pendapatan
daerah itu terjadi akibat kenaikan PAD semula Rp2,10 triliun menjadi Rp2,11 triliun atau naik sekitar Rp4 miliar. Kenaikan ini bersumber dari retribusi daerah Rp10 juta, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan Rp50 juta dan lain-lain PAD yang sah Rp4 miliar. Perubahan pendapatan daerah juga dari dana perimbangan yang semula Rp1,12 triliun menjadi
Rp1,17 triliun lebih atau naik Rp56,65 miliar dan bersumber dari dana bagi hasil pajak Rp38,64 miliar dan bagi hasil bukan pajak Rp18 miliar. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah
semula Rp26,73 miliar menjadi Rp35,10 miliar lebih atau naik Rp8,37 miliar, bersumber dari annual fee Rp6,02 miliar dan alokasi biaya pemungutan PBB Rp2,35 miliar.
Untuk belanja daerah pada P-APBD 2009 diproyeksikan menjadi Rp3,89 triliun dari semula sebesar Rp3,62 triliun lebih atau naik Rp280,53 miliar didistribusikan untuk belanja tidak langsung Rp2,32
triliun naik Rp113,86 miliar dan belanja langsung dari Rp1,40 triliun menjadi Rp1,57 triliun atau naik Rp166,67 miliar lebih. Dari pendapatan daerah setelah P-APBD 2009 menjadi Rp3,32 triliun
dan belanja daerah menjadi Rp3,89 triliun, terjadi defisit pada P-APBD 2009 sebesar Rp578,42 miliar yang akan ditutupi dari pembiayaan bersih, yaitu selisih penerimaan pembiayaan bersumber
dari SiLPA TA 2008 sebesar Rp610,59 miliar dengan pengeluaran pembiayaan Rp32,17 miliar. SKPD yang mengalami penurunan alokasi belanja sebanyak 12 SKPD disebabkan penurunan pada
belanja pegawai kelompok belanja tidak langsung. Sedangkan SKPD mengalami peningkatan alokasi belanja juga 12 SKPD, diantaranya urusan wajib PU dari Rp577,51 miliar menjadi Rp626,34
miliar. Urusan wajib perencanaan pembangunan dari Rp16,52 miliar menjadi Rp17,60 miliar, wajib perhubungan dari Rp70,16 miliar menjadi Rp74,45 miliar, wajib lingkungan hidup dari Rp15,11
miliar menjadi Rp15,39 miliar. Untuk urusan wajib koperasi dan UKM dari Rp17,52 miliar menjadi
BAB 4 | Perkembangan Keuangan Daerah
58
59
Perkembangan Keuangan Daerah | BAB 4
Rp17,73 miliar lebih, wajib penanaman modal dari Rp10,41 miliar menjadi Rp10,49 miliar, wajib kebudayaan dan pariwisata dari Rp21,01 miliar menjadi Rp21,95 miliar lebih.
4.2. REALISASI APBD