105
Buku Guru Kelas XI MA Keagamaan
16. “Wahai anakku Sekiranya kamu di dalam sholat, jagalah hatimu,
sekiranya kamu makan, jagalah kerongkongmu, sekiranya kamu berada di rumah orang lain, jagalah kedua matamu dan sekiranya kamu berada di
kalangan manusia, jagalah lidahmu.”
17. “Wahai anakku Usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan
kata-kata yang busuk dan kotor serta kasar, karena engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, berusahalah agar bicaramu
mendatangkan manfaat bagi orang lain.”
18. “Wahai anakku Berdiam diri itu adalah hikmah perbuatan yang bijak
sedangkan amat sedikit orang yang melakukannya.”
19. “Wahai anakku Janganlah engkau menghantarkan orang yang tidak
cerdik sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.”
20. “Wahai anakku Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang
bersifat ‘bermuka dua’ munafik, kelak akan membinasakan dirimu.”
21. “Wahai anakku Sesungguhnya orang ‘bermuka dua’ bukan seorang yang
jujur di sisi Allah SWT..”
22. “Wahai anakku Jauhilah bersifat dusta, sebab berbohong itu mudah
dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit saja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.”
23. “Wahai anakku Sesiapa yang berbohong hilanglah air mukanya dan
sesiapa yang buruk akhlaknya banyaklah dukacitanya.”
24. “Wahai anakku Bersabarlah atas apa yang menimpa dirimu karena yang
demikian itu menuntut kepastian kukuh daripadamu dalam setiap kejadian dan urusan.”
25. “Wahai anakku Apabila engkau mempunyai dua pilihan di antara
takziah orang mati atau menghadiri majelis perkawinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab itu akan mengingatkanmu kepada akhirat
sedangkan menghadiri pesta perkawinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi saja.”
26 “Wahai anakku Janganlah engkau makan sampai kenyang yang
berlebihan, karena sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah lebih baik bila makanan itu diberikan kepada anjing saja.
106
Akhlak Kurikulum 2013
27. “Wahai anakku Janganlah engkau terus menerus menelan karena manisnya