106
Akhlak Kurikulum 2013
27. “Wahai anakku Janganlah engkau terus menerus menelan karena manisnya
sesuatu, dan janganlah pula engkau terus menerus memuntahkan pahitnya sesuatu, karena manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu
belum tentu menimbulkan kesengsaraan.”
28. “Wahai anakku Aku pernah makan makanan yang baik dan memeluk
yang terbaik tetapi aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih lazat daripada kesehatan.”
29. “Wahai anakku Seandainya perut dipenuhi makanan, akan tidurlah akal
fikiran, terganjal segala hikmah dan lumpuhlah anggota badan untuk beribadah.”
30. “Wahai anakku Apabila perutmu telah penuh sesak dengan makanan,
maka akan tidurlah fikiranmu, menjadi lemah hikmahmu dan berhentilah malas seluruh anggota tubuhmu untuk beribadah kepada Allah SWT. dan
hilanglah kebersihan hati jiwa dan kehalusan pengertian, yang dengan sebab keduanyalah akan diperoleh lazatnya munajat dan berkesannya
zikir pada jiwa.”
31. “Wahai anakku Makanlah makananmu bersama sama dengan orang
orang yang takwa dan musyawarahkanlah urusanmu dengan para alim ulama dengan cara meminta nasihat dari mereka.”
32. “Wahai anakku Jangan engkau durhaka terhadap ibu dan ayahmu dengan
alasan apapun, melainkan apabila mereka menyuruhmu durhaka kepada Yang Maha Kuasa.”
33. “Wahai anakku Allah mewasiatkan dirimu; berbuat baiklah dengan ibu dan bapakmu. Jangan engkau menghardik mereka dengan perkataan
maupun perbuatan tercela.”
34. “Wahai anakku Seandainya ibu bapakmu marah kepadamu karena
kesalahan yang kamu lakukan, maka marahnya ibu bapakmu adalah bagaikan baja bagi tanam-tanaman.”
35. “Wahai anakku Orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadah dan taat kepada Allah SWT., maka dia tawadhu’ kepada Allah
SWT., dia akan lebih dekat kepada Allah SWT. dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada Allah SWT.”
36. “Wahai anakku Seorang pendusta akan cepat hilang kehormatannya
karena tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rusak akhlaknya akan selalu memikirkan hal-hal yang tidak benar.”
107
Buku Guru Kelas XI MA Keagamaan
37. “Wahai anakku Seandainya ada sebutir biji sawi terpendam di dalam
batu, pasti ketahuan jua oleh Tuhanmu Yang Maha Melihat, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, zahir maupun batin atau apa yang engkau
sembunyikan di dalam dadamu.”
38. “Wahai anakku Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya
semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mau mengerti.”
39. “Wahai anakku Engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat
batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih berat lagi dari itu adalah bilamana engkau mempunyai tetangga yang jahat.”
40. “Wahai anakku Aku pernah memindahkan batu-bata dan memikul besi,
tetapi aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih berat daripada hutang.”
41. “Wahai anakku Jauhkan dirimu dari berhutang, karena sesungguhnya
berhutang itu bisa menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.”
42. “Wahai anakku Apakah tidak kau perhatikan, apa yang Allah bentangkan
bagimu apa-apa yang ada di langit dan di bumi daripada kebaikan yang amat banyak?”
43. “Wahai anakku Apa yang engkau nikmati di kehidupan ini lantaran karnia-
Nya yang penuh keamanan, keimanan dan kebaikan yang melimpah ruah, di taman dunia yang subur mekar dengan bunga-bungaan serta tumbuhan
yang berseri-seri.”
44. “Wahai anakku Ambillah harta dunia sekadar keperluanmu saja dan