Sejarah Menghitung Landasan Teori .1 Pengertian Menghitung

14

2.1.2 Sejarah Menghitung

Kalau kita memperhatikan perubahan terjadinya tulisan menghitung suku Indian Dakota, mengenai angka sampai permulaan pemakaian mesin cetak menghitung menurut Suriasumantri 2003:192 seperti terdapat pada gambar satu, dua, tiga, empat, dan lima ini. 15 Gambar 1. Lambang angka yang dipergunakan bangsa Goth dan Hindu. Sumber: Suriasumantri 2003:192. Gambar 2. Tulisan suku India Dakota melambangkan untuk menghitung angka. Sumber: Suriasumantri 2003:192. 16 Gambar 3. Evaluasi terjadi dalam lambang angka yang kita pakai sekarang. Sumber: Suriasumantri 2003:194. Gambar 4. Evaluasi terjadi dalam lambang angka yang kita pakai sekarang. Sumber: Suriasumantri 2003:194. Gambar 5. Evaluasi terjadi dalam lambang angka yang kita pakai sekarang. Sumber: Suriasumantri 2003:194. 17 Dalam suku Indian Dakota menurut mereka untuk menghitung seperti orang yang dibunuh suku Crow, musim dingin di mana berjangkit wabah cacar, dan untuk pertama kali kuda memakai sepatu kuda yang dilambangkan angka dengan gambar. Kalau kita memperhatikan perkembangan menghitung dari zaman demi zaman maka kita dapati perubahan yang terjadi seperti menurut Barnadib 1996:57 pengetahuan dasar telah dikembangkan sejak zaman Yunani, yaitu terdiri atas gramatika, retorika, dialektika, aritmetika, geometri, astronomi dan musik. Begitu pula dalam proses belajar mengajar strategi guru untuk menghitung mempergunakan alat peraga dengan lidi, berupa buah, kemudian sampai permulaan penggunaan mesin cetak angka, dan alat untuk menghitung seperti kalkulator. Menurut Abdurrahman 2003:260 anak berkesulitan belajar matematika sering tidak dapat menghitung benda-benda secara berurutan sambil menyebutkan bilangan ‘satu, dua, tiga, empat, lima’. Anak mungkin baru memegang benda yang ketiga tetapi telah mengucapkan ‘lima’, atau sebaliknya. Dari perkembangan lambang untuk angka perlu mencari cara bagaimana merangsang fungsi saraf otak terhadap kemampuan menghitung dengan tepat dan teliti. Menurut Abdurrahman matematika hlm 255 bahwa berbagai kesulitan tentang matematika modern, maka muncul gagasan untuk kembali ke berhitung dan di Amerika Serikat sendiri telah muncul gerakan keterampilan dasar basic skills movement yang mencerminkan kekecewaan terhadap matematika modern dan mengusulkan agar lebih menekankan pada keterampilan menghitung oleh Lerner gerakan back-to-basics mengusulkan agar kembali menekankan pada pengajaran komputasi matematika. Karena itu pendekatan belajar anak untuk 18 pengembangan keterampilan matematika perlu penelitian bagi anak Indonesia dalam menantang ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Menghitung