95
4.5 Keterbatasan Penelitian
Untuk menjadi kemurnian hasil penelitian, berbagai usaha telah dilakukan, namun ada berbagai keterbatasan bagi peneliti antaranya waktu, biaya, dan tempat
penelitian, maka terdapat berbagai faktor yang sulit dikendalikan pada waktu kegiatan eksperimen, sehingga dikemukakan beberapa keterbatasan yaitu:
1 Dalam pengambilan sampel telah dilakukan secara non acak terhadap
populasi yang ada, maka memungkinkan peluang terjadi ketimpangan yang akan mempengaruhi hasil penelitian.
2 Walaupun sampel telah ditetapkan secara pengambilan sampel
dipermudah atau convenience adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan karena dalam pelaksanaannya digunakan pertimbangan
tertentu yang dikenakkan pada setiap sub kelompok, akan tetapi dengan jumlah sampel pada tiap sekolah yang berbeda, maka memungkinkan
peluang terjadi ketimpangan yang dapat mempengaruhi hasil analisis data. 3
Waktu pelaksanaan penelitian berkenaan dengan hari pusau sehingga mengatur latihan keterampilan gerakan dasar bagi siswa pada SD Negeri
20 Wenang Tengah agak tersendat-sendat. 4
Hanya kelemahan-kelemahan pada latihan keterampilan gerakan dasar cross crawl
SD Negeri 20 menurut pantauan peneliti antara lain selama perlakuan 12 kali tatap muka pada bulan Oktober dalam masa-masa puasa
sehingga siswa sering tidak melakukan, dengan kata lain siswa sangat sulit
melakukan dengan benar.
96 5
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober selama tiga minggu cuaca banyak hujan, sehingga pengaturan latihan keterampilan gerakan dasar
cross craw sit up oleh guru olahraga SD 01 ST Theresia Katolik
Malalayang agak sulit. 6
Terbatasnya waktu dikarenakan akhir bulan Oktober ada libur Idulfitri dan penelitian tidak bisa ditunda lagi karena akan mempengaruhi program dan
tujuan penelitian. 7
Penelitian ini hanya dilakukan pada satu daerah, yaitu Kota Manado Sulawesi Uatara pada tiga sekolah dasar yaitu SDN 20 Wenang Tengah,
SDN 56 Tikala, dan 01 ST. Theresia Katolik Malalayang yang mungkin hasil penelitian ini belum cukup untuk digeneralisasikan di tempat yang
lain. 8
Hasil penelitian ini hanya pada satu daerah akan tetapi diharapkan sudah bisa untuk menjadi pemikiran dalam pengambilan keputusan bagi guru
olahraga pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sekolah dasar di daerah-daerah lain.
9 Penelitian ini berlangsung dalam jangka waktu yang relatif singkat dan
sampel yang digunakan adalah siswa kelas V sekolah dasar sehingga meskipun penelitian ini dilakukan sebelum pelajaran di mulai, namun
masih sulit untuk mengontrol aktifitas lain yang dilakukan oleh siswa diluar eksperimen. Yang dimaksud aktifitas lain adalah kegiatan yang ada
hubungannya dengan instrumen perlakuan penelitian. Hal tersebut memungkinkan mempengaruhi hasil penelitian ini.
97 10
Latihan keterampilan gerakan dasar merangsang fungsi saraf otak pada eksperimen ini sebagai kegiatan membutukan koordinasi belahan otak kiri
dan kanan yang baik dari subyek penelitian. Karena sampel tidak semua memakai sarana transportasi sendiri atau jarak sekolah dengan tempat
tinggal yang tidak sama ada jarak jauh dan ada pula dekat maka faktor berjalan yang ada kaitannya untuk pengembangan ingatan sehingga sama
dengan gerakan dasar ini, juga diduga mempengaruhi tingkat ketelitian terhadap kemampuan menghitung yang baik itu tidak dapat terkontrol.
98
BAB V SIMPULAN, IMPLEMENTASI DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang diajukan serta pembahasan dalam penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1 Hipotesis pertama menunjukkan bahwa: Ada perbedaan pengaruh antara
latihan gerakan dasar cross crawl, cross crawl sit up, tanpa latihan terhadap kemampuan menghitung. Ternyata hasil analisis data penelitian
terdapat perbedaan peningkatam berdasarkan latihan keterampilan gerakan dasar. Jadi latihan keterampilan gerakan dasar cross crawl merangsang
fungsi saraf otak lebih baik dari pada cross crawl ist up dan tanpa latihan terhadap peningkatan kemampuan menghitung siswa kelas V Sekolah
Dasar. 2
Hipotesis kedua menunjukkan bahwa: Ada perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki tingkat ketelitian tinggi dan rendah terhadap
kemampuan menghitung. Ternyata hasil analisis data penelitian tidak terdapat perbedaan berdasarkan peningkatan ketelitian kemampuan
menghitung tinggi dan rendah. Jadi siswa kelas V Sekolah Dasar tingkat kemampuan menghitung tinggi tidak ada perbedaan pada peningkatan
dengan tingkat kemampuan menghitung rendah. 3
Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa: Ada interaksi antara latihan keterampilan gerakan dasar, dan tanpa latihan pada tingkat ketelitian