Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO Loan to Deposit Ratio

bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memperolah pendapatan operasionalnya dari dana yang ditempatkan dalam bentuk pinjaman kredit. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus berikut Surat Edaran BI No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 : ��� = ���������� ����� ������ ������ ��������� × ��� Bank dikatakan sehat apabila memiliki NIM diatas 2. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka bank perlu menekan biaya dana. Biaya dana adalah bunga yang dibayarkan oleh bank kepada masing - masing sumber dana bank yang bersangkutan. Secara keseluruhan, biaya yang harus dibayarkan oleh bank akan menentukan berapa persen bank menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasabahnya untuk memperoleh pendapatan netto bank. Semakin tinggi NIM menunjukkan semakin efektif bank dalam penempatan aktiva produktif dalam bentuk kredit sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar net interest margin NIM suatu perusahaan, maka semakin besar pula return on asset ROA perusahaan tersebut, yang berarti kinerja keuangan tersebut semakin membaik atau meningkat. Begitu juga dengan sebaliknya, jika net interest margin NIM semakin kecil, return on asset juga akan semakin kecil, dengan kata lain kinerja perusahaan tersebut semakin menurun.

2.1.12 Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO

Dalam kasus perusahaan yang bergerak dibidang perbankan, efisiensi operasi dilakukan untuk mengetahui apakah bank dalam operasinya yang berhubungan usaha pokok bank, dilakukan dengan benar dalam arti sesuai yang diharapkan manajemen dan pemegang saham. Efisiensi operasi juga berpengaruh terhadap kinerja bank, yaitu untuk menunjukkan Universitas Sumatera Utara apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna Mawardi, 2005. Menurut Bank Indonesia, efisiensi operasi diukur dengan membandingkan total biaya operasi dengan total pendapatan operasi atau yang sering disebut BOPO. Rasio BOPO ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam menutup biaya operasional. ���� = ����� ����������� ���������� ����������� × ��� Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Bank Indonesia menetapkan angka terbaik untuk rasio BOPO adalah dibawah 90, karena jika rasio BOPO melebihi 90 hingga mendekati angka 100 maka bank tersebut dapat dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasinya.

2.1.13 Loan to Deposit Ratio

Loan to Deposit Ratio atau LDR merupakan rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang telah diterima oleh bank. LDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 623DPNP tanggal 1 mei 2004, rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: LDR = ������ ������ ���� ��������� ����� ���� ����� ������ � ��� Universitas Sumatera Utara LDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasio ini merupakan indikator kerawanan dan kemampuan suatu bank. Semakin tinggi rasio tersebut berarti semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar.

2.1.14 Giro Wajib Minimum