Tugas Bank Publik Laporan Keuangan Bank Kinerja Keuangan Bank

penyelesaian dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. 3. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. 4. Bertindak sebagai pendiri dan pembina atau pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundangan dan pensiun yang berlaku.

2.1.5 Tugas Bank Publik

Setelah menguraikan peranan bank publik dalam perekonomian, selanjutnya perlu dikemukakan tugas yang dilakukan bank publik agar dapat menjalankan peranannya itu. Tugas yang harus dilakukan bank publik dapat digolongkan atas : 1 Menghimpun dana dari tabungan masyarakat. 2 Menyediakan dana untuk dipinjamkan kredit. 3 Menyediakan jasa lalu lintas pembayaraan. 4 Menciptakan uang giral. 5 Menyediakan fasilitas untuk mempelancar perdagangan luar negeri, 6 Menyediakan jasa – jasa trusty wali amanat 7 Menyediakan berbagai jasa yang bersifat off balance sheet seperti jasa safety deposit boxes, inkaso, pialang, save keeping, garansi bank, dan lain – lain.

2.1.6 Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan pada sektor perbankan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan, aktivitas operasi perbankan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan peraturan Bank Sentral, setiap bank diwajibkan menyampaikan laporan keuangan kepada Bank Sentral dan bank publik, setiap enam bulan yang terdiri atas laporan inti dan laporan pelengkap. Laporan inti terdiri atas neraca dan daftar perhitungan labarugi. Laporan pelengkap terdiri dari laporan komitmen dan kontijensi, laporan perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum, laporan transaksi valuta asing dan dervatif, laporan kualitas aktif produktif dan derivative, perhitungan rasio keuangan, pengurus bank dan pemilik bank. Menurut IAI 1995 menyatakan bahwa Laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia SKAPI dan Prinsip Akuntansi Perbankan Indonesia PAPI yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI. Menurut ketentuan tersebut laporan keuangan bank terdiri dari 1 Neraca, 2 Laporan Perhitungan Laba Rugi, 3 Laporan Komitmen dan Kontijensi, 4 Laporan Perubahan Posisi Keuangan, dan 5 Catatan atas Laporan Keuangan.

2.1.7 Kinerja Keuangan Bank

Kinerja merupakan suatu gambaran tentang kondisi dari suatu perusahaan sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Pengertian dari kinerja merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen Helfert, 1996:67. Hal ini dimaksudkan kinerja merupakan indikator dari baik buruknya keputusan manajemen dalam mengambil keputusan. Manajemen dapat berinteraksi dengan lingkungan internal maupun eksternal melalui informasi. Pengukuran kinerja bertujuan untuk melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Bagi investor informasi Universitas Sumatera Utara mengenai kinerja perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu pengukuran juga dilakukan untuk memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggan atau masyarakat secara umum bahwa perusahaan memiliki kreditibilitas yang baik Munawir, 1995 :85. Adapun manfaat dari penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya. 2. Pengukuran kinerja juga digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. 3. Pengukuran sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang. 4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya. 5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Kinerja keuangan perbankan merupakan hasil yang dicapai suatu bank dengan mengelola sumber daya yang ada dalam bank seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen bank itu sendiri Basran Desvian, 2005. Menurut Achmad dan Kusno 2003 menyatakna bahwa Kinerja keuangan bank merupakan bagian dari kinerja bank secara keseluruhan. Penilaian kinerja keuangan perbankan dimaksudkan untuk menilai keberhasilan manajemen didalam mengelola suatu badan usaha yang dapat diproksi dengan ketentuan indikator financial ratio, penilaian kesehatan perbankan peraturan Bank Indonesia, fluktuasi harga saham dan return saham. Universitas Sumatera Utara Untuk mengukur kesehatan dan kinerja bank berpedoman pada Undang-undang RI No 7 tahun 1992 pasal 29 tentang perbankan menyebutkan beberapa ketentuan, yaitu sebagai berikut : a. Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia. b. Bank Indonesia menetapkan ketentuan kesehatan atau kinerja bank dengan memperlihatkan aspek permodalan, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank. c. Bank wajib memelihara kesehatan bank sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan wajib melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI, 1996 kinerja keuangan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa yang akan datang. Kemampuan bank dalam membentuk giro wajib minimum yang dipelihara oleh bank pada Bank Indonesia juga harus diperhatikan, dimana giro wajib minimum diperoleh bank dari dana pihak ketiga. Berikut ketentuan dari giro wajib minimum dalam rupiah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu a GWM primer sebesar 8 dari DPK, b GWM sekunder sebesar 2,5 dari DPK, c GWM LDR sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara KPMM Bank dan KPMM Insentif.

2.1.8 Return On Asset