analysis, yang mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah permodalan bank yang ada telah mencukupi untuk mendukung kegiatan bank yang dilakukan secara efisien,
Capital Adequacy Ratio atau CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, misalkan kredit yang diberikan bank. CAR merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari
masyarakat, pinjaman, dan lain-lain. Lukman Dendawijaya, 2000:122.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 623DPNP tanggal 1 Mei 2004, rasio CAR dapat dirumuskan sebagai berikut:
��� = ����� ����
������ ���������� ������� ������ ×
���
Sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank of International Settlement BIS seluruh bank yang ada di Indonesia wajib untuk menyediakan modal minimum sebesar 8 dari
aktiva tertimbang menurut risiko Kuncoro dan Suhardjono, 2002.
2.1.10 Non Perfoming Loan
Seperti perusahaan pada umumnya, bisnis perbankan juga dihadapkan pada berbagai risiko, salah satunya adalah risiko kredit.
Menurut peraturan Bank Indonesia salah satu risiko usaha bank adalah risiko kredit, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan
counterparty memenuhi kewajiban. Risiko kredit merupakan risiko yang dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman ke masyarakat Susilo, et al, 1999.
Universitas Sumatera Utara
Disebabkan
oleh beberapa hal debitur mungkin saja menjadi tidak memenuhi kewajibannya kepada bank seperti pembayaran pokok pinjaman, pembayaran bunga, dan lain-lain. Tidak
terpenuhinya kewajiban nasabah kepada bank menyebabkan bank menderita kerugian dengan
tidak diterimanya penerimaan yang sebelumnya telah diperkirakan.
Rasio keuangan yang digunakan sebagai proksi terhadap suatu resiko kredit adalah rasio Non Performing Loan NPL. NPL merupakan besarnya jumlah kredit bermasalah pada suatu
bank dibanding dengan total keseluruhan kreditnya. Rumus perhitungan NPL adalah sebagai berikut Surat Edaran BI No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 :
��� =
������ ������ ���������� ����� ������
x 100
Standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah kurang dari 5, dengan rasio dibawah 5 maka Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP yang harus disediakan
bank guna menutup kerugian yang ditimbulkan oleh aktiva produktif non lancar dalam hal ini kredit bermasalah menjadi kecil. Bank melakukan peninjauan, penilaian, dan pengikatan
terhadap agunan untuk memperkecil resiko kredit Ali, 2004. Dengan demikian apabila suatu bank mempunyai Non Performing Loan NPL yang tinggi, maka akan memperbesar
biaya baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpengaruh terhadap kinerja bank.
2.1.11 Net Interest Margin
NIM merupakan rasio antara pendapatan bunga bersih terhadap jumlah kredit yang diberikan. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan
Universitas Sumatera Utara
bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memperolah pendapatan operasionalnya dari dana
yang ditempatkan dalam bentuk pinjaman kredit. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus berikut Surat Edaran BI No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 :
��� = ���������� ����� ������
������ ��������� ×
���
Bank dikatakan sehat apabila memiliki NIM diatas 2. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka bank perlu menekan biaya dana. Biaya dana adalah bunga yang
dibayarkan oleh bank kepada masing - masing sumber dana bank yang bersangkutan. Secara keseluruhan, biaya yang harus dibayarkan oleh bank akan menentukan berapa persen bank
menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasabahnya untuk memperoleh pendapatan netto bank.
Semakin tinggi NIM menunjukkan semakin efektif bank dalam penempatan aktiva produktif dalam bentuk kredit sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar net interest
margin NIM suatu perusahaan, maka semakin besar pula return on asset ROA perusahaan tersebut, yang berarti kinerja keuangan tersebut semakin membaik atau meningkat. Begitu
juga dengan sebaliknya, jika net interest margin NIM semakin kecil, return on asset juga akan semakin kecil, dengan kata lain kinerja perusahaan tersebut semakin menurun.
2.1.12 Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO