Keterkaitan antara Perilaku Risiko Produksi dengan Alokasi Input dan

48

3.2. Keterkaitan antara Perilaku Risiko Produksi dengan Alokasi Input dan

Keuntungan Perbedaan perilaku petani menghadapi risiko akan mempengaruhi keputusan mereka dalam mengalokasikan input-input yang digunakan. Selanjutnya alokasi input yang digunakan akan mempengaruhi tingkat efisiensi yang dicapai oleh petani. Menurut Ellis, F. 1988, pada analisis perilaku risiko terdapat dua pendekatan yang berbeda terhadap probabilitas subyektif yaitu : 1. Perlakuan terhadap probabilitas risiko sebagai varian dari rata-rata yang diharapkan atas munculnya efek-efek yang tidak pasti. Varian merupakan konsep statistik yang mengukur deviasi rata-rata suatu figur dari set rata- ratanya. Dalam pendekatan produksi pertanian risiko dipandang sebagai probabilitas terjadinya suatu kejadian yang menyebabkan fluktuasi pendapatan petani yaitu di atas atau di bawah rata-rata pendapatan yang diharapkan average expected income 2. Pendekatan kedua memperlakukan risiko sebagai probabilitas bencana. Pendekatan ini menggunakan perspektif yang sama dengan perusahaan asuransi dalam analisis risiko. Situasi dan perilaku rumahtangga petani dalam pendekatan ini difokuskan untuk menghindari risiko atau bencana daripada maksimisasi keuntungan dibawah kondisi ketidakpastian. Implikasi analisis risiko dalam model neoklasik yang mengilustrasikan tentang keputusan produksi dibawah risiko dijelaskan dalam Gambar 5. Dalam gambar tersebut diilustrasikan tiga respon yang berbeda dari output terhadap satu input variabel pupuk nitrogen dalam value term, sehingga dapat diperoleh gambaran profit atau kerugian. Gambaran tersebut didesain untuk mengeksplorasi pendekatan varian pendapatan dan penolakan risiko. Risiko digambarkan sebagai 49 adalah uncertainty berkenaan dengan iklim atau cuaca dengan dua kejadian yaitu cuaca baik dan buruk yang dapat dilihat dari hubungan pola curah hujan dengan kebutuhan tanaman akan air. Dalam gambar tersebut petani memperkirakan tiga tahun cuaca baik dan dua tahun cuaca buruk untuk lima tahun tanam, dengan probabilitas untuk musim baik adalah 0.6 dan untuk musim buruk 0.4, dengan demikian ETVP dapat dihitung dengan : 4 . 6 . 2 1 TVP TVP TVP E + = Bentuk kurva mencerminkan dampak kondisi iklim pada respon output atas kebutuhan pupuk nitrogen. Sumber : Ellis, 1988. Gambar 5. Keputusan Produksi dibawah Risiko Keterangan : TVP 1 : Respon total value product terhadap peningkatan level nitrogen pada tahun tanam dengan iklim baik. 50 TVP 2 : Respon total value product terhadap peningkatan level nitrogen pada tahun tanam iklim buruk. ETVP : Expected total value product berdasarkan pandangan subyek petani mengenai perilaku musim. TFC : Garis biaya total Dampak risiko pada perhitungan efisiensi dapat dilihat pada tiga alternatif posisi X 1 , X E , dan X 2 yang masing-masing rasional secara alokatif, tergantung pada preferensi subyektif petani. Pemakaian input X 1 yang konsisten dengan efisiensi alokatif TVP 1 memberikan tingkat keuntungan terbesar pada ab yang mungkin dicapai jika cuaca baik, jika ternyata cuaca buruk kerugian yang ditanggung sebesar bj. Petani yang beroperasi dititik ini dapat digolongkan sebagai petani risk taker, sebab ia tetap mengambil peluang operasi pada X 1 meskipun secara subyektif kalkulasinya menyatakan probabilitasnya 0.6. Pemakaian input X 2 konsisten dengan efisiensi alokatif pda TVP 2 . Pada kondisi ini cuaca baik memberikan keuntungan pada petani sebesar ce, dan jika cuaca buruk petani masih untung sebesar de. Petani ini dikategorikan kedalam kelompok petani risk averse. Pemakaian input X E

3.3. Model Perilaku Risiko Kumbhakar