12 Msuya et al., 2005 ; Fabiosa et al., 2004 . Berdasarkan uraian di atas, yang
menjadi pertanyaan adalah sampai bagaimana tingkat efisiensi usahatani tembakau yang dicapai oleh petani berbagai agroekosistem dan sistem
intensifikasi tembakau rakyat? Faktor-faktor apa yang menjadi sumber-sumber terjadinya inefisiensi teknis?
1.3. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh perilaku risiko produksi petani terhadap alokasi input usahatani tembakau pada
agroekosistem pegunungan, sawah, dan tegalan yang menggunakan sistem produksi kemitraan dan swadaya di Kabupaten Pamekasan. Secara khusus
penelitian bertujuan untuk : 1.
Menganalisis perilaku risiko produksi petani tembakau. 2.
Menganalisis karakteristik petani berdasarkan perilaku risiko produksi dan dampaknya terhadap alokasi input, efisiensi, produktivitas dan keuntungan.
3. Menganalisis tingkat efisiensi dan sumber-sumber penyebab terjadinya
inefisiensi teknis pada usahatani tembakau.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai : 1 sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk menetapkan kebijakan-
kebijakan yang tepat dalam rangka mendorong peningkatan produktivitas usahatani tembakau yang terdapat di Kabupaten Pamekasan, 2 informasi bagi
petani tentang perilaku risiko produksi mereka dan kegiatan-kegiatan yang bisa mereka lakukan untuk mereduksi inefisiensi teknis sehingga dapat meningkatkan
13 produktivitas tembakau yang mereka usahakan, dan 3 sumbangan pemikiran
bagi penelitian selanjutnya.
1.5. Kebaharuan Penelitian
Penelitian tentang tembakau sudah banyak dilakukan terutama pada Tembakau Virginia Na-oogst dari berbagai sudut pandang. Begitu juga dengan
penelitian yang terkait dengan efisiensi produksi suatu komoditas juga telah banyak diteliti. Sebagian besar studi tentang efisiensi yang telah dilakukan
menjelaskan tentang tingkat efisiensi yang sudah dicapai oleh petani dan faktor- faktor yang menjadi penyebabnya.
Penelitian yang menganalisis fungsi produksi dan besaran risiko secara simultan telah dilakukan Just and Pope 1979, Kumbhakar 1993, Battese et al.,
1997, dan lain-lain. Beberapa penelitian tentang perilaku risiko juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti Love dan Buccola 1991, Saha et al.,
1994, dan lain-lain. Mereka menganalisis perilaku risiko dengan
mengasumsikan fungsi utilitas secara eksplisit. Model Kumbhakar 2002 dapat menganalisis fungsi produksi, fungsi
risiko dan fungsi inefisiensi teknis secara simultan. Model yang dikembangkan juga dapat digunakan untuk menilai perilaku risiko produksi petani. Kebaharuan
dari penelitian ini adalah menggunakan model Kumbhakar untuk mengkaji secara lebih mendalam tentang pengaruh perilaku petani dalam menghadapi risiko
produksi terhadap alokasi input yang digunakan dalam usahatani tembakau di Kabupaten Pamekasan pada tiga agroekosistem yang berbeda yang menggunakan
sistem usahatani kemitraan dan swadaya.
II. TINJAUAN PUSTAKA