8. Red-Tape Barriers
Kadangkala pemerintah bermaksud membatasi impor dengan cara yang tidak terlalu formal. Sebagai contoh, pemerintah Jerman pernah
mengeluarkan keputusan yang mengharuskan semua produk elektronik perekam video kaset asal Jepang msuk melalui petugas pabean di Poitiers.
Kebijakan ini secara efektif mampu membatasi jumlah impor.
2.6.2. Instrumen Daya Saing pada Kebijakan Perindustrian
Pengertian industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku
yang digunakan, proses, bentuk produk akhir, dan konsumen akhir Kuncoro, 2007; Hasibuan, 1993; Sudarman; 1990. Dalam arti yang lebih luas, industri
dapat didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang cross elasticities of demand yang positif dan
tinggi. Secara garis besar, industri dapat didefinisikan sebagai sekelompok perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang sama atau bersifat subtitusi.
1. Globalisasi Industri
Dewasa ini globalisasi produksi sudah mempengaruhi komposisi suatu produk. Seringkali sulit menentukan dari mana suatu produk sebenarnya
berasal sebab akibat globalisasi produksi, suatu produk bisa merupakan kumpulan komponen yang diproduksi oleh banyak negara. Perkembangan
perusahaan transnasional sebagai penggerak globalisasi industri sebenarnya sudah dimulai berabad lampau, tetapi baru memegang peranan penting dalam
perdagangan produk industri internasional setelah perang dunia berakhir.
Sebelumnya, yang beroperasi di negara sedang berkembang kebanyakan bergerak di sektor primer, seperti pertanian dan pertambangan.
Dua karakteristik yang menonjol adalah skala usaha yang relatif besar dan operasi bisnis yang mendunia, serta cenderung dikontrol secara sentralistik
oleh perusahaan induknya. harus diakui telah muncul sebagai kekuatan utama dalam globalisasi perdagangan dunia yang semakin cepat. Hampir sepertiga
perdagangan dunia merupakan penjualan intra-perusahaan transnasional dari cabang yang satu ke cabang di lain negara, baik perdagangan produk antara
maupun peralatan Todaro, 1994.
2. Pandangan Liberal dan Struktural terhadap Industri
Kaum liberal memijakkan pemikirannya pada apa yang ditulis oleh Adam Smith dalam karya monumentalnya The Wealth of Nations. Menurut kaum
Neoliberalis, semakin besar intervensi pemerintah, semakin tidak efisien pengeluaran pemerintah.
Kaum strukturalis berbeda pendapat dengan neoliberalis dalam hal peran pemerintah. Kaum strukturalis menganggap intervensi pemerintah dalam
mengatur dan memprioritaskan industri domestik amat penting. Intervensi pemerintah tidak selalu mengakibatkan korupsi, pemburuan rente, dan
persaingan tidak sehat. Kaum strukturalis yakin bahwa pengurangan peran aktif pemerintah justru berakibat pada pembangunan industri yang kontraproduktif.
Sementara itu, kaum strukturalis kontemporer segan melakukan generalisasi kebijakan pemerintah. Mereka menekankan bahwa kebutuhan akan
kebijakan harusnya rujukannya disesuaikan dengan kondisi spesifik tiap negara.
3. Kebijakan Perdagangan dan Perindustrian Negara Berkembang