Pelaksanaan Tindakan Observasi Refleksi

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Menurut Arikunto, 2009: 126, selama melaksanakan tidakan guru sebagai pelaksana intervensi tindakan mengacu pada program yang telah dipersiapkan dengan kolaborator.Rancangan tindakan yang dilakukan telah didiskusikan dengan pelaksanaan tindakan guru untuk dapat diterapkan di dalam kelas sesuai dengan rancangannya. Peneliti juga akan menggunakan dalam proses pembelajaran. Sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan dalam tiga siklus, yang mana setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan.Siklus I, siklus II, dan siklus III dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun.

3.3.3 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran Arikunto, 2009: 127.Peneliti menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru, catatan lapangan, lembar kerja siswa serta lembar evaluasi untuk pengumpulan data-data di lapangan. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran IPS menggunakan model take and give dengan media powerpoint.

3.3.4 Refleksi

Menurut Arikunto 2009: 129 refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh pada saat observasi. Selanjutnya observer guru lain dan pakar menyampaikan hasil analisa data observasinya terutama menyangkut kegiatan siswa selama berlangsung pembelajaran yang disertai dengan pemutaran video hasil rekaman pembelajaran. Akhirnya, guru melakukan implementasi yang akan digunakan untuk memberikan tanggapan balik atas komentar para observer. Hal yang penting dalam tahap refleksi ini, adalah mempertimbangkan kembali rencana pembelajaran tersebut. Apakah telah sesuai dan dapat meningkatkan performance keaktifan belajar siswa atau tidak. Jika belum ada kesesuaian, apa saja yang belum sesuai, metode pembelajarannya, materi dalam LKS, media atau alat peraga atau lainnya. Pertimbangan-pertimbangan ini selanjutnya digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

3.2 Siklus Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT DI KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 34 271

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TREFFINGER BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI KOTA SEMARANG

4 63 491

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 5 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TAKE AND GIVE BERBANTU MEDIA MAKET PADA SISWA KELAS VD SD ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

1 24 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 17 258

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IV SDN PLALANGAN 04 SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN PUDAKPAYUNG 02 KOTA SEMARANG

1 11 238

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289

PENINGKATAN SIKAP TOLERANSI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE SISWA KELAS IVSD NEGERI 2 KARANGGUDE

0 0 17