sampai siklus III. Pada siklus I rerata hasil belajar siswa adalah 69, siklus II menjadi 75 dan siklus III meningkat menjadi 84. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal
yang diperoleh pada siklus I adalah 64 meningkat pada siklus II menjadi 74 dan siklus III menjadi 87. Siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan, yaitu 80 siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM=62. Berdasarkan beberapa hasil penelitian relevan di atas, dapat disimpulkan
alasan peneliti menggunakan model pembelajaran take and give dan media powerpoint untuk penelitian yang dilakukan di SD Negeri Plalangan 04 Semarang.
Strategi ini merupakan strategi yang dapat meningkatkan aktivitas, minat, dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran.
2.3 Kerangka Berpikir
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Proses pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plalangan 04 Semarang belum optimal, ini dikarenakan guru belum menggunakan model pembelajaran yang
menarik, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, siswa kurang tertarik dalam proses pembelajaran, hasil belajar siswa rendah.
Berpijak dari sini maka memerlukan suatu perbaikan, salah satunya dengan model take and give dengan media powerpoint diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran. Menurut Huda 2013: 241 model take and give memiliki beberapa kelebihan antara lain dapat melatih siswa untuk bekerja sama dan
menghargai kemampuan orang lain serta melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelas juga memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa
melalui kartu yang dibagikan. Sedangkan Kelebihan powerpoint adalah menggabungkan unsur text, video, animasi, image, grafik, dan sound menjadi satu
kesatuan penyajian , sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Powerpoint memiliki menu-menu yang memungkinkan penggunanya untuk membuat
presentasi yang menarik. Salah stau menu yang ada dalam powerpoint adalah slide, dimana slide tersebut berfungsi untuk menampung pokok-pokok pembicaraan yang
akan disampaikan kepada siswa. Begitu pula dengan adanya menu seperti front, picture, effect, sound, dan animation yang mampu membuat slide menjadi lebih
menarik untuk siswa. Sehingga dengan menerapkan model take and give dengan media powerpoint
pada pembelajaran IPS di kelas V dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa,yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Kerangka berpikir
tersebut digambarkan dalam bagan berikut:
Bagan 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan di atas maka akan dibuktikan melalui hasil dan pembahasan yang nantinya akan dibahas pada bab IV
serta pemberian kesimpulan dan saran yang dibahas pada bab V, maka didapatkan: 1. Hipotesis umum: Penerapan model pembelajaran take and give dengan media
powerpoint dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dalam pembelajaran IPS
pada Siswa Kelas V SD Negeri Plalangan 04 Kota Semarang. PEMBERIAN
TINDAKAN Pembelajaran IPS Kelas V
SD Negeri Plalangan 04 Kota Semarang
Penerapan model pembelajaran take and give dengan
media powerpoint
pada proses
pembelajaran IPS materi persiapan kemerdekaan Indonesia
KONDISI AKHIR Pembelajaran IPS Kelas V
SD Negeri Plalangan 04 Kota Semarang
1. Guru sudah
menggunakan model
pembelajaran yang inovatif 2. Siswa
termotivasi dalam
proses pembelajaran
KONDISI AWAL Pembelajaran IPS Kelas V
SD Negeri Plalangan 04 Kota Semarang
1. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif
2. Siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran 3. Hasil belajar siswa kurang
2. Hipotesis khusus:
a. Penerapan model take and give dengan media powerpoint dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri
Plalangan 04 Kota Semarang.
b. Penerapan model take and give dengan media powerpoint dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri
Plalangan 04 Kota Semarang.
c. Penerapan model take and give dengan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri
Plalangan 04 Kota Semarang.
77
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Prosedur PTK
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri dari langkah
perencanaan planning, pelaksanaan tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting Arikunto, dkk. 2009:16-21. Siklus dalam penelitian tindakan
kelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Bagan 3.1 Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Arikunto, 2009: 16
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan Pelaksanaan
Refleksi
Refleksi
Pengamatan Siklus II
Pelaksanaan Perencanaan
dst.