38 Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan
apresiasi sangat penting untuk diajarkan di Sekolah Dasar. Untuk mempermudah tersampaikannya esensi dari materi apresiasi, guru dapat menggunakan media
pembelajaran yang salah satunya yaitu media pembelajaran kartu apresiasi. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dipaparkan, penggunaan kartu apresiasi
telah terbukti dapat meningkatkan performansi guru, aktivitas, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi Mengapresiasi Karya Seni Rupa. Oleh karena itu, peneliti
bermaksud untuk mengembangkan penelitian mengenai penggunaan media pembelajaran kartu apresiasi untuk meningkatkan performansi guru, aktivitas, dan
hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Puliharjo pada materi Mengapresiasi Karya Seni Rupa yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
2.3 Kerangka Berpikir
Rendahnya akivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan terutama pada materi Mengapresiasi Karya Seni Rupa diduga
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu kurangnya pemahaman guru mengenai materi apresiasi, pembelajaran seni rupa yang hanya berkutat pada
kegiatan membuat karya seni, proses pembelajaran yang kurang menarik minat siswa, serta penggunaan metode serta media pembelajaran yang kurang variatif
sehingga kurang bisa mengaktifkan siswa sebagai subjek didik. Salah satu upaya untuk meningkatkan performansi guru, aktivitas, dan hasil
belajar siswa pada materi Mengapresiasi Karya Seni Rupa yaitu dengan menerapkan media pembelajaran kartu apresiasi. Melalui media penggunaan media pembelajaran
kartu apresiasi, diharapkan dapat meningkatkan performansi guru, aktivitas, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran materi Mengapresiasi Karya Seni Rupa.
39
Kondisi Awal
Guru belum
meng- gunakan media pembe-
lajaran kartu apresiasi
Guru menggunakan
media pembelajaran
kartu apresiasi
Performansi guru,
aktivitas, dan hasil
belajar siswa
meningkat
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat diskemakan sebagai berikut:
Gambar 2.10 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka dapat diajukan suatu hipotesis bahwa jika guru menggunakan media pembelajaran kartu apresiasi pada materi
Mengapresiasi Karya Seni Rupa, maka performansi guru, aktivitas, dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 01 Puliharjo Kabupaten Kebumen dapat ditingkatkan.
Siswa kurang antusias dan hasil belajar siswa
rendah
Kondisi Akhir Pelaksanaan
Tindakan
Siklus II Siklus I
40
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas Aqib dkk. 2006: 30. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan melalui penerapan media pembelajaran kartu apresiasi yang direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif, sehingga semua prosedur atau langkah-langkahnya dilakukan bersama antara peneliti dengan
guru kelas yang bersangkutan. Adapun prosedur atau langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi Aqib dkk. 2006: 30.
3.1.1 Perencanaan Planning
Perencanaan adalah kegiatan menyusun rancangan Penelitian Tindakan Kelas. Tahapan ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa,
dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan Arikunto 2010: 138. Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru merancang tindakan yang
akan dilakukan dalam penelitian, yang meliputi kegiatan prasiklus, merumuskan tujuan pembelajaran, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP,