14 Berdasarkan beberapa penjelasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan
bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran baik yang bersifat fisik maupun mental dan akan berpengaruh pada
hasil belajar. Kaitannya dengan aktivitas belajar sebagai proses mental dan emosional siswa dalam mencapai kemajuan belajar, maka guru hendaknya berperan
sebagai fasilitator dan motor penggerak terjadinya aktivitas belajar siswa.
2.1.4 Hasil Belajar
Definisi hasil belajar menurut Nawawi 2007 dalam Susanto 2014: 5 adalah kemampuan yang diperoleh anakseseorang setelah melalui kegiatan belajar.
Bloom tt dalam Sudjana 2011: 22 menggolongkan hasil belajar menjadi tiga domain, yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotor. Domain kognitif berkenaan
dengan pengembangan kemampuan dan kemahiran intelektual. Domain afektif berkenaan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Sedangkan domain psikomotor
berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.
Gagne dan Briggs tt dalam Rifa‟i dan Anni 2011: 90 mengklasifikasikan hasil belajar dalam lima kategori, yaitu: 1 kemahiran intelektual, yaitu kemampuan
yang membuat individu kompeten; 2 strategi kognitif, merupakan kemampuan yang mengatur perilaku belajar, mengingat, dan berpikir seseorang; 3 informasi
verbal, yaitu kemampuan yang diperoleh siswa dalam bentuk informasi atau pengetahuan verbal; 4 kemahiran motorik, merupakan kemampuan yang berkaitan
dengan kelenturan syaraf atau otot; dan 5 sikap, yaitu kecenderungan siswa untuk merespon sesuatu.
15 Berdasarkan paparan mengenai pengertian hasil belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang setelah mengalami proses belajar, baik yang bersifat langsung maupun tidak
langsung dampak pengiring.
2.1.5 Performansi Guru
Secara epistimologis, performansi atau kinerja diartikan sebagai daya guna melaksanakan kewajibantugas Echols dan Shadily 1992: 425. Sedangkan menurut
Susanto 2014: 27, performansi merupakan sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja yang diemban, melaksanakan tugas sesuai dengan
bidang, dan hasil yang diperoleh dengan baik. Pendapat lain dari Sianipar 1999 dalam Susanto 2014: 28 yang
mengungkapkan performansi sebagai hasil dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama satu periode waktu tertentu atau perwujudan dari hasil perpaduan
yang sinergis dan akan terlihat dari produktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
Dengan mengacu pada beberapa definisi tersebut, dapat dipahami bahwa kinerja atau performansi merupakan hasil, prestasi, atau kemampuan yang dicapai
atau diperlihatkan dalam pelaksanaan kerja, kewajiban, atau tugas. Jabatan guru merupakan jabatan profesional. Seorang guru harus mempunyai
kompetensi dasar dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 28 tentang Standar
Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran pada jenjang Sekolah Dasar meliputi kompetensi pedagogik,
16 kepribadian, sosial, dan profesional. Dari kriteria tersebut, dapat dimengerti bahwa
guru yang memiliki performansi yang baik adalah guru yang memiliki keempat kompetensi dasar dalam dirinya. Penguasaan terhadap keempat kompetensi dasar
tersebut diantaranya akan terlihat pada saat guru melakukan proses belajar mengajar. Kaitannya dengan performansi seorang guru, dapat diambil pengertian bahwa
performansi guru merupakan hasil, prestasi, atau kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan oleh guru dalam melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran. Hal
senada dikemukakan oleh Natawijaya 1999 dalam Susanto 2014: 29, yang mengemukakan bahwa performansi guru dapat dilihat saat mempersiapkan,
melaksanakan interaksi belajar mengajar, dan mengevaluasi. Performansi guru dalam proses belajar mengajar dapat diamati dan diukur
melalui Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG yang terdiri dari APKG I dan II. APKG I digunakan untuk menilai rencana pelaksanaan pembelajaran yang di
dalamnya berisi rumusan tujuan pembelajaran, pengorganisasian materi, media, dan sumber belajar, skenario kegiatan pembelajaran, rancangan pengelolaan kelas, dan
rancangan prosedur penilaian. APKG II digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran yang meliputi pengelolaan ruang dan fasilitas pembelajaran,
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, interaksi di dalam kelas, serta pelaksanaan evaluasi proses dan hasil belajar. Performansi guru dikatakan baik apabila skor yang
diperoleh telah mencapai indikatorkriteria minimal yang telah ditentukan.
2.1.6 Pendidikan Seni di Sekolah Dasar