Pendidikan Seni di Sekolah Dasar Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar

16 kepribadian, sosial, dan profesional. Dari kriteria tersebut, dapat dimengerti bahwa guru yang memiliki performansi yang baik adalah guru yang memiliki keempat kompetensi dasar dalam dirinya. Penguasaan terhadap keempat kompetensi dasar tersebut diantaranya akan terlihat pada saat guru melakukan proses belajar mengajar. Kaitannya dengan performansi seorang guru, dapat diambil pengertian bahwa performansi guru merupakan hasil, prestasi, atau kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan oleh guru dalam melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran. Hal senada dikemukakan oleh Natawijaya 1999 dalam Susanto 2014: 29, yang mengemukakan bahwa performansi guru dapat dilihat saat mempersiapkan, melaksanakan interaksi belajar mengajar, dan mengevaluasi. Performansi guru dalam proses belajar mengajar dapat diamati dan diukur melalui Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG yang terdiri dari APKG I dan II. APKG I digunakan untuk menilai rencana pelaksanaan pembelajaran yang di dalamnya berisi rumusan tujuan pembelajaran, pengorganisasian materi, media, dan sumber belajar, skenario kegiatan pembelajaran, rancangan pengelolaan kelas, dan rancangan prosedur penilaian. APKG II digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran yang meliputi pengelolaan ruang dan fasilitas pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, interaksi di dalam kelas, serta pelaksanaan evaluasi proses dan hasil belajar. Performansi guru dikatakan baik apabila skor yang diperoleh telah mencapai indikatorkriteria minimal yang telah ditentukan.

2.1.6 Pendidikan Seni di Sekolah Dasar

Pendidikan seni di Sekolah Dasar tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006 dengan istilah Seni Budaya dan Keterampilan 17 SBK. Pendidikan seni menurut Soehardjo tt dalam Sobandi 2008: 44 merupakan usaha sadar untuk mempersiapkan siswa melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan agar menguasai kemampuan dalam berkesenian sesuai dengan peran yang harus dimainkan. Definisi lain mengenai pendidikan seni oleh Kamaril dkk. 2006: 1.41 yang mengungkapkan bahwa pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif dan ekspresif siswa. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk dapat mewujudkan kegiatan estetik siswa dengan berdasarkan pada aturan-aturan estetika tertentu, mengembangkan cita rasa keindahan, serta mengolah kemampuan menghargai seni siswa. Pendidikan seni di Sekolah Dasar mencakup bidang seni rupa, seni musik, seni tari, dan keterampilan. Bidang seni rupa mengkhususkan pembelajaran pada kegiatan praktik berkarya kreasi, pameran, dan mengapresiasi karya seni rupa. Sedangkan bidang seni musik memfokuskan pembelajaran pada kegiatan mengapresiasi, menyanyi, bermain musik, membaca dan menulis musik. Pembelajaran seni tari mencakup kegiatan penataan gerak, pertunjukan, dan apresiasi. Pembelajaran keterampilan mencakup kegiatan merancang, membuat, dan mengapresiasi bendakarya kerajinan Sukarya dkk. 2008: 3.2.9-11. Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, khususnya untuk siswa Sekolah Dasar karena memuat materi yang kompleks, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan keterampilan. Bidang-bidang seni tersebut dapat membantu siswa untuk mengasah kemampuan otak kanan, sehingga siswa menjadi aktif, terampil, dan kreatif. 18

2.1.7 Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar

Pendidikan seni rupa untuk siswa Sekolah Dasar adalah upaya pemberian pengetahuan dan pengalaman dasar kegiatan kreatif seni rupa dengan menerapkan konsep seni sebagai alat pendidikan. Penerapan konsep seni tersebut tentunya dengan tetap menciptakan kondisi pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa usia sekolah dasar Sumanto 2006: 20. Tujuan pepndidikan seni rupa di Sekolah Dasar adalah untuk melanjutkan dan mengembangkan kesanggupan berkarya maupun pengetahuan seni rupa yang telah dimiliki anak sebelum masuk sekolah. Sebenarnya anak telah memiliki daya sensitivitas dan kreativitas sejak dini meski dengan kadar yang berbeda-beda. Daya sensitivitas dan kreativitas ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari guru untuk dapat dikembangkan secara optimal melalui kegiatan-kegiatan dalam pendidikan seni rupa, seperti kegiatan kreasi dan apresiasi Muharam dan Sundaryati 1993: 24. Karya seni rupa memiliki jenis dan bentuk yang beraneka ragam, namun tidak semuanya dapat diajarkan di Sekolah Dasar. Materi ajar harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, serta kendala atau hambatan pembelajaran yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, pendidikan seni rupa di Sekolah Dasar hanya mencakup pengetahuan dan keterampilan dalam menghasilkan suatu karya yang diantaranya meliputi kegiatan menggambarmelukis, mencetak, menggunting, menempel, dan melipat, serta pengetahuan dan keterampilan dalam mengapresiasi suatu karya seni rupa. Lampiran pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006 Poin C menyebutkan bahwa Standar Kompetensi Lulusan mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di Sekolah Dasar meliputi: 1 mengapresiasi dan 19 mengekspresikan keartistikan karya seni rupa terapan melalui gambar ilustrasi; 2 mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa murni melalui pembuatan relief; 3 mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi, serta 4 mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara dengan motif hias melalui pembuatan benda kreatif yang sesuai dengan potensi daerah setempat.

2.1.8 Konsep Dasar Apresiasi Seni

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGAPRESIASI KARYA SENI RUPA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU SUSUN ANAK TANGGA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MARGADANA 7 KOTA TEGAL

0 10 226

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGAPRESIASI KARYA SENI RUPA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN APPRECIATION CARD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KRATON 2 KOTA TEGAL

8 38 247

PENERAPAN MODEL GALLERY WALK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KARYA SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PETANJUNGAN KABUPATEN PEMALANG

3 20 234

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SD.

0 0 31

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas V SD Negeri 04 Mojogedang Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

0 1 13

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas V SD Negeri 04 Mojogedang Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran

0 1 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI DAYUHARJO SLEMAN.

0 0 196

KEEFEKTIFAN MEDIA FILM TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI ARANGTANJUNG KABUPATEN KEBUMEN

0 0 63

APRESIASI KARYA SENI RUPA

0 0 41

BAB I Apresiasi Karya Seni Rupa Dua Dimensi - Apresiasi Karya Seni Rupa 2 Dimensi

0 24 26