Teori Belajar Kognitif Konsep Teori Belajar
15 lingkungan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Churiyah
2009: 1 dimana: “Dalam proses belajar-mengajar, apa yang disampaikan pendidik
diposisikan sebagai stimulus dan reaksi siswa diposisikan sebagai respon. Stimulus dan respon yang terjadi haruslah dapat diamati dan
diukur karena pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan perilaku”Churiyah, 2009: 1.
Sementara Schunk 2012: 2, belajar adalah proses memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, strategi, kepercayaan,
tingkah laku dan perilaku. Sedangkan pengertian belajar dalam ranah teori belajar behaviorisme adalah perubahan tingkah laku yang berasal dari
pengalaman serta akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon Suyono Hariyanto, 2012: 59.
Adapun ciri-ciri teori belajar behaviorisme yang dijabarkan oleh Lee 2009: 1 dan Suyono Hariyanto 2012: 58 adalah mengutamakan
unsur-unsur dan
bagian-bagian elementalistik,
mementingkan pembentukan kebiasaan, menekankan peranan lingkungan, mementingkan
pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan
mekanisme hasil
belajar yang
diperoleh, dan
mementingkan pembentukan kebiasaan.
Berdasarkan uraian teori belajar behaviorisme di atas perilaku manusia dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan, perubahan tingkah laku
berasal dari pengalaman serta akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus dan respon yang terjadi haruslah dapat diamati dan
diukur karena pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk
16 melihat terjadi atau tidaknya perubahan perilaku. Melalui pembiasaan-
pembiasaan yang baik diharapkan siswa
dapat memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, strategi, kepercayaan, tingkah
laku dan perilaku.