43 ceramah. Dan yang terakhir, organisasi kelas dengan menggunakan
cermah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan
partisipan-partisipan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat
dilakukan.
b. Kelemahan Pembelajaran Ceramah
1. Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
2. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme. Verbalisme adalah penyakit yang sangat
mungkin disebabkan oleh proses ceramah. Oleh karena itu, dalam proses penyajiannya guru hanya mengandalkan bahasa verbal dan
siswa hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Selanjutnya, disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama,
termasuk dalam kerjasama menangkap materi pembelajaran melalui pendengarannya.
3. Guru yang kurang memiliki kemampuan yang bertutur baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan.
4. Melalui ceramah sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
Berdasarkan penjelasan mengenai kelebihan dan kelemahan metode ceramah dapat disimpulkan bahwa metode ceramah ini kurang
melibatkan peran siswa dalam proses pembelajaran, metode ini lebih terpusat kepada guru sehingga siswa kurang aktif dalam mengikuti
proses kegiatan belajar yang mengakibatkan siswa lebih cenderung pasif.
3. Langkah-langkah Pembelajaran Ceramah
Dalam melaksanakan metode ceramah terdapat empat langkah pemakaian metode ceramah antara lain: tahap persiapan ceramah, tahap awal
ceramah, tahap pengembangan ceramah, tahap akhir ceramah. Solihatin, 2012: 124 adapun tahap-tahapnya adalah sebagai berikut :
44 a. Tahap persiapan ceramah mencakup, pengorganisasi isi pelajaran yang
akan diceramahkan, mempersiapkan penguasaan isi pelajaran yang akan digunakan dalam ceramah.
b. Tahap awal ceramah mencakup peningkatan hubungan guru siswa, peningkatan perhatian siswa, peningkatan pokok-pokok isi ceramah.
c. Tahap pengembangan ceramah mencakup memberi ketrampilan secara singkat dan jelas, mempergunakan papan tulis, menerangkan kembali
dengan menggunakan istilah atau kata-kata yang
lebih jelas, memperinci dan memperluas keadaan, memberi balikan feed back
sebanyak-banyaknya selama berceramah, mengatur alokasi waktu ceramah.
d. Tahap akhir ceramah.
G. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Paramitha Retno Probowening 2013 “Pengembangan
Strategi Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Kecerdasan Majemuk untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMP”. Dalam
penelitian tersebut ia menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran ini dapat memberikan kepuasan kepada siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar.
Faridah yang berjudul “Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences bagi Siswa Usia Sekolah Dasar”. Nur Faridah 2012 menyimpulkan bahwa setiap
individu pada dasarnya memiliki banyak kecerdasan yang harus dikembangkan sejak usia pendidikan dasar. Setidaknya ada beberapa
kecerdasan yang dimiliki manusia, yaitu linguistik, logis matematis, kinestetik, visual, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis dan
eksistensial. Pengembangan multiple intelligences pada pembelajaran untuk