Process dalam 3P Model

yang dipengaruhi oleh karakteristik siswa dan metode pembelajaran guru yang berkaitan erat dengan aspek kognitif maupun aspek non kognitif. Approach to learning telah menarik perhatian sebagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa Menurut Biggs 1987 dalam Menderes 2008:715 3P Model yang diterapkan di Hongkong menyatakan bahwa approach to learning telah terbukti memberikan inovasi baru pada beberapa faktor yaitu faktor fisik dan faktor kontektual. Faktor fisik meliputi jenis kelamin siswa, usia, pengalaman sebelumnya. Sedangkan kontekstual misalnya, kegiatan belajar mengajar dan penilaian guru. Menurut Duff dalam Menderes 2008:715 menemukan bahwa usia berkorelasi positif dengan deep approach dan kesadaran siswa berkorelasi negatif dengan Surface approach. Menurut Groves 2005 dalam Menderes 2008:715 usia dan pengalaman belajar menjadi faktor yang dapat menentukan approach to learning dalam pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa bukan hanya metode pembelajaran yang dapat mempengaruhi approach to learning akan tetapi memungkinkan untuk usia dan pengalaman belajar dapat dijadikan sebagai penentu approach to learning.

3.1.2. Process dalam 3P Model

Tahap kedua dalam 3P Model adalah proses. Menurut Delbridge Bernard dalam Tempone 2001:64 Proses mserupakan perubahan yang terjadi secara pasti dimasa depan. Process memiliki dua makna yang berbeda. Pertama adalah bagaimana strategi siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan kedua dapat dilihat melalui aspek kognitif yaitu apakah hasil belajar siswa akan lebih tinggi atau lebih rendah Biggs, 1987:67. Process dalam penelitian ini, mencakup cara mengajar dan proses belajar siswa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran dan cara mengaja guru secara instruksional. Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam 3P Model adalah approach to learning. Approach to learning dikelompokkan menjadi dua yaitu deep approach and Surface approach. Untuk mengetahui siswa masuk kedalam kategori deep atau Surface approach bergantung pada metode pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang digunakan oleh guru. dalam kenyataannya metode pembelajaran cenderung menggunakan metode ceramah yang hanya berpusat pada guru. Dalam metode ceramah, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan cenderung monoton. Dengan menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa dapat dilihat dari strategi pembelajaran yang akan mengubah konsepsi siswa secara kualitatif yaitu strategi pembelajaran aktif. Siswa yang dikategorikan masuk kedalam deep approach dapat dikatakan beruntung karena deep approach merupakan siswa yang bersungguh-sungguh dalam pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sedangkan siswa yang masuk kedalam kategori Surface approach dapat memberikan respon yang negatif dalam pembelajaran karena siswa disibukkan dengan kegiatan non-akademik sehingga dalam pembelajaran siswa cenderung mengantuk dan hanya mendengarkan penjelasan guru secara sekilas Tempone 2001:89. Biggs menjelaskan bahwa kategori Surface approach memiliki strategi yang menekankan pada pemahaman dan pengetahuan siswa dalam pembelajaran. Sedangkan dalam kategori deep approach siswa memiliki strategi belajar yang lebih maksimal yaitu dengan mengoptimalkan waktu dan usahanya untuk selalu belajar setiap harinya. Pendekatan bukan hanya digunakan dalam keterliibatan siswa dengan tugas yang diberikan oleh guru akan tetapi akan berpengaruh terhadap motivasi dan kebiasaan belajar siswa Ramsden 1992:87. Laurillard 1984 menjelaskan bahwa ada kesulitan dalam belajar ketika siswa tidak dapat memahami apa yang guru jelaskan dalam pembelajaran dan siswa tidak dapat memecahkan masalah dari soal yang diberikan oleh guru. Penjelasan Ramsden dan Laurillard dapat diambil kesimpulan bahwa siswa memiliki resiko yang sama dalam suatu pembelajaran yaitu siswa yang hanya mendengarkan penjelasan dari guru yang akan berdampak pada kebiasaan belajar, motivasi dan kesulitan belajar yang akan berdampak pada pengetahuan siswa yang terbatas karena pembelajaran konstektual yang digunakan oleh guru. Ramsden, 1992:88.

3.1.3. Product