Di alam, orangutan hidup dalam kelompok-kelompok sosial, yang dipimpin oleh satu jantan dominan dan betina dominan. Mereka hidup di atas pohon agar dapat melindungi
diri dari serangan-serangan predator atau pemburu-pemburu liar. Di habitat ex-situ perilaku orangutan pun tak berbeda jauh dari habitat aslinya atau di alam.
2.2.5 Penyebaran Orangutan
Orangutan pada saat ini hanya ada di Sumatra, Kalimantan, Sabah dan Serawak dan lebih dari 90 habitatnya berada di wilayah Republik Indonesia Gambar 2. Orangutan
hidup di dataran rendah dengan kepadatan tertinggi pada ketinggian antara 200-400 meter di atas permukaan laut. Namun pada daerah Sumatra, orangutan ditemukan di lereng
gunung pada ketinggian lebih dari 1500 meter. Di Kalimantan, batas ketinggian komunitas orangutan berada sekitar 500 meter di atas permukaan laut Meirjaard dan
Rijksen 1999. Di dataran rendah orangutan tidak tersebar merata. Berdasarkan tinjauan pustaka yang
tersedia dan dari survei orangutan dari berbagai lokasi di Sumatra dan Kalimantan, orangutan diketahui lebih umum terdapat di dekat sungai-sungai kecil atau besar dan di
dekat rawa-rawa. Kepadatan tertinggi terdapat di petak-petak hutan aluvial kecil di lembah-lembah sungai dan hutan-hutan gambut pasang surut di dekat rawa-rawa atau di
antara sungai-sungai. Kecil sekali kemungkinan seseorang dapat menjumpai orangutan pada jarak yang lebih jauh dari 10-15 km dari anak sungai atau rawa yang perairannya
terbuka Meirjaard dan Rijksen 1999. Populasi orangutan saat ini diperkirakan di seluruh dunia berjumlah 100.000 ekor
Wikipedia 2008a. Saat ini orangutan sudah masuk dalam Appendix I CITES, yaitu daftar yang memuat dan melindungi seluruh spesies tumbuhan dan satwa liar yang
terancam dari segala bentuk perdagangan internasional secara komersial Dephut 2008. Menurut Internasional Workshop on Population Habitat Viabily Analysis PHVA 2004,
jumlah populasi orangutan adalah 65298 yang terdiri dari 57797 ekor orangutan Kalimantan dan 7501 ekor orangutan Sumatra
Gambar 2. Distribusi Orangutan Shapiro 2008
Shapiro 2008. Orangutan dikatakan sebagai satwa liar yang hidup di habitat in-situ dan ex-situ, pada habitat ex-situ pengelolaan orangutan meliputi program perlindungan,
pelestarian, dan pendidikan Anonim 2006.
2.3 Ektoparasit Pengganggu
Parasit pada hewan terbagi dua golongan yaitu ektoparasit dan endoparasit. Golongan parasit yang hidup di dalam tubuh seperti cacing, disebut endoparasit, sedangkan yang
hidup di tubuh bagian luar seperti di kulit dan rambut disebut ektoparasit Hadi dan Soviana 2000. Ektoparasit itu sendiri berperan sebagai inang perantara dari endoparasit,
yaitu Protozoa dan cacing yang menginfeksi tubuh inang. Arthropoda yang dapat berperan sebagai ektoprasit adalah kelas Insecta dan Arachnida.
Kelas Insecta terdiri dari empat ordo, yaitu Phthiraptera kutu, Siphonoptera pinjal, Hemiptera kutu busuk, Diptera nyamuk dan lalat, dan kelas Arachnida itu sendiri
terdiri dari ordo Acariformes tungau dan Parasitiformes caplak Hadi dan Soviana 2000. Menurut Klos dan Lang 1976 ektoparasit pada primata terdiri dari pinjal,
nyamuk, tungau, kutu dan lalat. Sarcoptes scabies pernah ditemukan menginfeksi