Klasifikasi Orangutan Habitat Orangutan

berukuran 1-1,4 m untuk jantan, yaitu kira-kira 23 kali ukuran seekor gorila. Tubuh orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi. Orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk. Mereka mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Telapak tangan mereka mempunyai empat jari-jari panjang ditambah satu ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia Wikipedia 2008a. Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Kalimantan dan Sumatra di wilayah bagian negara Indonesia dan Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orangutan juga tinggal di dataran rendah, rawa-rawa, sampai hutan perbukitan pada ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut, umumnya mereka hidup pada hutan primer. Namun saat ini kerusakan habitat aslinya, mereka dapat ditemukan di pinggiran ladang, perkebunan atau dekat perkampungan Supriatna dan Wahono 2000. Orangutan merupakan hewan omnivora, yaitu pemakan segala, pakan orangutan sangat bervariasi. Buah merupakan sumber pakan utama, yaitu 60, sedangkan sisanya berupa bunga, daun muda, kulit kayu dan berbagai jenis serangga Supriatna dan Wahyono 2000.

2.2.2 Klasifikasi Orangutan

Orangutan merupakan satu-satunya spesies kera besar Asia yang masih hidup. Bukti fosil yang memberikan petunjuk bahwa pada masa Pleistosene orangutan tersebar relatif luas, terdapat di Jawa dan bagian-bagian Cina serta di daerah-daerah Pulau Kalimantan dan Sumatra Hooijer 1960. Menurut taksonomi sekarang, ada dua jenis orangutan yang hidup, yaitu orangutan Sumatra dan orangutan Kalimantan Meirjaard dan Rijksen 1999. Taksonomi orangutan dapat diklasifikasikan sebagai berikut Wikipedia 2007 : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Hominidae Famili : Ponginae Genus : Pongo Spesies : Pongo pygmaeus Subspesies : Pongo pygmaeus pygmaeus Pongo abelii Supriatna dan Wahyono 2000 Pongo pygmaeus wurumbii Supriatna dan Wahyono 2000 Pongo Pygmaeus morio Wikipedia 2008a Menurut taksonomi sekarang, ada dua jenis orangutan yang hidup, yaitu Orangutan Sumatra dan Orangutan Kalimantan Meirjaard dan Rijksen 1999. Orangutan Sumatra Pongo abelii memiliki nama lain Mawas, memiliki warna rambut coklat kekuningan jika dibandingkan dengan Orangutan Kalimantan. Orangutan Kalimantan Pongo pygmaeus memiliki tiga subspesies dan memiliki habitat yang berbeda, yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus di daerah Serawak dan Kalimantan Barat, Pongo pygmaeus wurumbii di daerah sungai Kapuas dan sungai Barito, Barat Laut, dan Pongo pygmaeus morio di daerah Timur Kalimantan Wikipedia 2008a. Sekarang hanya ada empat subspesies orangutan yang hanya ditemukan di Kalimantan dan Sumatra Schaller 1961.

2.2.3 Jenis Orangutan

2.2.3.1 Orangutan Sumatra Pongo abelii

Orangutan Sumatera Pongo abelii Gambar 1.1 merupakan salah satu hewan endemis yang hanya ada di Sumatera. Mawas memiliki morfologi sebagai berikut, yaitu warna rambut yang coklat kekuningan serta agak tebal dan panjang, jantan dewasa memiliki ukuran tubuh dua kali lebih besar dari ukuran tubuh betina, yaitu 125-150 mm, jantan dewasa di alam memiliki berat tubuh 50-90 kg dan 150 kg bila dipelihara oleh manusia, berat tubuh betina di alam adalah 30-50 kg dan dapat mencapai 70 kg. Pada jantan mempunyai kantong suara yang berfungsi mengeluarkan seruan yang panjang. Penyebaran Mawas itu terbatas, mereka hanya dapat dijumpai di Sumatra bagian utara sampai ke Aceh. Dari hasil survei terbaru, Mawas diperkiraan ada di Sumatra Barat dan Riau bagian utara dan sampai ke daerah hutan di Aceh Utara. Selain itu juga Mawas dapat ditemukan di salah satu populasi orangutan yang terdapat di daerah aliran sungai DAS Batang Toru, Sumatera Utara. Populasi orangutan di DAS Batang Toru sebanyak 380 ekor dengan kepadatan populasi sekitar 0,47 sampai 0,82 ekor per kilometer persegi. Populasi Orangutan Sumatera Pongo abelii kini diperkirakan 7.500 ekor. Sekitar tahun 1990 diperkirakan terdapat 200.000 ekor orangutan. Populasi mereka terdapat di 13 daerah terpisah secara geografis. Kondisi ini menyebabkan kelangsungan hidup mereka semakin terancam punah Wikipedia 2008a. Semenjak tahun 1931, orangutan sudah dilindungi oleh undang-undang, berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar 1931 No. 233 dan kemudian terbit SK Menteri Kehutanan10 Juni 1991 No. 301Kpts-II1991 serta Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. IUCN memasukkan status orangutan sebagai Endangered Spesies atau ke dalam keadaan langka Supriatna dan Wahyono 2000. Gambar 1 Jenis-jenis orangutan. 1 Orangutan Sumatra, 2 Orangutan Kalimantan 1 2

2.2.3.2 Orangutan Kalimantan Pongo pygmaeus pygmaeus

Orangutan Kalimantan memiliki tiga subspesies, yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus, Pongo pygmaeus wurumbii dan Pongo pygmaeus morio. Orangutan kalimantan Gambar 1.2 memiliki warna rambut yang coklat tua sampai kehitaman, jantan dewasa memiliki ukuran tubuh dua kali lebih besar dari ukuran tubuh betina, yaitu 125-150 mm, jantan dewasa di alam memiliki berat tubuh 50-90 kg dan 150 kg bila dipelihara oleh manusia, berat tubuh betina di alam adalah 30-50 kg dan dapat mencapai 70 kg. Pada jantan mempunyai kantong suara yang berfungsi mengeluarkan seruan yang panjang. Daerah penyebaran Orangutan Kalimantan adalah Serawak, Kalimantan Barat, di daerah sungai Kapuas dan sungai Barito, Barat Laut, daerah Timur Kalimantan dan daerah Barat Daya Kalimantan. Orangutan Kalimantan merupakan satwa langka yang sudah masuk ke dalam status konservasi, dan untuk mempertahankan keberadaannya di alam, kera besar ini telah dilindungi sejak tahun 1931 melalui undang-undang berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar 1931 No. 233 dan kemudian terbit SK Menteri Kehutanan 10 Juni 1991 No. 301Kpts-II1991 dan Undang-Undang No. 5 tahun 1990. IUCN memasukkan status konservasi orangutan masuk ke dalam Endangered Spesies atau ke dalam keadaan langka Supriatna dan Wahono 2000.

2.2.4 Habitat Orangutan

Pada habitat aslinya orangutan memakan buah-buahan sebagai makanan primernya, terkadang mereka juga memakan daun, pucuk daun, bunga, pohon menjalar, dan kulit kayu. Pada kehidupan aslinya orangutan memiliki kebiasaan grooming badannya. Kegiatan grooming ini memiliki fungsi sosial yang signifikan sebagai fungsi higienis kebersihan, pada saat istirahat mereka selalu melakukan grooming. Orangutan menggunakan bagian tubuh mereka untuk grooming tubuhnya seperti bibir, lidah, jari, jempol, punggung tangan, dan terkadang mereka menggunakan kaki serta jari kaki. Orangutan memiliki keistimewaan grooming, yaitu dengan menggunakan satu jarinya melewati rambut dengan satu arah, apabila orangutan menggrooming dirinya sendiri, mereka selalu menggunakan bibir untuk menjentik dan menggunakan lengan serta jari untuk menggaruk dengan satu arah Maple 1980. Di alam, orangutan hidup dalam kelompok-kelompok sosial, yang dipimpin oleh satu jantan dominan dan betina dominan. Mereka hidup di atas pohon agar dapat melindungi diri dari serangan-serangan predator atau pemburu-pemburu liar. Di habitat ex-situ perilaku orangutan pun tak berbeda jauh dari habitat aslinya atau di alam.

2.2.5 Penyebaran Orangutan