Return on Asset ROA Fungsi dan Kegunaan Return on Asset ROA

2007 menyebutkan bahwa biaya operasional terhadap pendapatan operasional BOPO yang menurun menunjukkan semakin tinggi efisiensi operasional yang dicapai perusahaan. Hal ini berarti semakin efisien aktiva bank dalam menghasilkan keuntungan maka rentabilitas akan semakin meningkat. Penjelasan di atas menyimpulkan bahwa rentabilitas ROA pada perusahaan perbankan dapat dipengaruhi oleh tingkat kecukupan modal atau capital adequacy ratio CAR, kredit bermasalah atau non performing loan NPL, likuiditas atau loan to deposit ratio LDR, dan efisiensi operasional perusahaan BOPO yang masing-masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

3.1.4 Return on Asset ROA

Return on asset ROA menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor No. 8 31 DPBPR tanggal 12 Desember 2006 didefinisikan sebagai berikut: Total Aktiva merupakan komponen yang terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan, pendapatan yang masih akan diterima, biaya dibayar dimuka, uang muka pajak, aktiva tetap dan penyusutan aktiva tetap lain-lain. Mawardi 2005 dalam Hapsari 2011 menjelaskan bahwa bank dengan total asset relatif besar akan mempunyai kinerja yang lebih baik karena mempunyai total revenue yang relatif besar sebagai akibat penjualan produk yang meningkat. Dengan ROA = Laba Sebelum Pajak x 100 Total Aktiva meningkatnya total revenue tersebut maka akan meningkatkan laba perusahaan sehingga kinerja keuangan akan menjadi lebih baik. Return on assets dapat dihasilkan dengan menggunakan Du Pont System melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-komponen sales serta efisiensi penggunaan total assets didalam menghasilkan keuntungan tersebut. Return on assets dapat dihitung dengan Du Pont Formula sebagai berikut: Net Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih net profit yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expense termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan Syamsudin, 1995:62. Total Assets Turnover merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi operating assets terhadap jumlah penjualan pendapatan yang diperoleh selama periode tersebut. Rasio ini merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva ini telah dipergunakan di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan beberapa kali operating assets berputar dalam suatu periode tertentu Munawir, 2007:88.

3.1.5 Fungsi dan Kegunaan Return on Asset ROA

Fungsi rentabilitas adalah untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan profit atau keuntungan melalui operasi bank Abdullah, 2005:124. Sedangkan beberapa kegunaan dari analisa rentabilitas ROA dapat dikemukakan sebagai berikut: ROA = Net Profit Margin x Total Assets Turnover 1. Salah satu kegunaannya yang prinsipil ialah sifatnya yang menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktik akuntansi yang baik maka manajemen dapat menggunakan teknik analisa rentabilitas ROA dalam mengukur efisiensi penggunaan modal kerja, efisiensi produk dan efisiensi bagian penjualan. 2. Analisa rentabilitas ROA dapat untuk membandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaan dengan perusahaan lain sejenis. 3. Analisa rentabilitas ROA dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi atau bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan. 4. Analisa rentabilitas ROA dapat digunakan untuk mengukur rentabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 5. Rentabilitas ROA selain berguna untuk keperluan control, juga berguna untuk keperluan perencanaan. Di samping kegunaan dari analisa rentabilitas ROA, terdapat pula kelemahan-kelemahannya yaitu: 1. Salah satu kelemahan yang prinsipil ialah kesukarannya dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, mengingat bahwa kadang-kadang praktik akuntansi yang digunakan oleh masing-masing perusahaan tersebut adalah berbeda-beda. 2. Kelemahan lain dari analisa ini adalah terletak pada adanya fluktuasi nilai dari uang daya belinya. 3. Dengan menggunakan analisa rate of return atau return on investment saja tidak akan dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang memuaskan.

3.2. Tingkat Kecukupan Modal atau

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI PROVINSI LAMPUNG

0 6 119

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentabilitas (ROA) Pada Pt BPR Di Kabupaten Semarang.

1 4 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Survey pada Bank Perkreditan Rakyat di Wilayah Sukoharjo).

0 2 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS EKONOMI BANK PERSERO YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentabilitas Ekonomi Bank Persero Yang Terdaftar Pada Bank Indonesia Tahun 2007- 2011.

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT BKK DI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI.

0 1 13

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT BKK DI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI.

2 9 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PROFITABILITAS BANK PERKREDITAN RAKYAT.

1 1 23

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN KREDIT PADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BAPAS 69 ( PD BPR BAPAS 69 ) MAGELANG.

0 0 11

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi padi di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang AWAL

0 1 15

TAP.COM - ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ... 1604 6090 1 PB

0 11 20