bahwa BOPO berpengaruh negatif dan siginifikan terhadap ROA. Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian Ghozali 2007.
Hubungan keempat variabel tersebut dapat digambarkan dalam model penelitian kerangka berpikir sebagai berikut:
+
3.8. Hipotesis
Hipotesis atau jawaban sementara dari permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan teori dan hubungan antara tujuan penelitian, kerangka pemikiran
terhadap perumusan masalah adalah sebagai berikut : H1
: Capital Adequacy Ratio CAR , Non Performing Loan NPL, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Efisiensi Operasional
Perusahaan BOPO secara simultan memiliki pengaruh terhadap Capital Adequacy Ratio CAR
X1 Non Performing Loan NPL
X2 Loan to Deposit Ratio LDR
X3 Efisiensi Operasional Perusahaan
BOPO X4
Rentabilitas ROA Y
-
- +
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir
terhadap Return On Assets ROA pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Magelang.
H2 : Capital Adequacy Ratio CAR secara parsial memiliki pengaruh
terhadap Return On Assets ROA pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Magelang.
H3 : Non Performing Loan NPL secara parsial memiliki pengaruh
terhadap Return On Assets ROA pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Magelang.
H4 : Loan to Deposit Ratio LDR secara parsial memiliki pengaruh
terhadap Return On Assets ROA pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Magelang.
H5 : Biaya Operasional Perusahaan BOPO secara parsial memiliki
terhadap Return On Assets ROA pada Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Magelang.
67
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004:55. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Perkreditan Rakyat BPR yang berada di
Kabupaten Magelang dan terdaftar pada Bank Indonesia. BPR di Kabupaten Magelang berjumlah 12 bank.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dengan metode purposive sampling. Purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang
berdasarkan pada kelompok terpilih betul menurut ciri- ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut Soeratno Arsyad, 1999:63. Adapun pemilihan sampel
ditentukan dengan pertimbangan bahwa BPR yang berada di Kabupaten Magelang telah terdaftar di Bank Indonesia dan mempublikasikan laporan
keuangan triwulannya pada tahun 2011 sesuai dengan ketentuan pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 830DPBPR2006 tanggal 12 Desember 2006.
Sumber Bank Indonesia menyebutkan bahwa terdapat 12 Bank Perkreditan Rakyat yang ada di Kabupaten Magelang. Dari 12 bank tersebut terdapat yang
tidak mempublikasikan laporan keuangannya pada tahun 2009 sesuai dengan ketentuan pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 830DPBPR2006 tanggal
12 Desember 2006. Sehingga Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 11 bank.
Tabel 3.1. Daftar Sampel Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Magelang NO.
Nama Bank PerkreditanRakyat
1. PD. BPR BKK Muntilan
2. PT. BPR Niji
3. PT. BPR Dwiartha Sagriya
4. PT. BPR Artha Mertoyudan
5. PT. BPR Artha Sambraha
6. PT. BPR Danarakyat Sentosa
7. PT. BPR Hidup Arthagraha
8. PT. BPR Kembang Parama
9. PT. BPR Lumbung Artha Muntilanindo
10. PT. BPR Mulyo Lumintu
11. PT. BPR Prima Mertoyudan Sejahtera
Sumber : www.bi.go.id tahun 2011
3.2 Jenis dan Sumber Data