praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari loan to deposit ratio suatu bank sekitar 85.
3.4.1 Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR terhadap Rentabilitas
Loan to deposit ratio LDR mencerminkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya, dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah dapat mengimbangi
kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan bank untuk memberikan kredit
Rahman, 2009. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa suatu bank meminjamkan seluruh dananya atau relatif tidak likuid illiquid. Sebaliknya,
rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan Latumerissa, 1999:23. Jika loan to deposit
ratio LDR suatu bank berada pada tingkat standar yang ditetapkan Bank Indonesia, maka laba yang akan diperoleh bank akan meningkat sehingga akan
mempengaruhi peningkatan rentabilitas. Likuiditas menurut Sebatiningrum 2006 adalah besarnya dana yang
likuid yang disediakan oleh pihak Manajemen untuk memenuhi penarikan dana para nasabahnya. Dana yang disediakan meliputi dana penarikan dana tabungan
maupun penarikan dana untuk pencairan kredit yang telah disetujui. Semakin besar dana yang disediakan aktiva likuid membuat bank semakin baik karena
mampu memenuhi permintaan nasabahnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank Dendawijaya, 2005:116. Hal
tersebut tentunya akan mempengaruhi rentabilitas bank yang cenderung menurun, sehingga likuiditas dianggap sangat mempengaruhi kenaikan atau penurunan
rentabilitas suatu bank. Likuiditas menurut Wasis 1997:119 berpengaruh negatif terhadap
rentabilitas, karena apabila kredit yang disalurkan besar sedangkan dana yang masuk kecil akan mengakibatkan likuiditas rendah, padahal apabila jumlah
kredit yang disalurkan besar berarti pendapatan bunga yang diterima juga besar, yang dapat mengakibatkan laba juga semakin besar.
Taswan 2006:115 dalam teorinya mengemukakan bahwa likuiditas pada perusahaan berpengaruh terhadap rentabilitas. Menurutnya, sektor kredit LDR
yang tinggi akan memberikan rentabilitas yang besar bagi bank, namun penempatan kredit mempunyai sifat likuiditas yang rendah, artinya semakin besar
kredit yang ditempatkan maka semakin rendah kemampuan likuiditas bank. Sebaliknya, semakin kecil kredit yang ditempatkan maka semakin tinggi tingkat
likuiditasnya dan akan menurunkan rentabilitasnya. Loan to deposit ratio LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana
pihak ketiga yang digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang telah disalurkan dalam bentuk kredit. Semakin besar penyaluran dana dalam bentuk
kredit dibandingkan simpanan masyarakat pada suatu bank akan membuat bank menanggung risiko yang semakin besar. LDR yang tidak melebihi batas dari
ketentuan Bank Indonesia tentunya akan menaikkan rentabilitas bank tersebut yang berasal dari bunga kredit. Hal ini menunjukkan tentang pentingnya menjaga
likuiditas dalam menaikkan rentabilitas bank karena likuiditas sangat berpengaruh terhadap rentabilitas suatu bank.
3.5. Efisiensi Operasional Perusahaan BOPO