dan peratingan terhadap faktor-faktor strategis tersebut. Pembobotan dilakukan dengan metode paired comparison yaitu pembobotan dengan cara
membandingkan setiap faktor strategis untuk mengetahui tingkat kepentingan dari faktor-faktor strategis tersebut bagi usaha. Sedangkan peratingan didasarkan pada
tinggi rendahnya respon usaha terhadap faktor-faktor strategis tersebut. Pemberian bobot dan rating dilakukan oleh enam responden yaitu pemilik warung tenda pecel
lele yang kemudian diambil rata-ratanya untuk mendapatkan bobot dan ratingnya dengan total bobot sama dengan satu.
6.5.1 Analisis Matriks IFE
Hasil identifikasi faktor-faktor internal usaha warung tenda pecel lele dan pemberian serta rating diperoleh hasil analisis yang terdapat pada Tabel 10.
berikut ini :
Tabel 10. Faktor Strategis Internal Usaha Warung Tenda Pecel Lele
Faktor Strategis Internal Bobot
Rating Total
KEKUATAN
1. Lokasi usaha yang strategis 0.076
3.8 0.258
2. Pelayanan kepada pelanggan yang bersifat kekeluargaan 0.067
3 0.230
3. Harga yang bersaing 0.063
3.3 0.212
4. Cita rasa makanan yang sesuai dengan pembeli 0.067
3.3 0.226
5. Jam operasional usaha yang panjang 0.069
3.5 0.243
6. Hubungan kerjasama yang baik dengan pemasok bahan baku 0.063
3.1 0.199
7. Banyak variasi makanan yang dijual 0.075
3.3 0.251
KELEMAHAN
1. Sumberdaya keuangan yang masih terbatas 0.063
1.8 0.117
2. Promosi yang kurang maksimal 0.076
1.8 0.139
3. Keterampilan pekerja belum sama 0.077
1.6 0.129
4. Harga bahan baku yang fluktuatif 0.062
1.1 0.072
5. Teknologi dalam kegiatan produksi masih sederhana 0.090
1.8 0.166
6. Belum adanya program pembinaan dari pemerintah 0.082
1.8 0.150
7. Terbatasnya akses pada lembaga keuangan 0.062
1.6 0.104
Total 1
2.503
Dari hasil analisis diketahui bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama usaha adalah lokasi usaha yang strategis dengan bobot sebesar 0.076 dan rating
3.8 sehingga diperoleh skor 0.258. Adapun faktor lain yang menjadi kekuatan dalam usaha ini adalah banyaknya variasi makanan yang dijual skor 0.251, jam
operasional usaha yang panjang skor 0.243, pelayanan kepada pelanggan yang bersifat kekeluargaan skor 0.230, cita rasa makanan yang sesuai dengan pembeli
skor 0.226, harga yang bersaing skor 0.212 dan hubungan kerjasama yang baik dengan pemasok bahan baku skor 0.199
Kelemahan utama dalam usaha ini adalah teknologi dalam kegiatan produksi yang masih sederhana dengan bobot sebesar 0.090 dan rating 1.8
sehingga diperoleh skor sebesar 0.166. Faktor-faktor lain yang menjadi kelemahan antara lain belum adanya program pembinaan dari pemerintah skor 0.150,
promosi yang kurang maksimal skor 0.139, keterampilan pekerja yang belum sama skor 0.129, sumberdaya keuangan yang masih terbatas skor 0.117,
terbatasnya akses pada lembanga keuangan skor 0.104 dan harga bahan baku yang fluktuatif 0.072. Dari hasil analisis faktor-faktor internal didapat skor
sebesar 2.503. Hal ini menunjukkan bahwa usaha warung tenda pecel lele memiliki kemampuan yang tinggi dalam memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi
kelemahan internal usaha.
6.5.2 Analisis Matriks EFE