Penerimaan Usaha Warung Tenda Pecel Lele Biaya-Biaya Usaha Warung Tenda Pecel Lele

5.6 Analisis Usaha Warung Tenda Pecel Lele

Salah satu ukuran dalam kegiatan usaha warung tenda pecel lele ini adalah analisis pendapatan. Analisis pendapatan bertujuan untuk melihat usaha warung tenda pecel lele yang sedang berjalan, dalam hal ini analisis pendapatan usaha warung tenda pecel lele menunjukkan struktur biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh dari usaha warung tenda pecel lele. Penghitungan analisis pendapatan ini dilakukan selama satu periode usaha per bulan. Hasil analisis biaya dan pendapatan usaha warung tenda pecel lele dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Warung Tenda Pecel Lele Satu Periode RpBulan Responden Keterangan Warung 1 Warung 2 Warung 3 Warung 4 Warung 5 Warung 6 Rata- Rata 1. Total Penerimaan 66.195.000 42.045.000 52.035.000 50.355.000 50.280.000 44.970.000 50.980.000 2. Biaya Variabel Biaya Bahan Baku 31.830.000 21.495.000 25.950.000 21.915.000 25.935.000 19.140.000 24.377.500 Biaya Penunjang 8.673.000 6.190.500 6.702.000 6.951.000 5.049.000 6.240.000 5.166.200 Biaya Lainnya 3.435.000 1.747.500 1.747.500 1.410.000 2.197.500 735.000 1.878.750 3. Total Biaya Variabel 43.938.000 29.433.000 34.399.500 30.276.000 33.181.500 26.115.000 31.422.400 4. Biaya Tetap 7.743.675 5.133.600 5.015.150 3.183.575 5.611.975 3.856.900 5.090.800 5. Total Biaya 52.911.675 35.436.600 40.269.650 34.314.575 39.723.475 30.751.900 38.901.300 6. Pendapatan 13.283.325 6.608.400 11.765.350 16.040.425 10.556.525 14.218.100 12.078.600 7. Nilai RC 1.25 1.18 1.29 1.46 1.26 1.46 1,31

5.6.1 Penerimaan Usaha Warung Tenda Pecel Lele

Komponen-komponen penerimaan usaha warung tenda pecel lele pada ke enam pemilik diperoleh dari total jumlah hidangan yang terjual selama satu periode. Rata-rata penerimaan harian dari ke enam pemilik warung tenda adalah Rp 1.720.200 dengan asumsi waktu analisis adalah 30 hari dalam satu bulan. Sedangkan rata-rata penerimaan usaha pada ke enam pemilik warung tenda pecel lele dalam satu bulan adalah Rp 50.980.000. Penerimaan terkecil sebesar Rp 42.045.000 yaitu pemilik warung tenda 2 dan penerimaan terbesar adalah Rp 66.195.000 yaitu pada pemilik warung tenda 1. Penerimaan terbesar dari usaha warung tenda pecel lele ini rata-rata berasal dari penjualan ikan lele goreng dengan persentase dari total penerimaan sebesar 12 . Penerimaan usaha warung tenda pecel lele ini berasal dari penjualan hidangan dan dihitung dalam satu porsi yang terdiri dari penjualan ikan lele goreng, ayam goreng, ayam kampung goreng, bebek goreng, burung dara goreng, hidangan laut atau sea food, ikan gurame, ikan bawal, tempe, tahu serta minuman.

5.6.2 Biaya-Biaya Usaha Warung Tenda Pecel Lele

Biaya-biaya yang dikeluarkan selama satu periode dibedakan ke dalam dua komponen biaya. Kedua biaya tersebut adalah biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya akan bertambah apabila ingin menambah jumlah output yang dihasilkan. Komponen-komponen biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya penunjang, biaya lainnya. Biaya bahan baku terdiri dari biaya pembelian ikan lele, ayam negeri, ayam kampung, bebek, burung dara, bahan baku hidangan laut, ikan gurame, ikan bawal, tempe, tahu, beras dan bahan sambal. Jumlah rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh ke enam pemilik warung tenda pecel lele untuk pembelian bahan baku dalam satu periode sebesar Rp 24.377.500 atau sebesar 78 dari total biaya variabel. Biaya penunjang terdiri dari pembelian timun, kol, kemangi, minyak goreng, minyak tanah, tisu, kecap manis, saos botolan, jeruk limau, jeruk, teh, gula dan bumbu. Jumlah rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan penunjang dalam satu periode sebesar Rp 5.166.200 atau sebesar 16 dari biaya variabel . Biaya lainnya terdiri dari pembelian es batu, sabun cuci, minuman ringan dan teh botol. Jumlah rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh ke enam pemilik warung tenda pecel lele untuk pembelian bahan lainnya sebesar Rp 1. 878.500 atau sebesar 6 dari biaya variabel. Biaya variabel merupakan komponen biaya terbesar yang dikeluarkan pada usaha ini yang rata-rata sebesar Rp 31.422.400 atau sebesar 81 dari biaya total. Biaya yang dikeluarkan selain biaya variabel dalam usaha warung tenda pecel lele adalah biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung atas besar kecilnya jumlah hidangan yang dihasilkan. Komponen- komponen biaya tetap terdiri dari biaya gaji pekerja, biaya listrik, biaya pembelian lampu, biaya penyusutan, biaya pemelihaan tenda, biaya kebersihan, biaya hidup pegawai. Total biaya tetap rata-rata yang dikeluarkan oleh ke enam pemilik warung tenda pecel lele dalam satu periode sebesar Rp 5.090.800 atau sebesar 19 dari biaya total.

5.6.3 Pendapatan Usaha Warung Tenda Pecel Lele dan Nilai RC Ratio