perusahaan akan kecil. Sebaliknya, bila hambatan masuk tinggi, keuntungan yang didapat perusahaan akan tinggi pula Greer 1992 dalam Alistair 2004.
Konsep hambatan masuk pasar dipopulerkan oleh Bain 1956 dalam Smart dan William 1993. Ada beberapa hal umum mengenai hambatan masuk
pasar ini. Pertama, hambatan timbul dalam kondisi pasar yang mendasar, tidak hanya dalam bentuk legal atau dalam bentuk kondisi-kondisi yang berubah cepat.
Kedua, hambatan dibagi dalam tingkatan mulai dari tanpa hambatan sama sekali bebas masuk, hambatan rendah, hambatan sedang sampai hambatan tinggi yang
menutup kemungkinan masuk pasar. Ketiga, hambatan merupakan suatu yang komplek.
2.2.2. Perilaku Conduct
Perilaku pasar dimaksudkan sebagai pola tanggapan dan penyesuaian yang dilakukan suatu perusahaan di dalam pasar untuk mencapai tujuannya.
Perilaku pasar terkait dengan tindakan apa yang harus dilakukan suatu perusahaan dalam menghadapi pesaingnya terhadap harga, tingkat produksi,
kualitas produk, tindakan promosi, dan hal penting lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan Greer, 1992. Menurut Scherer 1973 dalam
Martin 1993 terdapat tiga kriteria untuk melihat perilaku industri yaitu strategi harga, kondisi entry dan tipe produk.
Perilaku merupakan pola tanggapan dan penyesuaian suatu industri di dalam pasar untuk mencapai tujuannya. Menurut Martin 1993 perilaku strategis
perusahaan hanya ada pada pasar oligopoli. Pada pasar persaingan sempurna
sebuah perusahaan akan menjual pada harga pasar yang berlaku price taker dan tidak perlu melakukan promosi atau bereaksi terhadap pesaing. Pada pasar
oligopoli diperlukan strategi perilaku karena adanya interdependensi antar pelaku dalam perusahaan tersebut. Perilaku industri dapat terlihat pada strategi
perusahaan dalam menentukan jumlah dominasi output, advertensi, pemilihan teknologi, research and development, koordinasi dalam pasar, dan kebijakan
produk. Dalam struktur pasar oligopoli parsial dimana sebagian besar produk
dikuasai oleh sebagian kecil perusahaan dan sebaliknya sebagian kecil produk dikuasai oleh banyak perusahaan maka strategi penentuan harga dari perusahaan
kecil biasanya akan menyesuaikan perilaku atau meniru kebijakan harga yang ditentukan oleh perusahaan besar. Namun, tingkat harga yang ditentukan oleh
perusahaan berskala kecil belum tentu sama dengan tingkat harga yang ditetapkan.
2.2.3. Kinerja Performance
Kinerja pasar dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang disesuaikan dengan struktur dan perilaku pasar dengan tujuan akhir memperoleh keuntungan.
Selain itu, tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam hal kinerja adalah efisiensi, inovasi atau kualitas produk yang lebih baik karena berkembangnya
teknologi, serta distribusi yang merata Stepherd 1990 dalam Martin 1993. Kinerja biasanya didekati dengan indikator-indikator seperti profitability,
progresiveness, efficiency, social welfare . Di negara berkembang, mengukur
kinerja laba relatif lebih sulit dilakukan karena minimnya data yang ada.
Pengukuran kinerja sering didasarkan pada variabel proksi yaitu selisih antara harga dan biaya atau pertumbuhan pendapatan suatu perusahaan.
Pendekatan operasional yang sering dilakukan oleh para peneliti untuk menilai kinerja adalah menggunakan tingkat keuntungan. Pada dasarnya tidak
memungkinkan untuk mengukur besarnya pendapatan atau keuntungan perusahaan secara akurat karena banyaknya kendala yang dihadapi seperti data
perusahaan yang tidak semuanya dipublikasikan. Bedasarkan hal itu, digunakanlah Price Cost Margin PCM sebagai proksi dari tingkat keuntungan.
PCM didefinisikan sebagai suatu indikator kinerja yang merupakan perkiraan kasar dari keuntungan perusahaan. PCM dapat diperoleh dengan
membagi selisih antara nilai tambah dikurangi upah yang dibayarkan terhadap nilai barang yang dihasilkan Jaya, 2001. Nilai tambah adalah nilai total output
dikurangi dengan nilai total input. Upah yang dibayarkan merupakan total pengeluaran perusahaan untuk membayar tenaga kerja. Sedangkan nilai barang
yang dihasilkan adalah bagian dari nilai output perusahaan yang menunjukkan jumlah total dari hasil produksi.
2.2.4. Hubungan antara Structure-Conduct-Performance SCP